Meski terkendala satu ban pecah hingga suspensi mati tiga, Rifat Sungkar mampu selesaikan SS2 leg pertama. Sementara harus puas di posisi kedelapan. Triton yang dipakai benar-benar standar. Tidak ada modif ekstrem seperti lawan lain di level T1 (prototype) Asia Cross Country 2022.
“Saya enggak tahu apa yang terjadi. Cuma dengar bunyi di belakang. Ternyata suspensinya bermasalah. Jadi mungkin, dari awal sudah begitu, tapi kita tak sadar. Karena suspensi belakang bagian kanan sudah jebol, akhirnya give up, ban pecah, 15 km to go. Kalo berhenti ganti ban mungkin kita kehilangan waktu 5 menit lebih. Akhirnya diputuskan tetap melesat (kehilangan 3 menit), hingga makin parah, sampai peleknya hilang (tergerus). Terus suspensi rusak jadi tiga. Jadi saya pakai speed biasa saja,” beber Rifat usai balapan di Chonburi, Thailand (22/11).
Ia menggambarkan betapa tangguhnya Mitsubishi Triton spek standar pabrikan. Karena yang bermasalah ialah part pendukung, yakni suspensi lansiran Cusco. Sebab dia pikir, lantaran kondisi rusak, gardan bakal ketinggalan. Selain bunyi parah. Per pasti menabrak sasis. Yang tidak mengecewakan ialah saat melaju perjalanan 100 km, hanya dua mobil menyalip Triton Rifat. Di bayangannya, bakal tersusul lima sampai enam mobil. Sebab lari kendaraan hanya konsisten di angka 60-80 km. Dengan kerusakan suspensi dan mobilnya baik-baik saja, lanjutnya, adalah sebuah pencapaian.
“Usai stage dua, mobil langsung dibawa ke bengkel servis untuk perbaikan. Semuanya (part) diganti baru. Terus keseriusan tim Ralliart pakai mobil standar adalah buat riset sasis yang lebih kuat lagi. Kebanyakan pembalap lain pakai transmisi matik. Sedangkan kami pakai manual. Posisi shock juga standar, tidak diubah. Mesin juga begitu. Sementara itu, ternyata aturannya, mesin boleh dipakaikan turbo besar. Jadi mereka (lawan) punya konsep mengoptimalkan mobil standar hingga lebih (racing spec),” tutur dia lagi.
Tatkala membalap hingga 80 km, Rifat bisa melahap dan menyalip lawan tanpa masalah. Sedangkan Chayapoi Yotha dari tim sama, punya strategi beda. Pelan-pelan dulu asal konsisten hingga bisa posisi pertama. Ia mengaku puas dari capaian itu. Sedangkan di stage ketiga (SS3), pembalap asal Indonesia ini berharap bisa naik ke posisi lebih baik lagi. Setidaknya urutan keempat atau kalau bisa ketiga. Yang menarik saat di ajang AXCR. Para pembalap bisa santai dengan belanja keperluan makanan dan minuman di minimarket. Bahkan bisa isi bahan bakar di SPBU mana saja.
Balapan Asia Cross Country Rally 2022 memiliki benang merah dengan model produksi. Reli merupakan sebuah balapan yang menguji ketahanan mesin. Semua bagian dites di kejuaraan ini. Sehingga kata Mitsubishi, kegiatan saat ini sangat penting bagi produksi mobil-mobil selanjutnya. Karena ada tiga hal mendasar dalam membangun sebuah kendaraan: safety, security, comfort.
“Dalam sebuah kompetisi, mobil belum tentu harus paling kencang. Tapi harus nyaman. Karena bila pembalap merasakan itu. Target menang lebih besar. Jadi memang harus safety, security dan comfort. Itu menjadi konsep utama kendaraan yang akan dites melalui reli. Melalui endurance laboratorium alam. Lantas hasilnya, bakal diolah lebih lanjut untuk pengembangan mobil-mobil Mitsubishi lainnya. Karena, intinya Mobil Mitsubishi kan kuat. Nah, itulah dasarnya,” imbuh Hiroshi Masuoka, Direktur Tim Mitsubishi Ralliart, di Thailand.
Triton yang ditunggangi Rifat Sungkar dan co driver asal Thailand, Chupong Chaiwan. Merupakan sebuah mobil reli Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Golongan T1 prototipe kendaraan lintas alam. Berdasarkan spesifikasi model kabin ganda. Mobil reli dibuat menjadi ringan dengan bahan karbon. Material ada di kap mobil, pintu depan maupun belakang, interior dan bagian lain. Sedangkan bodi mobil telah diperkuat oleh roll cage dan underguard. Ini detailnya:
Overall length |
5.300 mm |
Overall width |
1.815 mm |
Wheelbase |
3.000 mm |
Tread (front/rear) |
1.520 mm / 1.515 mm |
Engine |
4N15 type 4-cylinder MIVEC turbo diesel |
Fuel injector |
High-pressure common-rail injection |
Displacement |
2.442 cc |
Power (maximum) |
133 kW |
Torque (maximum) |
430 N m |
Transmission |
6-speed manual |
4WD system |
Super Select 4WD-II |
Differential |
CUSCO front and rear LSD |
Front suspension |
Independent double-wishbone with coil springs |
Rear suspension |
Rigid leaf spring |
Shock absorbers |
CUSCO fully-adjustable front and rear dampers |
Steering |
Rack and pinion with power assist |
Brakes |
ENDLESS front and rear ventilated discs with 4-piston calipers |
Wheels |
WORK aluminum alloy wheels (17-inch x 8J) |
Tires |
Yokohama GEOLANDAR M/T G003 (265/70R17) |
Body |
Carbon fiber hood Carbon fiber untuk panel pintu depan dan belakang |
(Alx/Odi)
Baca Juga: Kapan Mitsubishi Indonesia Rilis Kompak SUV Pesaing Toyota Raize dan Honda WR-V?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.