Yamaha umumkan recall terkait masalah di sakelar rem depan. Setidaknya ada 18.000 unit sepeda motor yang diproduksi dari 2013 hingga 2020 terkena problem ini. Termasuk terkena dampak, motor beroda tiga Yamaha Niken. Beruntung kampanye ini hanya ditujukan untuk pasar Amerika Serikat.
Produsen motor asal Jepang itu mengklaim masalah terjadi bisa fatal. Sakelar rem depan pada sepeda motor yang terkena dampak bisa gagal, karena peningkatan resistansi internal oleh silikon oksida. Seperti dikutip dari RideApart, jika ini terjadi dapat menyebabkan lampu rem tetap menyala meski tidak dioperasikan. Hal Ini juga dapat memengaruhi fungsi dari fitur cruise control dan membuat pengendara tidak bisa menggunakan sistem atau menyebabkan sistem mati sendiri.
Salah satu dari situasi ini dapat menimbulkan masalah keamanan, oleh karena itu dilakukan penarikan kembali. Dampak terburuknya, bisa menyebabkan kecelakaan karena pengguna jalan yang berada di belakang tidak menyadari kapan pengemudi sedang benar-benar menarik tuas rem. Kampanye penarikan kembali dimulai 13 Januari 2021.
Baca Juga: Yamaha Ajukan Nama FZ-X, Disinyalir Versi Touring FZ
Menurut dokumen yang diterbitkan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Yamaha berharap 50 persen dari 18.203 kendaraan yang terlibat dalam penarikan ini bisa mempresentasikan masalah tersebut ke jaringan diler terdekat.
Langkah pertama dilakukan Yamaha yakni menghubungi pemilik yang terkena dampak penarikan melalui surel. Mereka diundang untuk mengunjungi diler Yamaha untuk melakukan perbaikan secara gratis.
Yamaha Amerika Serikat menjelaskan dalam laporannya, mereka menerima laporan dari kantor pusat. Yaitu terdapat beberapa model yang harus ditarik kembali. Setidaknya ada 7 model berbeda; Yamaha FJR1300 (2013-2020), Yamaha MT-10 (2017-2020), Tracer 900 GT (2018-2020), Super Ténéré (2018-2020), Star Eluder (2018-2020), Star Venture 2018 dan yang paling mengejutkan Niken GT VIN 2019.
Seperti kita ketahui, Niken GT merupakan sepeda motor paling revolusioner dari Yamaha. Unit ini memiliki dua buah roda pada bagian depannya. Konfigurasi tersebut nyatanya tidak menghalangi manuver kendaraan, namun justru membuatnya lebih nyaman melintasi berbagai macam medan jalan. Salah satu teknologi mutakhir yang ada pada dirinya yakni penggunaan suspensi depan yang telah dipatenkan. Sistem itu bernama Leaning Multi Wheeler (LMW). Teknologi ini membuat motor tetap stabil ketika melintasi tikungan.
Baca Juga: Yamaha YZF-R3 MY 2021 Pasar Jepang Tampil Berbalut Nuansa Cerah
Sederhananya, fitur LMW berfungsi untuk mengurangi beban pada ban depan. Wajar jika Yamaha menciptakannya mengingat bodi bongsor Niken tertumpu di bagian depan. Total terdapat empat batang shock upside down di bagian depan yang dibagi menjadi dua pada masing-masing sisi roda. Peranti itu berwarna emas, membuat penampilanya terlihat sangar.
Niken GT dinilai memiliki stabilitas tinggi dan mobilitas sempurna. Ia dirancang sebagai kendaraan yang dapat melintasi segala medan. Memiliki windshield tinggi dan berukuran besar. Komponen itu mampu melindungi badan pengendara dari terpaan angin. Selain itu, suara angin juga dapat dihalau sehingga berkendara menjadi sangat nyaman. Maka itu, ia cocok bagi pribadi penggemar perjalanan jauh atau touring.
Joknya juga terasa nyaman, karena bantalannya bertambah 15 mm dibanding versi standar. Tentu tidak mudah pegal kala dibawa pergi jauh. Karena model kursinya hampir berbentuk rata, rider dapat bergerak leluasa di atasnya. Posisi berkendara juga pas, tanpa terhalang oleh lekukan bodi samping.
Untuk mendukung kemampuan turing jarak jauh, Niken GT dilengkapi dengan soket listrik berdaya 12V DC. Pada bagian grip atau pegangan tangan di setang dipasangkan fitur penghangat untuk mengatasi mereka yang berkendara di hawa dingin.
Sementara bagian dapur pacunya serupa dengan MT-09. Berkapasitas 847 cc, DOHC, 3 silinder segaris, 14 klep dan berpendingin cairan. Mesin injeksi dengan YCC-T itu diklaim mampu menyemburkan tenaga hingga 113,4 Hp pada 10.000 rpm dan torsi maksimalnya mencapai 87,5 Nm di putaran 8.500 rpm. Daya itu disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 6 percepatan. Dan telah dioptimalkan menggunakan teknologi Quick Shifter System (QSS) dan Assist & Slipper Clutch.
Selain itu, ada juga fitur Drive Mode yang memungkinkan pengemudi mengatur mode berkendara. Sehingga dapat menyesuaikan kondisi jalan yang dilalui. Dilengkapi juga dengan Cruise Control, yang dapat mengatur laju kendaraan konstan dengan kecepatan tertentu. (Bgx/Odi)
Sumber: Ride Apart, Asphalt and Rubber, Yamaha EU
Baca Juga: Yamaha F155 Tampil Memukau di Vietnam, Bebek Sport Terinspirasi YZF-R1
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.