Toyota Rush termasuk dalam 21 model yang mendapat diskon PPnBM. Pada periode pertama ini (Maret-Mei 2021) harganya lumayan terpangkas banyak. Sangat menarik mengingat ia selalu diincar sebagai tunggangan tempur keluarga. Kalau sedang menimbang pilihan Low SUV, inilah saat yang tepat. Tapi sebelum menentukan pilihan ke Rush, simak poin-poin berikut ini untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Berkat diskon Pajak Penjualan Barang Mewah sampai nol persen, harga Toyota Rush bisa turun belasan juta. Boleh jadi semakin sesuai dengan anggaran. Sebagai gambaran, di Januari, Rush dipasarkan mulai dari Rp257,7 juta untuk tipe G bertransmisi manual atau Rp267,7 juta pada versi otomatis. Sekarang, titik terendahnya ini berada di angka Rp240,5 juta dan Rp249,8 juta.
Sama halnya untuk varian TRD Sportivo. Sebelum kebijakan ini berlaku, varian termahal LSUV 7-seater diberi label Rp269,1 juta atau Rp279,1 juta tergantung transmisi – manual atau otomatis. Turun signifikan, kini masing-masing terpasang harga Rp251,1 juta dan Rp260,8 juta. Kalau dilihat, bahkan varian tertinggi masih lebih murah ketimbang tipe termurah saat sebelum berlakunya kebijakan. Menarik bukan? Itu belum ditambah dengan paket diskon dari diler, kalau ada.
Baca Juga: Daya Pikat Toyota Rush dalam Kompetisi Low SUV
Nilai mendasar Rush sebagai SUV tiga baris kelas teri adalah penawaran ruang kabin lapang. Sanggup memuat tujuh penumpang sudah pasti. Dari luar saja mudah tergambar lewat pencatatan dimensi 4.435 x 1.695 x 1.705 mm (PxLxT) di atas wheelbase 2.685 mm. Panjang dan berkaki jenjang, tentu kabinnya akomodatif untuk fleksibilitas pengangkutan penumpang dan barang.
Tapi bukan hanya itu, karakter ketangguhan sebuah SUV dimilikinya. Berikan kepercayaan diri ketika harus menghadapi jalan berlubang atau medan kurang bersahabat. Tidak akan menimbulkan banyak keraguan. Faktanya, ia memiliki ground clearance yang tergolong tinggi di kelasnya. Sampai 220 mm, tak kalah jangkung ketimbang pemain SUV ladder frame sekelas Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Sebagai informasi saja, jarak pijak ke tanah Pajero diukur sejauh 218 mm.
Di balik postur jangkung, terdapat pula komposisi kaki-kaki kokoh. Di poros belakang terpasang gardan rigid dengan pengayun lima titik, stabilizer, dan per keong. Sementara di depan, ia mengandalkan aransemen McPherson Strut komplet stabilizer dan per keong. Memang bukan settingan paling nyaman, tapi urusan kekuatan tak perlu diragukan lagi.
Untuk sebuah mobil keluarga, tentu salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah kepraktisan kabin di samping kapasitas angkut. Toyota Rush tawarkan hal itu. Contoh dalam hal akses ke kabin belakang. Terpasang one touch tumble seat dengan slider sehingga penumpang mudah masuk ke baris ketiga.
Bila harus membagi antara barang dan orang, bangku tengah bisa dilipat dengan pembagian 60:40. Di baris terakhir, pelipatannya sendiri menganut metode 50:50. Dapat lanjut diangkat ke depan demi menyuguhkan kompartemen bagasi berlantai rata.
Kepraktisan lanjut ditawarkan lewat ketersediaan ruang penyimpanan. Boleh dibilang Rush kaya akan cup holder. Di konsol tengah depan mejeng satu cup holder bersama boks konsol. Lebih banyak lagi di belakang. Misal pada sandaran tangan door trim bangku tengah dan sisi samping baris terakhir. Kalau mau menyimpan botol, terdapat saku tambahan di tiap door trim. Tak tertinggal beberapa titik kompartemen kecil.
Baca Juga: Rahasia Ketangguhan Mesin Diesel Toyota 2GD-FTV yang Dipakai Kijang Innova dan Fortuner
Dimensi besar dan kepraktisan kabin memang jadi hal esensial sebuah LMPV dan LSUV tiga baris. Namun yang membuat Rush wajib masuk daftar prioritas adalah sisi keselamatan. Sebagai tunggangan keluarga, ia penuhi kebutuhan akan berkendara aman dengan sangat baik. Tidak membedakan mana kasta atas dan bawah, semua kebagian standar komprehensif.
