Setelah kali terakhir mendapat update 2018 lalu, Honda merombak total Vario 150. Kini menjadi Vario 160 dengan ubahan besar dari sektor mesin. Dari segi harga mepet dengan Yamaha Aerox 155 Connected/ABS. Kendati demikian kedua skutik ini sama-sama mengusung desain sporty. Lalu bagaimana kalau keduanya diadu dari semua sektor? Kami coba cari keunggulan masing-masing.
Sebagai pendatang baru, suguhan visual tentu menjadi hal utama. Meski masih mengadopsi unsur sportif, Vario 160 memiliki garis-garis desain lebih tegas. Ia tak lagi ramping seperti model sebelumnya. Bodinya mengembung padat di bagian depan dan belakang. Apalagi kini fascia berubah total. Masih pakai dua housing lampu utama LED, tapi bedanya alis daytime running light (DRL) berupa garis LED kini terpisah menjadi dua. Diberi pembatas dengan tarikan garis cover headlamp. Terlihat agresif dan berkelas.
Menyesuaikan dengan tampilan depan, bodi panel tengah terlihat besar. Sampingnya terdapat emblem 3 dimensi (3D) bertuliskan Vario 160. Sementara bagian buntut menerapkan kesan modern. Didukung dengan desain stoplamp dengan cover bermotif X. Sein juga model terpisah yang menyatu dengan sepatbor. Lalu ujung cover muffler berwarna alumunium dibuat sama seperti punya PCX 160. Kesan sporty jadi makin terasa.
Sementara Aerox punya desain yang tak kalah menarik. Ia masih menjaga identitasnya sebagai skutik besar yang sporty. Bagian depan memiliki bodi lebar dengan konsep full fairing pada kedua sisinya. Memiliki model headlamp besar dengan aksen DRL (Daytime Running Light) di tepi atasnya. Lekukan lampunya meninggi dan bentuknya aerodinamis.
Merambah ke area samping, terdapat motif membentuk “X” dan ini jadi salah satu ciri khas dari skutik Yamaha. Di situ seakan terpisah menjadi dua panel. Desainnya terinspirasi dari sebuah motor sport fairing. Bagian belakang juga dibuat lebih minimalis namun tetap terlihat tajam dan sporty.
Perubahan desain yang diterima Vario 160, membuat pabrikan merevisi rancang bangunnya. Penyempurnaan ada di bagian rangka, kini mengusung teknologi eSAF (enhanced smart architecture frame). Klaimnya dapat membuat dia semakin lincah dan mudah dikendarai.
Tapi penggunaan frame model ini tidak berdampak positif pada sektor lain. Padahal pengaplikasian eSAF pada kedua saudaranya (Scoopy dan Genio) yang lebih kecil dapat memangkas berat total dan mampu berikan ruang penyimpanan lebih luas. Bobotnya justru meningkat. Sebelum 112 kg kini menjadi 117 kg.
Volume bahan bakar dan ruang bagasi di bawah jok juga masih sama dengan model sebelumnya, masing-masing 5,5 liter dan 18 liter. Sedang dimensinya 1.929 x 679 x 1.088 mm (PxLxT). Tinggi tempat duduk 778mm. Jarak sumbu roda 1.277mm dan jarak terendah ke tanah 140 mm.
Lawannya masih mengandalkan rangka underbone. Frame ini memanfaatkan rangka besi dengan model semacam pipe (pipa). Memiliki konstruksi yang sangat kokoh dan simple. Di lain sisi, kontruksi ini mempunyai suatu derajat elastisitas, sehingga benturan akibat keadaan jalan sebagian sudah diredam oleh komponen rangka pipa. Berat isi 125 kg dan kapasitas tangkinya 5,5 liter.
Ukuran rancang bangun 1.990 X 700 X 1.125 mm (PxLxT). Jarak sumbu roda 1.350 mm, jarak terendah ke tanah 143 mm dan tinggi tempat duduk 790 mm. Sedang bagasinya cukup luas yakni mencapai 25 liter, bisa menyimpan helm full face atau peralatan berkendara seperti jas hujan, sarung tangan dan lain-lain.
Baca Juga: Yamaha Fazzio vs Honda Vario 125, Mana yang Lebih Enak buat Harian?
Honda Vario 160 dibekali enjin anyar berkubikasi 156,9 cc (dibulatkan 160 cc). Mesin itu kini sudah berkonfigurasi 4 katup dan berteknologi PGM-FI dan eSP+. Dari data teknis, konstruksi atau rancang bore serta strokenya sama dengan PCX 160 yakni 60 mm x 55,5 mm. Pun untuk besaran kompresi mesin di angka 12:1.
Namun untuk besaran output tenaga dan torsi tidak seperti PCX 160. Vario 160 lebih kecil dengan tenaga maksimal di 15,1 Hp pada 8.500 rpm dan torsi puncak di 13,8 Nm di 7.000 rpm.
Sementara Aerox 155 mengusung Total New Engine Blue Core berkubikasi tepat 155 cc, SOHC, berpendingin cairan. Berkonfigurasi 4 katup dengan racikan 58 mm x 58,7 mm (bore x stroke) serta kompresi mesin 11,6:1. Ia mampu menyemburkan tenaga maksimal 15,1 Hp pada puntiran mesin 8.000 rpm dan torsi puncak di 13,9 Nm di 6.500 rpm. Mesin itu disokong teknologi VVA (Variable Valve Actuation) yang fungsinya mengatur bukaan katup dan menyesuaikan suplai bahan bakar ke ruang bakar. Alhasil, tenaga merata di seluruh putaran mesin namun tetap irit konsumsi BBM. Selain itu menyandang status sebagai skutik dengan Power to Weight Ratio (PWR) terbaik di kelasnya.
