Kawasaki Ninja 250 dengan Turbocharger, Siapa Takut?
JAKARTA, 26 Januari 2016 -- Banyak jalan menuju Roma. Istilah tersebut nampaknya menjadi ilham seorang builder dari Bobby Modification Team (BMT), Irwansyah. Ia merasa kurang dengan akselerasi tungganganya, Kawasaki Ninja 250 lansiran tahun 2008.
Walau banyak ragam part plug-n-play banyak tersedia di pasaran untuk mendongkrak tenaga, namun Irwan tidak mengambil langkah tersebut. Ia menginginkan hal lain untuk medapatkan tenaga tambahan. Tidak tanggung-tanggung Irwan memasangkan turbo pada motor kesayangannya.
Menurut Irwan saat ini belum banyak motor yang dipakai harian namun menggunakan turbocharger. Ubahan yang dilakukan terbilang cukup ekstrem karena ia melakukan dua inovasi sekaligus yakni mesin yang awalnya masih menganut karburator diubah menjadi sistem injeksi. Selanjutnya, yang antimainstream, ia menyematkan turbocharger.
Dengan riset yang terbilang singkat dan sederhana, ia akhirnya menemukan turbo yang dianggap cocok. Perangkat forced induction alias tambahan tenaga ini mencomot sebuah turbocharger milik Toyota Starlet GT.
Karena menggunakan turbo, otomatis kompresi harus diturunkan dari standar. ”Mesin motor standar 11,6 : 1, sekarang jadi 8,2 : 1. Cukup dengan mengganti piston, sekaligus dilakukan porting polish,” kata Irwan. Hal ini dilakukan karena ia ingin putaran exhaust turbin yang maksimal untuk menghasilkan air ratio yang padat. “Pressure atau tekanan udara yang masuk ke throttle body jangan sampai turun, biar tidak ada lag,” jelasnya.
Nah, yang terakhir soal konversi injeksi, boleh dibilang ini merupakan karya fully customized mulai dari throttle body, injector, wiring, hingga ECU (engine control unit) Mega-Squirt sebagai otak pengatur debit bahan bakar. Sementara Fuel pump pakai Mercedes-Benz dengan fuel pressure regulator Sard dan diteruskan ke injektor. Sedangkan throttle body juga masih menggunakan milik Toyota.
Untuk pengapian, koil mobil pun ikut digunakan demi pengapian yang besar. Mengantispasi kabel meleleh karena arus yang besar kabel busi pun menggunakan piranti mobil. Tidak ketinggalan kapasitas oli mesin ditambah 100ml karena mencangok turbocharger dan Turbo timer agar turbo berumur panjang.
Hasilnya karyanya ini mampu memproduksi peak power 69,1 hp dengan torsi 37 Nm pada 7.000 rpm. Suara khas mesin turbo kini sering kali terdengar terlebih saat penggantian gigi. Cesss.. Cesss...
Pemasangannya dianggap cukup sederhana dan dalam pengerjaan ia juga dikatakan hampir tidak mengalami kendala apapun. Hal ini dikarenakan persiapan dan perhitungan yang dilakukannya terlebih dahulu. Ia mengaku tidak mau mengalami masalah apapun, menurutnya ia mengerjakan ini karena ingin mendapatkan hasil yang berkualitas,
Selain sektor mesin, sisi tampilan juga ia lakukan perubahan. Gaya retro dianggap dapat mewakilkan karakter motor harian bermesin turbo karyanya ini. Ia melaburkan cat berwarna hijau bunglon, dengan menggunakan cat dari Spies Hacker untuk finishingnya.
“Saya gak bisa diburu-buru mas dalam pengerjaan, yang pasti saya janjikan kepada pelanggan kalau motor tetap saya kerjakan, itu sebabnya kualitas tidak bersahabat dengan waktu singkat,” ujarnya kepada Motovaganza.
Oh ya, jika Anda berminat dengan motor ini, ia sedang mencari majikan baru untuk meminang motor garapannya ini. Anda dapat menghubunginya di nomor +62 812-9340-7566. Barangkali minat bro…
[gallery columns="4" ids="10233,10234,10231,10235,10236,10237,10239,10240,10241,10242,10229,10230">
ANDHIKA KRESNA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test