Kawasaki Ninja H2R Tak Lagi Diproduksi, Ada Apa?
JAKARTA -- Sebuah kabar menyedihkan datang dari Kawasaki. Salah satu motor andalannya Kawasaki H2R bakal segera henti produksi. Banyak pertanyaan kenapa Kawasaki membuat keputusan tersebut. Memang tidak ada jawaban resmi. Kabar suntik mati ini dilansir Motosaigon, dan sudah dikonfirmasi oleh pihak pabrikan. Mereka menyebut pemberhentian produksi Kawasaki H2R bakal dilakukan mulai Oktober tahun ini. Kendati begitu, konsumen masih bisa memiliki H2R versi 2020. Hanya saja, pemesanannya baru dapat dilakukan mulai 20 September hingga 21 Oktober 2020. Rasanya inilah saat yang tepat jika ingin menjadikannya sebagai collector item.
Kawasaki H2R bukanlah sebuah tunggangan road legal. Versi pengembangan Kawasaki H2 tampil intimidatif, lantaran memakai 'jubah' bermaterial karbon fiber. Disematkan pula ragam perangkat aerodinamika bermaterial serupa. Satu diantaranya pun terlihat di area spion. Item ini berfungsi memberi efek downforce agar motor stabil di trek lurus maupun jelang tikungan.
Meski punya bekalan jantung mekanik serupa H2 - menggunakan mesin empat silinder berpelengkap supercharger, H2R nyatanya mempunyai output lebih dahsyat. Outputnya bisa mencapai 321 Hp dan 165 Nm. Wajar bila peruntukkannya bukan untuk di jalan raya. Sayang, ikon kuda besi paling sahih Geng Hijau ini segera menemui ajal.
Diferensiasi utama H2R juga terlihat dari material cat. Tampil agresif lantaran kelirnya beraura 3D. Tak cuma itu, Kawasaki juga melapisinya dengan cat yang bisa sembuh dari goresan secara mandiri (self healing top coat). Klaim Kawasaki, kelir ini bisa pulih dari goresan dalam waktu kurang lebih seminggu.
Rancang bangunnya pun berbeda dari H2. Dimensi H2R (2.070 x 850 x 1.160 mm), lebih besar ketimbang H2 yang punya P x L x T: 2.085 x 770 x 1.125 mm. Namun, bobot total H2R hanya 216 kg. Sementara Kawasaki H2 mencapai 238 kg. Padahal bisa dibilang H2R punya peranti lebih kompleks. Utamanya desain mesin beserta supercharger.
Misalnya saja bagian cylinder head. Didesain agar dapat mengoptimalkan pendinginan ideal ke ruang bakar - disertai pula dengan bentuk saluran pendingin cairan jua besar. Sementara untuk supercharger-nya, merupakan rancangan hasil kolaborasi dengan perusahaan Gas Turbine & Machinery - perusahaan dirgantara di bawah naungan Kawasaki Heavy Industries (KHI) Group.
Racikan itulah yang kemudian diselaraskan dengan mesin DOHC 16 katup, berkapasitas 998 cc. Torehan daya terbawahnya saja sudah mencapai 305,7 Hp/14.000 rpm. Jika ram air aktif, catatan tenaga terdongkrak menjadi 321 Hp/14.000 rpm. Sementara momen puntir tertinggi adalah 165 Nm di putaran 12.500 rpm. Capaian ini melonjak jauh bila menilik kemampuan Kawasaki H2 - bertenaga 228 Hp - 239,3 Hp/11.500 rpm (dengan ram air) dan torsi 141,7 Nm/11.000 rpm.
Namun dari segi fitur, keduanya sama-sama menggunakan perangkat berupa Electronic Throttle Valves, IMU kepunyaan Bosch untuk mengatur level KTRC (Kawasaki Traction Control), KLCM (Kawasaki Launch Control Mode), KIBS (Kawasaki Intelligent anti-lock Brake System). Serta disinergikan bersamaan KCMF (Kawasaki Cornering Management Function), yang juga berisi fitur Kawasaki Engine Brake Control. Tak lupa pula ketersediaan Kawasaki Quick Shifter (KQS) untuk mengefisiensi proses perpindahan transmisi.
Kelengkapan lain pada H2R juga terletak pada optimasi pengendalian. Dirinya sudah kedapatan streering damper Ohlins yang dapat disetel secara elektrik. Sedangkan di belakang, terdapat shock tunggal Onlins TTX36. Kinerja kaki-kakinya lantas dipadu sistem pengereman Brembo, masing-masing berspesifikasi dual semi floating (330 mm) dual radial caliper monobloc 4 piston di depan dan single (250 mm) kaliper dua piston. Terakhir, Kawasaki H2R memakai saluran buang atau knalpot berbahan titanium bergaya megaphone. (Ano)
Sumber: Motosaigon
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Kawasaki Unggulan
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kawasaki dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test