Dibanding Honda Beat dan Genio, harga Scoopy paling tinggi. Boleh dibilang, target pasarnya berbeda. Tapi tak disangkal juga kalau bersinggungan. Bahasa halusnya, menawarkan opsi lebih bagi calon konsumen. Padahal mereka semua saudara dekat. Karena saling berbagi rangka dan jantung pacu sama.
Betul, rangka baru eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) menjadi penyokong bagi Scoopy, Beat dan Genio. Segenap kelebihan dimiliki sasis anyar itu, termasuk bobot yang lebih ringan dan lebih kokoh dibanding model sebelum. Paket dari rangka itu, mesin 110 cc eSP SOHC dua klep dengan sistem injeksi PGM-Fi. Bore dan stroke pada Scoopy masih sama, di angka 47 mm x 63,1 mm. Setelan langkah panjang untuk kebutuhan dalam kota. Rasio kompresinya 10:1. Daya kudanya 8,87 Hp di 7.500 rpm dan torsi maksimal 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Pertimbangan dalam memilih di antara ketiganya cukup simpel. Tinggal sesuaikan bujet bisa langsung jatuhkan pilihan. Mau yang paling ekonomis, lirik Beat. Masih ekonomis dengan tampilan agak berbeda, pilih Genio. Punya bujet lebih dan ingin lebih dilirik, Scoopy jawabannya. Namun tentu tak sesederhana itu perbedaannya. Ada sejumlah nilai yang kemudian memberikan posisi Scoopy paling tinggi banderolnya. Simak kelebihan yang dimiliki Honda Scoopy dibanding Beat dan Genio.
Jujur, Beat bukan yang paling menarik desainnya. Sejak generasi terbaru lahir, memang kian menawan. Tapi jelas bukan yang bakal dilirik di jalan. Ditambah, banyaknya jumlah Beat di jalan, menjadikannya tak begitu bersinar. Ok, Genio boleh tampil lebih simpel, minimalis dengan sedikit elemen retro yang diterapkan lebih modern. Menjadikannya lebih mencolok kala melintas di jalan. Pilihan yang lebih punya gaya ketimbang Beat.
Tapi keduanya jelas tak bisa mengalahkan pesona Scoopy. Sarat nuansa retro dengan terjemahan modern. Sejumlah elemen menerapkan konsep membulat minim sudut. Berlaku sampai pada generasi terbaru yang meluncur pada 2020. Dari fasadnya saja sudah signifikan perbedaannya. Scoopy punya paras lebih menawan.
Lampu depan oval masih diapit sein. Sebelumnya, desain lampu sein itu seperti sayap yang membentang. Pada generasi baru lebih vertikal. Elemen bundar juga masih bisa ditemui pada kaca spion dan lampu belakang. Berpadu dengan bodi yang hampir tak terlihat patahan sudutnya. Penampilan skuter klasik lebih ditingkatkan dengan sepatu yang sesuai. Pakai pelek berdiameter 12 inci dengan bilah yang gres dan fresh. Kemudian dibungkus ban berukuran 100/90 depan dan 110/90 belakang. Kedua saudaranya masih pakai pelek 14 inci yang lebih umum digunakan kebanyakan skutik.
Itu baru soal desain. Belum dari pilihan warnanya. Betul kalau Beat dan Genio juga punya seleksi skema warna. Tapi yang ditawarkan Scoopy sangat mencolok mata. Tak sekadar biru atau merah, Scoopy sangat ekspresif dengan kombinasi yang memesona. Permainan kelir pencuri perhatian lebih kuat lagi pada varian atas Prestige dan Stylish. Prestige menawarkan opsi hitam dan putih yang sangat elegan. Sedang Stylish punya warna coklat dan merah yang khas.
Baca Juga: Simak Poin Menarik Yamaha Aerox ketimbang Honda ADV 150
Batas bawah banderol Rp20 juta tak bisa disepelekan. Beat termahal saja dilabeli Rp17 jutaan. Sedang Genio paling atas Rp 18 jutaan. Scoopy harus punya pembeda lebih dari sekadar fesyen. Jawabannya tentu diisi dengan fitur. Lantaran sektor mesin sudah jelas sama. Boleh dibilang, Scoopy punya kelengkapan lebih.
Dari lampu depan utama sudah berbeda. Kendati semua sudah pakai teknolodi diode, Scoopy lebih terdepan karena jenisnya proyektor. Pendaran lebih terang dan fokus di kondisi gelap. Sementara DRL LED dipunya Scoopy. Beat dan Genio belum dibekali DRL.
Pengisi daya smartphone sudah jadi fitur wajib. Kaya manfaat di zaman ponsel pintar lebih penting ketimbang dompet. Masing-masing punya fitur untuk mengisi daya. Tapi cuma Scoopy yang menyediakan langsung berbentuk port USB. Dibanding Beat dan Genio yang pakai model soket elektrik standar. Malah punya Genio posisinya berada di bagasi. Repot untuk mengaksesnya. Kelebihan port USB pada Scoopy, pengguna tak perlu lagi keluar biaya ekstra membeli peranti tambahan. Cukup siapkan kabel pengisiannya saja. Selain itu, posisi pengisi daya di laci depan kian memudahkan akses pengguna terhadap smartphone mereka.
