All New Honda PCX 160 membawa perubahan dan pembaruan yang signifikan. Mulai dari mesin, rangka, desain, hingga fitur canggih. Menurut Honda, PCX 160 mengaplikasikan desain baru yang mengusung konsep 'Personal Comfort Saloon'. Tampilannya merupakan kombinasi dari kemewahan dengan sentuhan garis yang memberikan ekspresi dinamis. Perbedaan paling mencolok terlihat pada bagian wajah, kini lebih menonjolkan kesan modern. Inspirasinya seperti datang dari Forza. Selain itu, apa lagi bedanya dengan yang model lama atau PCX 150?
Bentuk fasad tidak lagi pakai garis mengkurva sebagai pemisah lampu. Semua dibuat menyatu, dari ujung lampu sein sampai headlight tepiannya persegi. Sekarang lebih bersudut dengan posisi horizontal dan melebar, serasi dengan desain keseluruhan All New Honda PCX. Efek perubahan itu berdampak pada windshield yang digunakan. Sekarang punya bentuk dinamis, mengikuti kontur bodi. Sepatbor depan juga tampak berbeda.
Sisi lampu depan yang tadinya sedikit mengembung, kini lebih ramping. Dengan lekukan segaris lurus dengan bodi belakang. Ada perbedaan juga di dekat pijakan kaki. Bodi kasar warna hitamnya kini lebih kecil, dengan sedikit imbuhan menyiku menuju ke footpeg pembonceng yang bisa dilipat.
Panel bodi belakang juga mengalami perubahan, meski tak terlalu signifikan. Untuk menambah kesan elegan, perubahan pun terdapat pada logo. Buat tipe CBS, berwarna tembaga, sedang yang versi ABS berkelir gold. Meski begitu, keduanya tetap memberikan ekspresi berkelas tinggi dan semakin mendukung gaya pengendaranya.
Lampu belakang juga mendapat sentuhan baru. Bentuknya lebih futuristis dengan model yang lebih tajam. Kesan cahaya efek tiga dimensi lebih menonjol. Dengan mempertahankan lampu LED pada semua sistem tata cahaya, semakin mendukung kemewahan dan kecanggihan All New Honda PCX.
Baca Juga: Banyak Berubah, Ini yang Baru dari All New Honda PCX 160
Honda memberi banyak revisi untuk jantung mekanis. All New Honda PCX 160 pakai mesin generasi terbaru dengan embel-embel Smart Power plus (eSP+). Kapasitasnya pun meningkat, dari sebelumnya 149 cc menjadi 157 cc. Di atas kertas, kini bisa melontarkan daya seebsar 16 Hp di 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 6.500 rpm. Sementara model sebelumnya, cuma bisa menghasilkan tenaga 14,7 Hp di 8.500 rpm dan melontarkan torsi 13,2 Nm pada 6.500 rpm.
Kemudian ia sekarang dijejali empat klep, membuat campuran udara dan bahan bakar lebih baik. Dan dikawal sistem SOHC serta teknologi andalah Honda PGM-FI. Diameter piston dan langkahnya juga terdapat perbedaan, dari yang tadinya 57,3 x 57,9 mm, menjadi 60 x 55,5 mm.
Honda juga menyematkan Piston Oil Jet pada mesin PCX 160. Teknologi ini digunakan di mesin CRF450R. Secara efektif membuat pendinginan komponen lebih baik dan membuat mesin bekerja lebih optimal. Selain itu mencegah pembakaran yang tidak normal seperti knocking. Sekaligus meningkatkan rasio kompresi yang juga berkontribusi pada peningkatan ouput power. Pistonnya juga sudah dilapisi dengan molybdenum dengan desain ring piston yang baru. Sehingga mampu menyapu pelumas lebih baik. Rasio kompresi yang sebelumnya 10,6:1 meningkat menjadi 12:1.
Honda juga mengaplikasikan Hydraulic Cam Chain (HCC) yang mampu mengurangi gesekan dan suara, serta getaran mesin pada saat bersamaan. Efeknya kerja tensioner lifter mampu mengendalikan ketegangan rantai keteng. Friksi dapat dikurangi, noise dan vibrasi pada tingkat tinggi dapat ditekan. Hasilnya lebih senyap secara mekanis dan tidak bakal berubah dalam jangka waktu yang lama.
