Hyundai dan LG Bangun Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia 2024
Era elektrifikasi di Indonesia makin terang. Sebuah pabrik pemasok baterai kendaraan listrik akan dibangun. Dicanangkan oleh Hyundai Motor Group berkolaborasi bareng LG Energy Solution. Ltd, mereka pun menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding dengan Pemerintah Indonesia. Kemudian membuat usaha patungan (joint venture) berupa pabrik di Karawang, Jawa Barat. Rencana siap beroperasi pada 2024.
Seremoni MoU dilakukan pada 28 Juli 2021 di Korea Selatan. Beberapa petinggi turut serta. Sung Hwan Cho, President and CEO Hyundai Mobis dan Jong Hyun Kim, President LG Energy Solution melakukan kesepakatan di kantor pusat LG Energy Solution, Seoul. Sementara itu, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, maupun Toto Nugroho, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) juga menghadiri kegiatan secara virtual.
Dengan perjanjian itu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution siap menanam uang segar senilai US$1,1 miliar ke dalam joint venture. Dana dipakai untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang. Masing-masing perusahaan ini berhak atas 50 persen pemilikan saham di perusahaan patungan. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia setuju, juga mendukung melalui berbagai insentif supaya kelancaran proses operasional stabil dari pabrik ini kelak.
Pembangunan pabrik dijadwalkan dimulai pada kuartal keempat 2021. Atau sekitar akhir tahun ini. Kemudian rencananya, proses rampung pada semester pertama 2023. Sedangkan produksi massal sel baterai di fasilitas baru ini diharapkan dapat dimulai pada semester pertama 2024. Melalui joint venture untuk produksi sel baterai ini. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution semakin memperkuat kemitraan strategis. Bahkan telah dimulai lebih dari satu dekade lalu.
Kenapa lokasi pabrik berada di Karawang? Menurut dua raksasa perusahaan ini. Telah ada pertimbangan dalam berbagai faktor proses pemilihan lokasi terbaik. Hal pendukung lain karena wilayah industri cukup dekat dengan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Selain itu, Karawang telah memiliki jaringan transportasi yang lengkap. Termasuk bandar udara, pelabuhan dan jalan bebas hambatan. Sehingga berhasil menarik minat berbagai industri berskala besar untuk membangun fasilitas di area ini. Mulai dari sektor otomotif, elektronik, logistik, konstruksi material dan lainnya.
Baca Juga: Hyundai Custo Mulai Menggoda, MPV Tiga Baris Berwajah Tucson
Mereka juga melihat Indonesia sebagai tempat potensial. Juga merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Material ini adalah bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Dari pandangan dua perusahaan itu. Pemerintah juga telah secara proaktif membina ekosistem dan infrastruktur industri EV. Sehingga dapat memainkan peran penting dalam kompetisi kendaraan listrik global.
Jika semua siap. Produksi sel baterai dapat memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) saban tahun. Pabrik baru di Karawang siap dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diharapkan menghasilkan sel baterai lithium-ion NCMA dengan total 10 GWh setiap tahun. Kemudian mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150 ribu unit mobil listrik.
Untuk diketahui, sel baterai yang diproduksi oleh pabrik di Karawang. Kelak digunakan di model EV dari Hyundai Motor dan Kia di atas platform BEV khusus Hyundai Motor Group. Yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Fasilitas produksi ini sangat membantu Hyundai maupun Kia, dalam membuat kendaraan. Pastinya dengan efisiensi, kinerja plus keamanan tinggi dan dari optimasi pasokan sel baterai bagi dua model BEV itu.
Nah, kerja sama LG Energy Solution juga sangat membantu Hyundai Mobis dalam mendapatkan pasokan sel baterai mobil listrik di masa mendatang. Apalagi seiring dengan permintaan global terhadap kendaraan berdaya setrum yang diperkirakan terus meningkat. Hyundai Mobis juga berencana untuk mempercepat upayanya memperluas produksi sistem baterai. Termasuk mengembangkan teknologi mutakhir agar mendapatkan keunggulan kompetitif, maupun berkelanjutan di pasar EV dunia.
Hyundai Motor Group telah mengkonsentrasikan upayanya menjadi pemain utama EV tingkat global. Hingga tahun 2025, mereka berhasrat memperluas jajaran BEV ke lebih dari 23 model dan menjual satu juta kendaraan listrik murni setiap tahun di pasar otomotif dunia. Sekadar info tambahan, HMID sekarang tengah merampungkan pembuatan pabrik di Cikarang sekitar 90 persen. Lalu kapasitas pembuatan mencapai 150.000 unit saban tahun di tahap pertama. Lantas dalam kekuatan penuh, sanggup menyentuh 250 ribu mobil setahun. (Alx/Odi)
Baca Juga: Bantu Penanganan Covid-10, Hyundai Indonesia Dirikan Fasilitas Produksi Oksigen
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test