Industri Otomotif Nasional 2025 Dibayangi Banyak Rintangan

Proyeksi Otomotif 2025

Pada 2024 Gaikindo mengubah target penjualan dari 1,1 juta menjadi 850 ribu unit karena market terkontraksi. Sedangkan untuk proyeksi 2025 juga dinilai semakin menantang. Ada sejumlah faktor yang menjadi kendala seperti opsen pajak di sejumlah daerah dan kenaikan PPN menjadi 12 persen. Belum lagi di sektor pembiayaan penuh dengan kredit macet (NPL), membuat leasing semakin selektif. 

KEY TAKEAWAYS

  • Kinerja penjualan mobil 2025 diprediksi turun

    Banyak tantangan yang memberatkan kinerja penjualan otomotif
  • Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menuturkan. Gaikindo menetapkan target penjualan 2025 sebanyak 850 ribu unit, dengan potensi koreksi turun hingga 750 ribu unit dan upside ke 900 ribu unit. Hal ini disebabkan beberapa aspek di tarif perpajakan dan kondisi perekonomian belum stabil. 

    Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pasar mobil sepanjang 2025. Selain tiga hal itu, ada faktor penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Federal Funds Rate (FFR). Kemudian makin banyak merek-merek kendaraan bermotor masuk ke Indonesia. Sehingga konsumen mempunyai lebih banyak pilihan. Tahun ini, penjualan EV diperkirakan terus bertumbuh.

    Untuk itu, diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah, termasuk untuk mengatasi dampak opsen pajak kendaraan bermotor. Sehingga industri kendaraan bermotor nasional tetap bisa tumbuh. Menurut Kukuh, dukungan insentif dapat meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor (KBM), terlihat dari peningkatan penjualan. Kemudian bisa menggairahkan industri komponen, industri perbankan, hingga lembaga pembiayaan. 

    “Selain itu, (dukungan kebijakan pemerintah) bisa berdampak terhadap pertambahan pendapatan negara, baik pusat dan daerah. Terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” tegasnya. 

    Gaikindo pun meminta semua teknologi elektrifikasi (xEV), yakni HEV, PHEV dan BEV diberikan kesempatan untuk mendapatkan insentif. Yakni sesuai dengan kontribusi dalam penurunan emisi karbon dioksida (CO2) dan bahan bakar minyak (BBM). Perkembangan pasar xEV dapat memberikan dampak terhadap pendalaman industri otomotif, juga potensi peningkatan ekspor jenis kendaraan elektrifikasi.

    Penjualan Mobil Bisa Tumbuh Tajam Bila Syarat Terpenuhi 

    Penjualan mobil 2025

    Pasar mobil di Indonesia stagnan di kisaran 1 juta unit sejak 2014 hingga 2023. Terutama disebabkan rendahnya daya beli akibat penurunan kelas menengah, produktivitas tenaga kerja turun. Kemudian akibat perlambatan pertumbuhan PDB per kapita, inflasi tinggi, nilai tukar mata uang asing, suku bunga, keterbatasan pembiayaan dan regulasi pemerintah. 

    Oleh sebab itu, kelas menengah dapat menentukan arah pasar mobil ke depan. Intinya, pasar mobil bakal menguat tajam asalkan Indonesia mencapai visi Indonesia 2045. Yakni pendapatan nasional bruto per kapita harus di angka US$30.300, pertumbuhan ekonomi 7-8 persen per tahun dan populasi berpenghasilan menengah sebesar 80 persen. Ambil contoh, relaksasi PPnBM pada 2021 dan 2022 berhasil meningkatkan penjualan mobil. Insentif ini mendorong peningkatan permintaan terhadap input di sektor industri (backward linkage). Serta peningkatan output di sektor otomotif (forward linkage).

    Asal tahu, sektor otomotif nasional mengalami pemulihan signifikan pada 2021. Hal ini didukung oleh inisiatif pemerintah seperti subsidi PPnBM. Penjualan mobil kala itu terkerek lebih dari 300 ribu unit dibandingkan 2020. Tentu memberikan dampak positif bagi industri suku cadang dan komponen. Namun, setelah subsidi PPnBM dicabut pada 2023. Penjualan kendaraan roda empat menurun hampir 40.000 unit dibandingkan 2022. Menunjukkan tren penurunan yang berlanjut. 

