Jika di Indonesia Honda Beat 2020 mengaspal sejak awal tahun, warga Malaysia baru kebagian beberapa hari lalu. Unitnya dibanderol RM 5.555 atau berkisar Rp 19 jutaan, lebih mahal dari Tanah Air. Namun ternyata nilai jual tinggi tak mengartikan kelengkapannya sempurna. Malah kalah jauh ketimbang versi lokal.
Boon Siew Honda (BSH), APM label sayap burung di Malaysia tampaknya tak neko-neko. Honda Beat MY 2020 hanya diniagakan dalam satu varian. Interpretasi dagang beda total dengan Astra Honda Motor – mencoba masuk ke banyak selera.
Trim tunggal ini dijuluki Beat Street. Dan konsepnya beda dengan nama Street di sini. Bukan pakai stang telanjang, grafis ekspresif dan warna dof, serta speedometer full digital. Melainkan sama seperti varian standar. Urusan mengemas panel, bahkan hanya empat warna tersedia: Pearl Nightfall Blue, Space Magenta metallic, Force Silver Metalic, Vivacity Red.
Sebagai informasi, di sini pembagian varian utama saja ada tiga. Dari mulai CBS, CBS-ISS, serta Street. Sementara di seri CBS-ISS dibagi lagi dalam sub-varian, yakni Deluxe. Total warnanya mencapai belasan, begitu pula grafis. Disediakan dalam tema ekspresif maupun elegan. Lengkap.
Baca Juga: Berburu Honda Beat 2020 Bekas, Seberapa Menarik?
Demi mendapat visibilitas lebih baik dari cakup pandang pengendara lain, dipasang reflektor oranye pada sisi spakbor belakang. Aksesori yang disebut mata kucing ini juga jamak ditemukan pada segala jenis motor di Kawasan Asia Tenggara. Tentu selain fungsi keamanan, tampilannya mempercantik komposisi motor.
Nah, ketika lihat dari belakang, diferensiasi Beat Malaysia cukup terlihat. Bentuknya tak beda, tapi seluruh permukaan mika lampu di-smoke. Dan yang unik, sein juga diletakkan terpisah. Disangga batang plastik ala motor sport. Persis di tengahnya, lagi-lagi diletakkan reflektor merah untuk memantulkan cahaya.
Sayangnya, unit yang juga diekspor PT Astra Honda Motor ini tak punya banyak fitur. Kita memiliki opsi untuk menyesuaikan kebutuhan. Sementara Beat Malaysia seragam seperti Beat CBS di Indonesia. Tak ada fitur Idling Stop System (ISS) dan power outlet dengan tutup plastik. Padahal, dua variabel itu jadi rangkaian utama perubahan ke versi 2020.
Untung pencahayaan utama sudah LED. Untuk membuka bagasi pun tak lagi melalui lubang kunci di samping jok, melainkan lewat tombol (mekanik) di sisi lubang kunci. Kapasitas ruang simpan pun meningkat, tapi ditulis volumenya 11,7 liter. Sementara di sini sampai 12 liter. Kalau tangki bensin peningkatannya serupa, jadi 4,2 liter.
Area kokpit persis. Memadukan panel analog dan digital. Kluster jarum mendominasi, menunjukkan informasi kecepatan. Lantas yang digital memang kurang informatif, berisi data fuel gauge, odometer, serta indikator ECO.
Baca Juga: Honda CB650R 2021 Dikemas dalam Tema dan Fitur Baru
Dari segi rangkaian dan struktur mesin sebetulnya tak nampak perbedaan. Menggendong dapur pacu eSP serupa Genio, satu silinder SOHC 109 cc dengan ukuran bore dan stroke 47 mm x 63,1 mm. Overstroke. Dan rasio kompresinya 10:1.
Kendati begitu perolehan tenaganya lain. Beat lokal mampu memproduksi daya 8,89 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm. Beat negeri Jiran, mencatat output 8,7 Hp di 7.500 rpm serta torsi 9,53 Nm pada 5.500 rpm.
Entah bagian mana yang diracik ulang. Boleh jadi jalur pembuangan berbeda sama sekali, sebab di sana mesin eSP memenuhi regulasi Euro 4. Di saat versi lokal masih dibuat dalam standar emisi Euro 3. Lantas mengenai konsumsi bahan bakar, kemungkinan besar tak sampai angka 60,6 kpl karena hasil ini dipengaruhi kinerja ISS.
Mengenai dimensi dan bobot tanpa revisi apapun. Total panjangnya masih 1.877 mm, lebar 669 mm, serta tinggi 1.074 mm. Tentunya, dengan jarak jok ke tanah ramah postur standar, 740 mm. Struktur utama juga mengadopsi jenis enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang diklaim lebih kuat, enteng, serta fleksibel. Karena itulah bobotnya seperti di sini, 90 kg. (Hlm/Odi)
Sumber: Bikesrepublic
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.