Industri Otomotif Tanah Air Jadi Salah Satu Pendorong Pemulihan Ekonomi Negara
Percepatan pemulihan ekonomi menjadi prioritas utama pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan. Fokus APBN 2022 adalah menjaga momentum pemulihan ekonomi dan secara bertahap menyehatkan kembali penerimaan negara. Kementerian berharap kebijakan stimulus mampu menggairahkan konsumsi masyarakat. Khususnya terhadap produk-produk unggulan industri otomotif dalam negeri. Sehingga mempercepat ritme pemulihan ekonomi nasional paskapandemi Covid-19.
Aturan ini turut membantu target Bank Indonesia yang telah mengumumkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2022 diproyeksikan mencapai 4,7-5,5 persen didorong dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global. Jadi bisa berdampak pada kinerja ekspor tetap kuat serta terungkit permintaan domestik dari kenaikan konsumsi maupun investasi.
Berbagai kebijakan dan regulasi yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dapat menjadi stimulus aktif. Khususnya peningkatan penjualan kendaraan dalam negeri dan performa ekspor positif. Kehadiran insentif PPnBM mendorong konsumsi domestik sepanjang Jan-Nov 2021 mencapai 761 ribu unit. Atau berangsur pulih sebesar 81 persen dibandingkan periode sebelumnya pada masa pandemi 2019.
Baca Juga: Daihatsu Indonesia Kapalkan Ribuan Mobil ke Filipina via Pelabuhan Patimban
Lantas minat konsumen global terhadap produk otomotif nasional juga tumbuh. Ini ditunjukkan dengan pencapaian ekspor Indonesia. Merujuk data kinerja sepanjang Januari - November 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pengapalan kendaraan utuh dari Tanah Air mencapai angka 267 ribu unit atau pulih sekitar 87 persen dari periode sama 2019. Sementara itu, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia untuk Jan-Nov 2021 mencatatkan angka sebesar 166 ribu unit. Sedangkan proyeksi pencapaian tahunan hingga 188 ribu unit. Artinya performa TMMIN pulih ke level 89 persen dibandingkan situasi sebelum pandemi.
Pencapaian Kinerja Ekspor T-Brand (Jan-Nov 2021):
No |
Produk |
Jumlah |
1 |
Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) |
76 ribu unit |
2 |
Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz) |
33 ribu unit |
3 |
Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya) |
57 ribu unit |
4 |
Mesin (TR dan NR) |
101 ribu unit |
5 |
Kendaraan Terurai (CKD) |
47 ribu block |
6 |
Komponen Kendaraan |
79 juta pieces |
“Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri ini berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir. Kemudian telah menyumbangkan 4 persen dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tren positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan pemerintah melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional,” ujar Bob Azam Direktur Eksternal Affairs PT TMMIN dalam laporan ekspor.
Ekspor Toyota Indonesia ke lebih dari 80 negara dibilang turut menjembatani pemasok lokal. Yakni supaya masuk ke pasar global melalui pengembangan pemasok termasuk IKM dalam meningkatkan daya saingnya. Pengapalan produk otomotif ke mancanegara merupakan barang bernilai tambah. Untuk menutup catatan positif kinerja kendaraan dan bagiannya pada penghujung 2021. Kementerian Perdagangan pun menyelenggarakan Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 yang digelar di Pabrik PT TMMIN Karawang I - II sebagai lokasi utama. (Alx/Odi)
Baca Juga: PPnBM 100 Persen Memicu Industri Otomotif Kembali Bergairah
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test