Buat varian tertinggi All New Vario 160 maupun All New Aerox 155 sudah dibenamkan Anti-lock Braking System (ABS) satu channel. Tapi untuk skutik Honda pengereman belakang dilengkapi cakram. Lawannya masih tromol.
Untuk fitur lain Vario 160 masih identik dengan tipe sebelumnya. Seperti USB charger type A dengan daya maksimal 5V 2.1A. Letaknya di sisi kiri dek depan dan lengkap dengan penutup. Seluruh sistem pencahayaan sudah berteknologi LED, Side Stand Switch, Smart Key System yang terintegrasi dengan Answer Back System dan Anti-Theft Alarm serta panel instrumen full digital dengan model negative display. Bentuknya masih sama dengan versi lawas, hanya saja buat varian termahal ada indikator ABS.
Mesin Vario 160 sudah terintegrasi Alternating Current Generator (ACG starter). Sistem itulah yang membuat suara mesin menjadi lebih halus saat dihidupkan. ACG starter juga menjadi dasar dari pengaplikasian fitur Idling Stop System (ISS) sejak di Vario 150.
Aerox 155 sudah menggunakan pencahayaan berteknologi LED, headlamp dan stoplamp. Dengan tambahan DRL (Daytime Running Light). Lalu panel instrument sudah full digital negative display dengan Multi Information Display (MID). Dilengkapi pula fitur Y-Connect yang mampu menghubungkan smartphone pengendara dengan sepada motor melalui Bluetooth.
Adanya fitur konektivitas itu pengendara dengan mudah mendapatkan informasi terkait notifikasi telepon dan pesan masuk di dasbor motor, informasi konsumsi bahan bakar, informasi lokasi parkir terakhir, rekomendasi perawatan yang menunjukan kondisi aki dan oli, notifikasi malfungsi sampai dengan Revs Dashboard.
Lainnya ada Handlebar Switch Control buat memilih tampilan informasi dan pengaturan pada spidometer. Smart Key System & Answer Back System, Electric Power Socket yang terdapat di kompartemen bagian depan, bagasi luas, Stand side switch, Twin Sub-tank Suspension dan hazard lamp.
Buat fitur yang ada di mesin All New Aerox ada Stop & Start System (SSS) dan Smart Motor Generation (SMG). Teknologi itu dibuat untuk menghemat bahan bakar. Sistem kerja SSS, mesin mati secara otomatis ketika posisi berhenti lebih dari tiga detik. Mesin kembali menyala apabila handle gas diputar. Jadi bahan bakar tidak terbuang percuma. Untuk mengaktifkannya, pastikan tombol berlogo ‘A’ di kanan setang dalam kondisi On.
Berkaitan dengan efisiensi bahan bakar, teknologi SSS bersinergi dengan Smart Motor Generation (SMG), suara mesin jadi lebih halus saat pertama kali dinyalakan. Setelah mesin menyala, generator berfungsi untuk melakukan pengisian baterai atau aki.
Urusan kaki-kaki, Vario 160 masih mempercayakan suspensi depan teleskopik dan belakang pakai swing arm yang dimaksimalkan shockbreaker tunggal. Meski demikian, dipercaya mampu meredam getaran dan tetap terasa nyaman dipakai meski di medan berat sekalipun.
Sementara diameter roda masih identik dengan model lama, yakni 14 inci. Namun ukuran pelek belakang lebih lebar yakni 3,5 inci sebelumnya 2,5 inci. Kulit bundarnya juga kini berprofil lebar. Kalau sebelumnya pakai 80/90 dan 100/80, saat ini 100/80 (depan) dan 120/70 (belakang). Kedua ban sudah berjenis tubeless. Meski begitu sekarang pakai palang model baru.
All New Aerox juga masih mempercayakan suspensi depan teleskopik dan belakang pakai model ganda dengan posisi tegak. Buat varian tertinggi sudah dilengkapi dengan tabung kecil yang ada gas di dalamnya. Berfungsi untuk menjaga tekanan oli selalu tinggi dan mencegah berubahnya oli menjadi gelembung-gelembung kecil. Tujuannya agar sepeda motor lebih stabil dan nyaman pada saat berkendara.
Sementara rodanya menggunakan ban tipe tubeless berprofil lebar. Depan pakai 110/80-14, dan belakang 140/70-14. Selain membuatnya tampil gagah, juga memberikan pengalaman berkendara lebih mantap dan stabil.
Perihal harga All New Aerox 155 Connected/ABS lebih mahal, yakni Rp29,9 juta, sementara All New Vario 160 dijual Rp28,5 juta OTR DKI Jakarta. Terdapat selisih Rp1,4 juta.
Performa Aerox unggul tipis dari Vario terbaru. Besaran tenaga dan torsi yang dikeluarkan mirip, namun skutik Yamaha lebih cepat didapat karena putaran mesin lebih rendah. Sementara berdasarkan dimensi dan bobot, Vario lebih diuntungkan lantaran lebih kecil dan ringan.
Perbedaan cukup signifikan tampak pada fitur yang ditawarkan. Aerox punya teknologi hiburan dari Y-Connect. Pengendara dapat saling berkompetisi dengan sesama pengguna sistem Communication Control Unit/ CU (motor Yamaha yang memiliki fitur Y-Connect) dalam hal jarak tempuh maupun poin eco riding. Kemudian Twin Sub-tank Suspension dan bagasi juga lebih luas. Sementara pendatang baru menawarkan USB port, Anti-Theft Alarm dan rangka pakai teknologi eSAF yang terbukti menambah kelincahan saat bermanuver. Jadi, bagaimana menurut Anda? (Bgx/Odi)
Baca Juga: Honda Vario 160 vs Yamaha Lexi S, Komparasi Skutik dengan ABS
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.