Petunjuk ia memprioritaskan keselamatan penumpang terbaca saat memandang center stack. Melekat indikator sabuk pengaman untuk tujuh posisi duduk. Menginformasikan ketika ada penumpang yang tidak mengenakan safety belt via buzzer warning ( khusus bangku depan) dan visual titik lampu.
Itu baru sebatas petunjuk. Realita berbicara, Rush seolah benar-benar ingin menjaga keselamatan pengguna. Contoh penyebaran safety belt, semua kebagian perangkat tiga titik. Tidak seperti sang kembaran Daihatsu Terios yang menempatkan sabuk dua titik di tengah baris kedua. Bahkan tidak berhenti sampai di situ, airbag enam titik sudah menjadi standar proteksi seluruh tipe. Bantalan udara frontal, samping bangku depan, dan tirai jendela samping siap melindungi dari kerasnya hantaman.
Sebelum sistem pengekang tubuh dan suplementernya harus bekerja, peranti berkendara siap memitigasi risiko celaka. Oke, cukup disayangkan pos pengereman baru diisi oleh perpaduan rem cakram dan tromol. Kendati begitu, sudah ada perbantuan dari Anti-lock Braking System (ABS) agar rem mendadak tetap terkendali. Lebih dari sekadar ABS, stabilitas ikut dijaga oleh Vehicle Stability Control demi mencegah risiko selip saat bermanuver.
Jelas mewah untuk SUV kelas teri. Belum lagi ditemani sokongan Hill-Start Assist (HSA) saat menanjak. Tugasnya menahan posisi diam selama beberapa detik sebelum bergegas maju di tanjakan. Terakhir, Emergency Brake Signal akan melantangkan kegentingan pada pengemudi di belakang ketika rem mendadak. Tanpa pandang bulu, seluruh fitur keselamatan ini eksis sejak tipe terendah G.
Toyota jebloskan enjin 2NR-VE untuk Rush, yakni unit empat silinder 1.500 cc DOHC 16 katup lengkap Dual VVT-i. Urusan pacu-memacu dipastikan tidak menjadi kontestan paling unggul di segmennya. Figur ekstraksi jantung berada di batas moderat. Biasa saja, siapkan kekuatan maksimum 104 PS di 6.000 rpm setelah dorongan torsi 136,3 Nm memuncak di 4.200 rpm. Putaran mesin kemudian ditransfer ke roda belakang via girboks manual lima percepatan atau otomatis 4-speed.
Sudah mengenal basis karakter dari Rush, pertimbangan terakhir tertuju pada pemilihan varian. Secara garis besar, saat ini Toyota Rush terbagi atas dua tingkatan trim. Tersedia tipe termurah G atau varian puncak TRD Sportivo.
Pembeda paling kentara adalah desain eksterior dan interior. Dari segi dandanan, TRD Sportivo kebagian pemanis tubuh seperti underguard di bumper depan dan belakang, side moulding, stiker khusus, dan pelek alloy 17 inci demgan desain berbeda. Tipe G bukan berarti polosan, tetap tampil modis meski tanpa aksesori. Peleknya juga lebih lecil dengan sepatu 16 inci. Dalam kabin, diferensiasi utama terletak pada sebaran panel soft touch.
Kalau diteliti lagi sampai kelengkapan trim, sebetulnya Tipe G sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan komutasi. Tampil kekinian dengan penerangan LED untuk headlamp, light guide, dan tail lamp. Terpasang pula fog lamp demi menerangi kala kabut turun. Membedakan, TRD Sportivo sudah memiliki akses smart key di pintu. Namun, anak kunci model keyless telah diadopsi keduanya dibarengi tombol start/stop engine.
Dalam kabin, perbedaan kelengkapannya tidak terlalu banyak. Contoh pemanja telinga 8 speaker, MID berwarna, power socket tiap baris, dan AC otomatis khsusus spek TRD. Lagi-lagi, bukan berarti tipe G jauh lebih standar. Head unit touchscreen dan panel AC digital (non-otomatis) tertanam di dasbor. Head unit juga sudah dapat menampilkan imaji kamera mundur demi meudahkan manuver.
Bebas mau pilih yang mana. Coba tanyakan ke diri sendiri, apa perlu kelengkapan pemanja di TRD? Mengingat, Rush Tipe G saja terbilang mumpuni sebagai kendaraan keluarga. Harganya pun semakin terjangkau dengan diskon PPnBM. Tapi kalau memang sebelum ada insentif sudah menganggarkan untuk bawa pulang tipe G, bujet tersebut saat ini bisa dipakai meminang TRD Sportivo. (Krm/Odi)
Baca Juga: Posisinya Tanggung, Seberapa Menarik Memiliki Toyota Veloz 1.3L
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.