JAKARTA – Meredanya pandemic COVID-19 dan melunaknya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai menggairahkan industry otomotif Tanah Air. Guna mendorong penjualannya, Isuzu Indonesia menggelar program penjualan “Merdeka”. Di program ini, pembelian Isuzu Elf Box tipe apa saja, baik 4 ban maupun 6 ban, akan langsung mendapatkan diskon langsung sampai dengan Rp 40 juta. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Program ini beraku selama Juli sampai dengan Agustus mendatang. Isuzu bekerjasama dengan 6 leasing partner, yaitu Astra Creadit Companies (ACC), Adira Finance, Asia Finance, Mandiri Tunas Finance, Mitsui dan SANF, sehingga konsumen dapat memilih leasing partner yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
“Kami melihat setelah masa PSBB transisi dijalankan, ekonomi mulai menggeliat, maka kami mengeluarkan program ini sebagai salah satu cara kami menstimulus agar pergerakan industri otomotif khususnya kendaraan komersial, dan tentunya Isuzu semakin baik”, tutur Attias Asril, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia dalam siaran persnya.
Attias Asril mengatakan market box ini menjadi fokus Isuzu karena melihat pasar logistic adalah pasar yang relatif stabil dan meningkat di masa pandemi COVID-19. “Oleh karena itu, sebagai partner sejati, Isuzu memberikan program khusus aplikasi box, dimana aplikasi box ini merupakan kendaraan komersial yang digunakan oleh para pengusaha kurir dan logistic,” katanya.
Program Layanan
Selain menghadirkan program guna mendukung pengusaha, khususnya di segmen logistic, Isuzu juga memberikan pelayanan after sales yang memberikan kecepatan dan kemudahan bagi konsumen, yaitu Bengkel Isuzu Berjalan (BIB). Layanan BIB ini tersebar di seluruh Indonesia, sehingga konsumen tidak perlu khawatir jika terjadi kendala operasional pada kendaraannya, karena BIB akan datang ketempat konsumen. Tidak hanya kendala, namun BIB juga melayani service berkala kendaraan.
Selain kecepatan dan kemudahan, konsumen tentunya membutuhkan solusi bagi operasional kendaraannya, karena walaupun segmen logistic relative stabil dan meningkat di beberapa sector, namun secara keseluruhan ekonomi mengalami penurunan, sehingga diperlukan perhitungan biaya operasional yang “jeli” agar pengusaha tetap dapat menjalankan usahanya.
Salah satu biaya operasional terbesar pada kendaraan komersial adalah bahan bakar. Oleh karena itu, Isuzu menjawab kebutuhan konsumen dengan kendaraan yang irit bahan bakar, serta beberapa variant seperti Giga dan Elf yang sudah hadir dengan mesin common rail yang siap EURO4 dan lebih irit bahan bakar.
Strategi
Menurut Attias Asril, pandemi COVID-19 membuat dunia otomotif Tanah Air menderita. Tak banyak yang tahu jika para pabrikan harus megap-megap agar bisa bertahan hidup. Tak hanya pemegang merek kendaraan penumpang, masalah juga dihadapi para pabrikan kendaraan komersial. Meski demikian, menghadapi situasi ini Attias mengakui Isuzu tak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya menyiapkan strategi agar bisa bertahan. Ada dua strategi yang disiapkan defence mode dan offensive mode. “Defence mode bagaimana perusahaan bisa mengapung di tengah badai (pandemi). Kami tidak berpikir untuk race, yang penting ngapung, masih ada dan hidup,” kata Attias menggambarkan kondisi yang terjadi.
Karena pandemi, ekonomi melambat dan daya beli masyarakat turun. Kondisi ini tentunya berdampak pada produksi dan penjualan produk Isuzu. Promo penjualan ini merupakan salah satu strategi Isuzu untuk bertahan.
“Sementara untuk offensive mode, kami menyiapkan langkah menghadapi new era. Misalnya memetakan kembali segmentasi pasar, mencari segmen baru, fokus di segmen itu. Kemudian melakukan multichannel dalam penjualan dan layanan purna jual. Serta utilisasi digital dan bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan perusahaan,” kata dia. (Raju)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.