Pada bagian CVT, pulley penggerak dibuat lebih besar serta penyempurnaan pada poros transmisi. Lalu jalur intake dari saringan udara ke pipa inlet sudah diperluas. Diameter throttle body juga diperbesar untuk meningkatkan efisiensi intake. Sebagai tambahan, di bagian knalpot juga mengalami ubahan pada struktur di bagian dalamnya. Sehingga, tidak hanya performa meningkat, tapi juga lebih ramah lingkungan.
Teknologi yang diusung ini diklaim minim gesekan dan meningkatkan performa. Efeknya membuat skutik premium ini mampu memberikan kesempurnaan puncak saat dikendarai harian maupun turing.
Baca Juga: All New Honda PCX 160 Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 30 Jutaan
Panel instrumen terlihat lebih fresh dengan model baru. Ukurannya lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Dibalut list krom di tiap sisinya, membuatnya kian mewah dibanding model lama. Beragam informasi tersaji dengan kombinasi warna cahaya biru dan garis berkelir hijau. Layar utamanya negative display dan tiap sisinya diisi dengan beragam indikator. Serta ada dua tombol, Sel (Select) dan Set (Reset) pada kiri dan kanan untuk menyetel jam dan mengganti informasi MID serta tingkat kecerahan spidometer.
Di bagian digital, paling besar ada spidometer. Ujung kiri ada jam digital dan peringatan ganti oli setiap 1.000 km pertama, kemudian 6.000 dan selanjutnya kelipatan 6.000 km. Kemudian di bawahnya ada petunjuk bahan bakar berupa bar kotak panjang, sekaligus menjadi pemisah fitur MID dan odometer (jarak tempuh total).
Buat indikator sisi kiri, ada high beam, garis hijau sekaligus menunjukkan sein. Lalu di bawahnya malfungsi ECU atau check-engine, suhu mesin (overheat) dan kondisi aki. Kanannya diisi Smart Key (Kunci Keyless) paling atas, sinyal belok, ISS (Idling Stop System) aktif, dan buat tipe tertinggi ada tambahan indikator HSTC (Honda Selectable Torque Control) dan ABS (Anti-Lock Braking System).
All New PCX 160 sekarang punya fitur Honda Selectable Torque Control (HSTC). Teknologi ini belum ada di PCX model lama. Sesuai dengan namanya, HSTC merupakan sebuah fitur untuk mengontrol output torsi mesin dengan mendeteksi perbedaan kecepatan putaran ban depan dengan ban belakang. Kondisi seperti ini biasa ditemukan ketika kondisi jalan basah. Sehingga berfungsi menghindari ban selip atau memutar saat hujan atau jalan licin.
Peran HSTC tak lepas dari peran Electronic Control Unit (ECU). Jika ban depan dan ban belakang mendeteksi adanya perbedaan putaran, ECU bakal membatasi asupan bensin ke ruang bakar. Efeknya seperti mesin dipaksa mati, dan penyaluran torsi mesin ke roda belakang terputus sementara guna meminimalisir slip ban. Perangkat ini hanya bisa ditemukan di versi ABS.
Tetap menggunakan smart key system. Fitur yang menggantikan kunci konvensional dengan teknologi kenop dan remote multifungsi. Hanya saja, bentuk kunci FOB telah dirancang ulang. Bertujuan agar mendapatkan style yang lebih canggih. Kini wujudnya lebih melengkung supaya lebih nyaman digenggam. Tombolnya punya desain baru, diperbesar untuk meningkatkan pengoperasian.
Dalam teknologi kunci yang satu ini, mengemas 3 fitur sekaligus yakni Immobilizer, Answer Back dan Alarm anti-theft (anti maling). Sekarang terbagi menjadi 2 bagian. Tombol atas difungsikan sebagai Answer Back dan Alarm anti-theft (anti maling) serta satu lagi buat on/off smart key. Meski begitu, teknologi ini tetap memberikan rasa aman dan nyaman kala memarkirkan motor kesayangan.