    Raden Pardede pengamat ekonomi bilang. Insentif itu bisa meningkatkan permintaan input di backward linkage sebesar Rp36 triliun dan output forward linkage Rp43 triliun. Program PPnBM DTP melibatkan 319 perusahaan komponen tingkat 1. Mendorong kinerja industri tingkat 2 dan 3, yang sebagian besar adalah IKM. 

    Soal tren BEV dunia, dia meminta pemerintah menyesuaikan regulasi dan kemampuan beli masyarakat (affordability). Sebab, jika regulasi terlalu maju, ini akan mematikan industri. “Kita tak perlu ikuti negara lain. Indonesia harus menentukan jalannya sendiri. Pemerintah perlu bersikap rasional dalam melihat keunggulan kompetitif dan keterbatasan yang ada,” ungkap Raden Pardede. 

    Jadi, tanpa tambahan insentif, penjualan mobil 2025 dikhawatirkan bisa jebol di bawah 800 ribu unit, melanjutkan tren buruk pada 2024. Saat itu pasar turun 13,9 persen menjadi 865.723 unit. Sebaliknya, melalui skenario tambahan insentif, market mobil bisa diselamatkan dengan estimasi penjualan 900 ribu unit. Sejauh ini, pemerintah telah merilis insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil hybrid sebesar 3 persen. Namun, pertolongan ini dinilai belum cukup. (Alx)

    Baca Juga: 

    Pasar Mobil Listrik Dianggap Potensial, Neta Buka Diler di Bekasi

    Bikin Berkendara Aman dan Praktis, Ini Benefit ADAS di Mitsubishi Xforce Ultimate DS

    Baca Semua

    Artikel Unggulan

    Artikel yang direkomendasikan untuk anda

    Baca Semua

    Mobil Unggulan

    • Yang Akan Datang

    Artikel Mobil dari Carvaganza

    • BAIC Indonesia Dukung Tim Indonesia di Ajang Olahraga Internasional
      BAIC Indonesia Dukung Tim Indonesia di Ajang Olahraga Internasional
      Setyo Adi . Hari ini
    • Changan Masuk Indonesia Lewat Indomobil Group, Siapkan Fasilitas Rakit Lokal
      Changan Masuk Indonesia Lewat Indomobil Group, Siapkan Fasilitas Rakit Lokal
      Setyo Adi . Hari ini
    • Mercedes G-Class Listrik Meluncur di Indonesia Sambut Pembukaan World Beyond
      Mercedes G-Class Listrik Meluncur di Indonesia Sambut Pembukaan World Beyond
      Wahyu Hariantono . Hari ini
    • Jaecoo J5 EV Debut Global di IIMS 2025, Incar Meluncur Tahun Ini
      Jaecoo J5 EV Debut Global di IIMS 2025, Incar Meluncur Tahun Ini
      Muhammad Hafid . Hari ini
    • Mazda Tawarkan Program-Program Menarik di BCA Expo
      Mazda Tawarkan Program-Program Menarik di BCA Expo
      Eka Zulkarnain H . Hari ini