Sektor kokpit jadi fitur unggul Scoopy berikutnya. Dengan panel meter memadukan analog dan digital. Desainnya juga sarat nuansa retro. Memang Beat juga memakai kombinasi analog dan digital. Bahkan Genio sepenuhnya memakai panel layar tanpa ada jarum. Tapi desain panel meter punya Beat terkesan biasa saja. Sementara panel digital Genio terlalu kecil. Belum lagi, informasi yang bisa ditampilkan pada Scoopy lebih lengkap. Termasuk jam, indikator bensin, konsumsi BBM rata-rata, trip meter. Ada juga informasi Oil Change, yang memberi tahu kapan saatnya untuk ganti oli. Tak lupa indikator ECO sebagai panduan berkendara efisien.
Scoopy varian bawah Sporty dan Fashion dibekali kunci dengan remote anti-theft dan answer back system. Tambah bujet sedikit untuk Prestige atau Stylish, bisa dapat kunci pintar (Smart Key System) seperti milik Vario 150, kerap disebut dengan keyless karena tak butuh mencolok dan memutar kunci lagi untuk akses mesin maupun bagasi. Key fob cukup dikantongi dan putar kenop untuk bisa mulai menyalakan mesin maupun mengakses tombol untuk membuka jok. Praktis! Fitur mewah ini yang tentunya tak tersedia pada Beat dan Genio. Mereka hanya dibekali fitur secure key shutter. Rumah kuncinya sudah terintegrasi dengan pembuka jok.
Fitur lain yang dibawa Scoopy adalah ISS (idling stop system). khas Honda yang membuat mesin mati otomatis saat berhenti dan menyala kembali hanya dengan memutar tuas gas. Untuk varian Sporty dan Fashion, masih diberikan kick starter. Sedang Stylish dan Prestige tidak diberikan. Makanya varian atas punya indikator baterai voltmeter yang tampil pada layar digital di kokpit.
Baca Juga: Segini Perbedaan Angsuran Honda Scoopy dan Honda Beat
Poin ini memang tak berbeda signifikan di antara ketiganya. Tapi Scoopy jelas punya hal yang diunggulkan. Seperti ukuran ruang penyimpanan di balik jok. Pada generasi baru, berkat sasis anyar, ruang bisa ditata lebih baik. Menghasilkan bagasi yang lumayan lapang untuk Scoopy. Bagasi tercatat 15,4 liter, bisa menyimpan satu helm dengan desain dan ukuran terbatas. Masih lumayan, ketimbang Genio yang menawarkan kapasitas penyimpanan 14 liter dan Beat 12 liter. Tak bakal muat untuk helm. Cocok untuk menyimpan benda-benda kecil seperti tool kit, jas hujan, sarung tangan, kacamata, botol minuman.
Semuanya punya dua laci penyimpanan di bagian depan. Lini Scoopy sudah memakai tutup pada laci sebelah kiri. Karena di dalamnya terdapat port USB, sehingga aman menyimpan smartphone sambil diisi dayanya. Beat juga punya laci dengan penutup pada varian tertingginya.
Ada lagi yang dijagokan pada Scoopy soal kepraktisan. Yakni gantungan multifungsi. Fitur ini wajib ada pada skutik dan moped. Begitu juga pada Beat dan Genio, sudah tersedia. Tapi punya Scoopy sedikit lebih modern. Pengait bisa dilipat jika tidak digunakan, memberi akses ruang yang lebih baik maupun terlihat lebih rapih secara estetika.
Selain penggunaan kunci yang lebih canggih pada Scoopy, pendukung keamanan dan keselamatan ketiganya serupa. Misal dari fitur pendukung deselerasi. Sama-sama memakai rem cakram di depan dan tromol pada roda belakang. Kemudian disokong juga dengan combi brake system (CBS) khas Honda. Fungsinya mengkombinasikan antara rem depan dan belakang bekerja secara bersamaan. Alhasil pengereman lebih tepat dan optimal.
Berikutnya yang dipunya oleh Scoopy, Beat dan Genio ada Side Stand Switch. Mesin tak dapat dihidupkan jika standar samping belum dinaikkan. Begitu juga sebaliiknya, mesin mati secara otomatis bila standar samping diturunkan. Turut tersedia, Parking Brake Lock yang bakal mengunci pengereman roda belakang. Fitur ini berguna saat motor berhenti di tanjakan atau turunan, sehingga lebih aman tanpa khawatir motor menggelongsor.
Baca Juga: Simak Alasan Honda Scoopy Lebih Menarik Dipilih daripada Genio
Beragam kelebihan ditawarkan Scoopy, khususnya dibanding Beat dan Genio. Sehingga lebih baik meminang Scoopy ketimbang dua saudaranya itu. Dengan performa mesin dan konsumsi bahan bakar yang cenderung sama, bisa mendapat skutik berdimensi ringkas, penampilan retro yang mencuri perhatian dan fitur yang lebih membanggakan kalau memilih Scoopy.
Tapi kan harganya lebih mahal? Betul, beda Rp2 juta sampai Rp3 jutaan bukan hal sepele pada segmen motor ini. Tapi itu kalau membelinya dengan tunai. Beda cerita kalau mencicil. Sila cek kalkulator dari diler resmi atau konsultasikan ke tenaga penjual. Rata-rata permainannya berada di uang muka dan jumlah cicilan tiap bulan. Scoopy tak berbeda jauh kala dibandingkan dengan Genio. Jadi, diferensiasi harga yang lumayan besar itu bakal sirna kalau sudah masuk hitungan bayar bertahap saban bulan. (Tom/Odi)
Baca Juga: Komponen Baru All-new CB150R Streetfire yang Membuatnya Tambah Menarik
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.