Lalu di kompartemen depan, khususnya di sebelah kiri ditingkatkan menjadi 1,7 liter, memudahkan pengendara ketika memasukkan dan mengeluarkan barang. Di situ pula disediakan power charger type A USB dengan daya maksimal 5V 2,1A. Jadi pengendara bisa menambah daya baterai smartphone dengan kabel charger bawaan smartphonenya tanpa perlu penambahan konektor. Posisinya bisa ditutup, jadi lebih aman.
Selain tampilan luar berbeda dengan model lama, Honda juga meracik ulang rancang bangun keseluruhan. Rangkanya pakai model double cradle baru, dirancang untuk mendapatkan bobot yang lebih ringan dan kestabilan berkendara di semua rentang kecepatan. Selain itu, dikembangkan demi menunjang kebutuhan sehari-hari.
Diameter pipa, ketebalan dinding, material dan posisi sambuangannya dioptimalkan. Sehingga berat sasis berkurang 760 gr. Kalau sebelumnya berukuran 1.923 x 745 x 1.107 mm, PCX 160 tercatat 1.936 x 742 x 1.108 mm (PxLxT). Selisihnya tidak banyak tapi memberi banyak manfaat. Sementara ketinggian jok masih sama dengan PCX 150, yakni 764 mm dengan jarak sumbu roda 1.313 mm, dan jarak terendah ke tanah 137 mm. Untuk bobot juga tak berubah yakni 131 kg untuk tipe CBS dan 132 kg untuk varian ABS.
Improvement pada sasis memengaruhi peningkatan fungsionalitas PCX 160. Kapasitas ruang penyimpanan di bawah jok jadi lebih luas. Jika sebelumnya kapasitas bagasi 28 liter, berkat perubahan struktur kini menjadi 30 liter. Tentu bisa menyimpan sebuah helm full face dan beberapa barang berdimensi kecil. Selain itu, volume tangki bahan bakar juga lebih besar, 8,1 liter.
Di sektor kenyamanan berkendara, Honda tetap mempertahankan posisi berkendara rileks. Tapi pada pijakan kaki, ada penambahan ukuran lebar khususnya di area depan. Meluas hingga 30 mm (3 cm), sehingga memungkinkan kaki pengendara bisa berselonjor lebih nyaman.
Tipe suspensi sebetulnya masih sama. Hanya saja ada perbedaan di peredam kejut belakang. Kini lebih panjang 15 mm dibanding PCX 150. Selain itu, bagian axle stroke juga telah ditingkatkan 10 mm, sekarang menjadi 95 mm. Sudut pemasangan link engine rear suspension dan dimensi spring juga berubah.
Ubahan sudut posisi, ukuran suspensi, serta material spring alias per ulir sokbreker diklaim lebih optimal menyerap guncangan. Inovasi itu dilakukan untuk meningkatkan kenyamana berkendara. Hadirnya dudukan handle dengan struktur rubber mounting baru juga membantu mereduksi getaran. Kombinasi keduanya bisa mengurangi vibrasi saat berada di permukaan tidak rata.
Lalu di bagian roda mendapat improvement. Sekarang mengadopsi model belang, sama seperti ADV150. Depan pakai ring 14 dengan lebar 2,75 inci dan ring 13 dengan lebar 3,50 inci belakang. Desain pelek juga lebih mewah dengan model Y shaped 5 spoke. Perbedaan bentuk pun diikuti dengan perubahan ukuran ban. Jika sebelumnya ban PCX 150 berukuran 100/80-14 dan 120/70-14, pada PCX 160 ukurannya menjadi 110/70-14 dan 130/70-13. Masing-masing sudah pakai ban tipe tubeless.
Tersedia dua pilihan, CBS dan ABS. Tapi untuk harganya selisih beberapa ratus ribu dengan PCX 150. Untuk varian CBS Honda PCX 160 dijual Rp 30,350 juta OTR Jakarta. Sebelumnya dibanderol Rp 29,843 juta, berarti ada selisih Rp 500 ribuan. Sedang ABS dipatok Rp 33,950 juta, atau beda Rp 1 jutaan dari model lama yang dilego Rp 32,842 juta. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Sehebat Apa Amunisi All New Honda PCX 160 Melawan Yamaha Nmax?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.