PT Astra Honda Motor menutup tahun dengan merilis Scoopy. Namun awal 2021 nanti tampaknya bakal semakin menarik. Sesosok skuter 150 cc premium sudah lama tak mendapat revisi serius. Dan kini teka-tekinya diperkuat atas wujud asli PCX 125 di Eropa yang sudah mengaspal. Mungkinkah itu menjadi gambaran PCX baru nanti?
Besar kemungkinan, begitulah jadinya. Bentuk itu lazim jika tiba-tiba dijadikan basis PCX 150 baru di Tanah Air. Mengingat sebelumnya pun seri 125 mengikuti desain 150 Asia. Bukan perkara sulit memasukkan mesin lebih besar, toh hanya beda kubikasi sedikit. Paling-paling, diberi diferensiasi seputar aksesori serta aksen.
Baca Juga: Mirip Honda PCX, Skuter Kolaborasi GPX-SYM Meluncur di Thailand
Transformasi wajah PCX 125 baru ini begitu menggoda. Kendati karakter elegan dan beberapa gembungan di panel tetap dipertahankan, fasad agak diberikan sentuhan sporty. Yang kami rasa inspirasinya datang dari Forza. Pasalnya, tak ada lagi garis lampu mengkurva di depan. Semuanya dibuat serba mengotak. Dari ujung lampu sein sampai headlight tepiannya persegi.
Komposisi mika lampu sama. Terdiri dari riting, DRL bersiluet L, hingga lampu LED sebagai sorot cahaya utama. Nah, kali ini lampu jauh diposisikan tepat di tengah. Bentuknya jajar genjang mengikuti sisa ruang dari headlight. Hanya saja masih menggunakan reflektor, bukan proyektor seperti Scoopy.
Dari samping kami pastikan Anda langsung dapat mengenali ia sebuah PCX. Lantaran tak begitu banyak berubah. Garis dek sampai panel samping belakang guratnya mirip. Namun diberi imbuhan menyiku menuju ke sadel.
Tapi ketika melihat belakangnya, beda total. Dulu PCX memakai mika bening bersiluet X. Hal itu tak kembali diterapkan, garis lampu rem lebih dinamis dan modern dari sebelumnya. Rasanya model baru itu makin proporsional menempel di buritan.
Panel instrumen milik 125 berubah pula. Display yang dulunya biru, kini bernuansa background hitam. Lantas tulisan dan data bercahaya putih. Tampilannya jadi terlihat sederhana tanpa mengurangi nuansa futuristik. Datanya pasti lengkap, toh di generasi lama saja sampai konsumsi bahan bakar rata-rata sudah tersedia.
Baca Juga: Ini Perbedaan Honda All New Scoopy dengan Generasi Lama
Meski di Eropa tak punya fitur konektivitas gawai, ada probabilitas versi 150 Indonesia nanti ditambahkan perangkat terkait. Lantaran NMax saja sudah punya – yang menjadi rival terberat di sini. Mungkin, Honda bakal meracik konsep sama dalam hal koneksi ponsel. Menghadirkan informasi seputar motor ke genggaman tangan, begitu pula menyajikan notifikasi telepon, email, sampai sms ke layar kokpit. Lubang pengisi daya juga menjadi paket pastinya. Dan sudah jenis USB socket.
Satu hal bisa dipastikan, ia memiliki kontrol traksi atau disebut HSTC (Honda Selectable Traction Control) oleh Honda. Di Eropa fitur ini nyata eksis. Apalagi untuk mesin lebih besar, pastinya menjadi perangkat wajib. Lagi pula sang kompetitor juga punya. Bisa jadi PCX anyar trim tertinggi yang mendapatkannya. Serta, sensor ABS dua kanal demi menyeimbangi fitur safety.
Di Eropa, ada opsional heated grip. Namun rasanya benda itu terlalu mahal, sekaligus tidak relevan digunakan di Tanah Air. Kuat dugaan tak mungkin Honda buang-buang uang memasukkan perangkat penghangat selongsong. Jadi jangan harap hadir.
Mengacu kembali ke rancangan PCX Eropa, ada perubahan struktur signifikan. Tak disebut jenisnya apa. Yang pasti diklaim membuat manuver lebih tangkas dan secara durabilitas makin baik. Bagian pentingnya, atas perubahan rangka kapasitas bagasi terdongkrak jadi 30,4 liter. Daya tampung segitu bakal jadi yang terluas di kelasnya. Pasti helm bisa masuk bahkan dengan berbagai ukuran. Plus barang bawaan lain.
Di area kaki-kaki, peningkatan dilakukan pada profil ban. Selain peleknya ganti alur, ukurannya membengkak jadi 110/70 14 inci. Tapaknya jadi lebar. Dan di belakang, pelek anyar berbungkus ban belang, tepatnya 13 inci 130/70. Komposisi motor tentunya jadi semakin gambot dan proporsional dengan tubuhnya.
Satu-satunya yang masih misteri, adalah teknis mesin. Rasanya akan berbeda jauh dengan 125. Basisnya disinyalir menggunakan mesin eSP dari SH150i 2020 – yang juga sudah beredar di Tanah Air. Masuk akal bukan? Pasalnya volume silinder naik signifikan, sekaligus memiliki empat katup. Sanggup membantah teknologi Yamaha yang selama ini merajai segmen.
Rangkaian satu silinder 156,9 cc itu, memiliki empat katup. Serta rasio kompresi 12:1 (padat) dan diameter silinder 60 x 55,5. Berdekatan dengan spesifikasi Nmax. Lantas output yang diciptakan juga tergolong impresif. Tercatat tenaga 15,9 Hp/8.500 rpm dan torsi 14,2 Nm/6.500 rpm. Ini sudah melebihi lawan. Bahkan signifikan. Meski torsinya sedikit lebih kecil. Secara bersamaan, konsumsi bahan bakarnya pun diklaim mencapai 43,5 kpl.
Untuk mengingat saja, saat ini mesin PCX kalah jauh dari NMax. Diameter bore dan stroke di 57,3 mm x 57,9 mm dengan jumlah katup ganda. Kompresinya pun masih di kisaran 10,6:1, cenderung tidak padat. Tenaganya terhenti di 14,4 Hp dan torsi 13,2 Nm alias standar. Namun bisa saja, ada penyesuaiannya set kompresi di kisaran angka 11:1, demi mengejar kesiapan meminum oktan 92 ke bawah. (Hlm/Odi)
Sumber: Young Machine, Honda Eropa, Great Biker
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.