Jangan Sepelekan Ganti Oli Setelah Perjalanan Jauh, Akibatnya Bisa Fatal
Para pemilik mobil yang sering melakukan perjalanan jauh harus memastikan untuk memeriksa kendaraan mereka secara rutin. Aspek vital yang perlu diperhatikan adalah kondisi oli mesin, yang berfungsi melindungi kendaraan.
Selama perjalanan jauh, pengemudi sering kali mengoperasikan mesin pada kapasitas maksimum untuk mengatasi berbagai kondisi jalan. Faktor-faktor seperti cuaca panas, debu, dan kotoran juga dapat meningkatkan risiko kerusakan mesin.
Oli mesin memiliki peran krusial dalam menjaga mesin tetap sehat. Oli bertugas melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin agar dapat disaring oleh filter oli. Kotoran ini bisa berasal dari debu yang masuk melalui celah segel yang bocor, udara yang terhisap ke dalam ruang bakar, serta serpihan logam yang dihasilkan dari gesekan antar komponen mesin.
Oli atau pelumas berperan penting dalam menurunkan suhu mesin yang disebabkan oleh gesekan antar komponen. Oli mengalirkan panas ke dinding blok mesin yang kemudian diserap oleh cairan radiator. Selain itu, formula oli mesin juga dirancang untuk mencegah karat, sehingga komponen mesin menjadi lebih awet.
Auto2000, distributor utama Toyota, mengingatkan bahwa ada risiko yang dapat terjadi jika pemilik kendaraan tidak mengganti oli mesin setelah perjalanan jauh. Meskipun oli mesin dirancang untuk tahan pada suhu tinggi, tanpa sistem pendingin, perjalanan jauh ditambah dengan kondisi macet atau cuaca panas dapat mengurangi kemampuannya dalam melindungi mesin.
Jika dibiarkan, kotoran dapat menghambat kinerja mesin dan menyebabkan kerusakan pada komponen. Residu yang berlebihan akan menyumbat filter dan pompa oli, yang bisa berakibat fatal jika kondisinya sangat parah.
Kondisi pelumas yang tidak optimal tidak hanya mempengaruhi mesin, tetapi juga meningkatkan beban pada radiator. Suhu oli yang tinggi akan membuatnya lebih encer dan berisiko masuk ke ruang bakar melalui celah ring piston, dikenal sebagai fenomena oli menguap, yang berisiko menimbulkan deposit di ruang bakar.
Oli yang berkualitas akan menjaga kinerja mesin, tidak hanya dalam hal tenaga tetapi juga efisiensi bahan bakar. Emisi pun dapat dikurangi karena pembakaran yang lebih sempurna dan sedikitnya deposit karbon. Namun, manfaat ini akan berkurang seiring dengan penurunan kualitas oli.
Bahkan jika mesin dalam kondisi prima, risiko oli menguap masih ada. Oli dapat menguap ketika suhu tertentu tercapai, di mana energi yang mengikat molekul hidrokarbon tidak lagi mampu menahan panas berlebih. Mengabaikan semua efek negatif ini dapat berakhir dengan kerusakan mesin yang serius, sehingga diperlukan perbaikan besar.
Pabrikan kendaraan biasanya sudah memberikan rekomendasi interval penggantian oli, yang bervariasi antara 5.000 km hingga 10.000 km. Para pemilik kendaraan disarankan untuk mengikuti rekomendasi ini. (Sta)
Baca Juga: Michelin Rilis Prototipe Ban untuk Menjelajahi Bulan
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test