Kiprah Ioniq Series dalam ekosistem mobilitas elektrifikasi segera berakhir. Hyundai akan menghentikan produksinya di pabrik Ulsan, Korea Selatan, mulai Juli 2022. Sekaligus mengakhiri siklus hidup salah satu pelopor mobil listrik di dunia. Ya, Ioniq terlahir tanpa ada pilihan mesin pembakaran konvensional. Langsung ditawarkan dalam varian hybrid, plug-in hybrid dan EV murni.
Ioniq mendebut Januari 2016 di Korea Selatan. Berlanjut perkenalan ketiga varian di Geneva dan New York Auto Show 2016. Varian hybrid meluncur di kampung halamannya pada Februari 2016, disusul model listrik pada Juli 2016, lalu plug-hybrid Februari 2017.
Sejak awal, Ioniq dianggap pionir mobil listrik tulen. Karena memang didesain dan dirancang untuk dibenamkan penggerak listrik. Sekaligus pelopor brand kendaraan listrik Hyundai. Ioniq juga menjadi alat pengembangan sistem autonomous pabrikan. Lalu membuka jalan lahirnya penerus Ioniq lain. Seperti Ioniq 5, Ioniq 6 dan Ioniq 7.
Keputusan dikatakan tidak dibuat dalam waktu singkat. Hyundai sudah berencana memensiunkan Ioniq sejak lama. Perubahan pasar otomotif jadi alasan. Mereka terus berinovasi mengembangkan produk lain yang lebih tepat untuk pasar dituju. Ioniq tergolong laris di belahan bumi lain. Contohnya di Eropa. Sejak pertama mengaspal juga terjual lebih dari 135 ribu unit. Ini sudah memenuhi target bisnis perusahaan. Menjelang berakhirnya produksi nanti, model sekarang masih ditawarkan untuk penghabisan stok.
Baca Juga: Hyundai IONIQ Electric, Menghilangkan Keraguan Memiliki Mobil Listrik
Hyundai Ioniq Electric dipasarkan di Indonesia pada 2020 lalu. Ia menjadi mobil listrik murni pertama yang dipasarkan oleh produsen mobil mainstream di Tanah Air. Kebijakan pemerintah tentang Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle - BEV) dan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi salah satu alasannya.
Spek teknis menggunakan penggerak E-Motor atau Permanent-magnet Synchronous Motor. Tenaga didapat 136 PS dan torsi instan 295 Nm tersedia kapan saja. Untuk pendistribusian daya, menggunakan single speed reduction gear ke roda depan. Tersedia mode berkendara seperti Eco, Comfort dan Sport.
Kapasitas baterai sebesar 38,3 kWh. Untuk mengisi menggunakan charger on-board standar 7,2 kW butuh 6 jam. Sedangkan metode fast-charging 50kW cukup membutuhkan 57 menit dari 0 ke 80 persen. Baterai diklaim sangat kuat. Daya jelajah mencapai 373 km dari kondisi penuh.
Peranti keselamatannya pun banyak. Tersedia 7 titik airbag, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Hill-start Assist Control (HAC). Masih ada sistem aktif seperti Blindspot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, plus Rear Mirror with Auto Dimming.
Kemungkinan penghentian produksi Ioniq akan berdampak ke pasar Indonesia beberapa bulan ke depan. Saat ini Ioniq Electric masih ditawarkan dalam dua varian: Prime Rp682 juta dan Signature Rp723 juta. Unit bekasnya sudah tersedia di pasaran. Varian Signature keluaran 2021 dibanderol Rp605 juta. (Odi)
Baca Juga: Segini Harga Bekas Mobil Listrik Hyundai Ioniq Signature Keluaran 2021
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.