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Advisory Stories
    • Road Test
    • Mengenal Fitur Keselamatan dan Kenyamanan BYD Sealion 7
      Mengenal Fitur Keselamatan dan Kenyamanan BYD Sealion 7
      OTO . Hari ini
    • Wuling Motors Mengumumkan Pemenang Grand Prize YES 2024
      Wuling Motors Mengumumkan Pemenang Grand Prize YES 2024
      Anindiyo Pradhono . Hari ini
    • Perkuat Layanan Purnajual, Jetour Indonesia Sediakan 26.025 Suku Cadang
      Perkuat Layanan Purnajual, Jetour Indonesia Sediakan 26.025 Suku Cadang
      Anjar Leksana . Hari ini
    • Mau Kredit Syariah Chery J6, Cek Dulu Skema Angsuran Bulanan
      Mau Kredit Syariah Chery J6, Cek Dulu Skema Angsuran Bulanan
      Anjar Leksana . Hari ini
    • Aion Tawarkan Layanan Purnajual Lengkap, Beri Kepastian untuk Konsumen
      Aion Tawarkan Layanan Purnajual Lengkap, Beri Kepastian untuk Konsumen
      Setyo Adi Nugroho . Hari ini
    • Review Test Suzuki S-Presso di IIMS 2025: Mobil Murah Masih Relevan Buat Harian
      Review Test Suzuki S-Presso di IIMS 2025: Mobil Murah Masih Relevan Buat Harian
      Ardiantomi . Hari ini
    • Review Keunggulan New Mitsubishi Pajero Sport, Pemain Kuat di Segmen SUV 7-Seater
      Review Keunggulan New Mitsubishi Pajero Sport, Pemain Kuat di Segmen SUV 7-Seater
      Alvando Noya . Hari ini
    • 7 Mobil Konsep dan Special Show di IIMS 2025
      7 Mobil Konsep dan Special Show di IIMS 2025
      Ardiantomi . 20 Feb, 2025
    • 6 Mobil Listrik Harga Murah yang Tersedia di Pameran IIMS 2025
      6 Mobil Listrik Harga Murah yang Tersedia di Pameran IIMS 2025
      Anjar Leksana . 20 Feb, 2025
    • Bedah Perbedaan Varian Mobil Listrik Baru Geely EX5
      Bedah Perbedaan Varian Mobil Listrik Baru Geely EX5
      Setyo Adi Nugroho . 19 Feb, 2025
    • Pascaliburan Jangan Lupa Cek Bagian Kendaraan Ini!
      Pascaliburan Jangan Lupa Cek Bagian Kendaraan Ini!
      Setyo Adi Nugroho . 30 Jan, 2025
    • Potensi Masalah Kendaraan di Perjalanan Sepanjang Waktu Liburan
      Potensi Masalah Kendaraan di Perjalanan Sepanjang Waktu Liburan
      Setyo Adi Nugroho . 30 Jan, 2025
    • Tips Berkendara Saat Hujan di Libur Nataru
      Tips Berkendara Saat Hujan di Libur Nataru
      Setyo Adi Nugroho . 30 Des, 2024
    • Perhatikan Faktor Ini untuk Atasi Mesin Hilang Tenaga dan Ngelitik
      Perhatikan Faktor Ini untuk Atasi Mesin Hilang Tenaga dan Ngelitik
      Setyo Adi Nugroho . 30 Des, 2024
    • Berkendara Liburan Akhir Tahun, Persiapkan Hal Ini Biar Aman dan Nyaman
      Berkendara Liburan Akhir Tahun, Persiapkan Hal Ini Biar Aman dan Nyaman
      Setyo Adi Nugroho . 11 Des, 2024
    • First Drive Chery Tiggo Cross: Mengancam Lawan dengan Paket Fitur dan Harga!
      First Drive Chery Tiggo Cross: Mengancam Lawan dengan Paket Fitur dan Harga!
      Setyo Adi Nugroho . 12 Feb, 2025
    • Test Drive New Hyundai Creta N Line: Semakin Asyik Dikendarai
      Test Drive New Hyundai Creta N Line: Semakin Asyik Dikendarai
      Anjar Leksana . 12 Feb, 2025
    • First Drive Mazda CX-80 PHEV: Performa dan Konsumsi BBM Impresif!
      First Drive Mazda CX-80 PHEV: Performa dan Konsumsi BBM Impresif!
      Setyo Adi Nugroho . 31 Jan, 2025
    • Test Drive Mazda CX-30: Karakter Sporty Mendominasi Plus Kenyamanan Ekstra
      Test Drive Mazda CX-30: Karakter Sporty Mendominasi Plus Kenyamanan Ekstra
      Setyo Adi Nugroho . 21 Jan, 2025
    • Test Drive Pikap Toyota Hilux Rangga: Bukan Sekadar Kendaraan Niaga Biasa
      Test Drive Pikap Toyota Hilux Rangga: Bukan Sekadar Kendaraan Niaga Biasa
      Zenuar Yoga . 23 Des, 2024