Kembali Naik Podium, Yamaha Sudah Temukan Solusi?
BURIRAM, 8 Oktober 2018 -- Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada tim Yamaha pada balapan MotoGP perdana di Buriram, Thailand, Minggu (7/10/2018). Rentetan kegagalan dan ketidakmampuan motor mereka bersaing dengan kompetitor menyimpan begitu banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh Yamaha.
Namun, setitik cahaya seolah menerangi jalan berliku yang harus ditempuh Yamaha menuju podium ketika Valentino Rossi, mampu membukukan posisi kedua pada sesi kualifikasi. Posisi tersebut tentu menjadi pemandangan langka saat MotoGP digelar di Eropa.
Sedikit kilas balik. Menyikapi hasil buruk di Eropa, Rossi kerap melontarkan kritik mulai dari kompon ban Michelin yang kurang keras hingga soal sudah saatnya Yamaha mengganti mesin mereka dari inline 4 ke V4. Seperti yang para pencinta MotoGP ketahui, mesin inline 4 membuat bodi motor lebih lebar.
Badan yang lebar tentu akan berdampak pada hambatan angin (drag). Ini berbeda dengan motor Ducati dan Honda yang menggunakan mesin V4. Motor mereka lebih ramping sehingga membelah angin lebih baik. Kelemahan lain mesin inline 4 adalah penggunaan poros engkol lebih panjang. Dampaknya, vibrasi torsional berlebihan bisa mengurangi daya tahan beberapa komponen.
Tetapi di sisi lain, mesin inline 4 mampu menciptakan tenaga lebih mudah, dan silinder kecilnya juga mampu memberikan pembakaran lebih efisien sehingga memberi konsumsi bahan bakar lebih baik. Di sisi lain, mesin berkonfigurasi V seolah lebih ideal. Setidaknya itu yang ada di dalam benak Rossi –hasil yang ditunjukkan Honda dan Ducati mempertegas opininya.
Mampu menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin inline 4, karakteristik mesin ini kontras dengan inline 4. Blok mesinnya lebih kecil, dan secara teori lebih menyajikan torsi ketika keluar tikungan dengan sangat baik. Hal ini juga menjadi kritik dari Rossi kepada Yamaha.
Bertolak belakang dengan torehan Yamaha di GP Eropa, mereka seolah menemukan jawaban sementara bagi kekurangan pada tunggangan mereka di Buriram. Memulai start dari urutan keempat di grid, pembalap berbakat ini sempat kehilangan dua posisi di lap pembuka. Setelah cukup lama berada di posisi keenam, pembalap bernomor 25 itu mulai menyerang balik. Dia merebut kembali posisi kelima pada lap 3 dengan cara menyalip Johann Zarco, dan perlahan menyempitkan jarak dari Rossi, Dovi dan Marquez di depan.
Pada lap ke-11, ketiga pembalap di depan mulai bertempur dan menyisakan celah baginya untuk semakin menyempitkan jarak. Ketika Enam lap tersisa dia mengambil alih posisi the Doctor, dan Viñales mulai merengsek untuk meraih posisi lebih baik. Sayang kecepatan Yamaha saat keluar tikungan belum sebaik Ducati dan Honda, dan dia harus puas finish di posisi ketiga terpaut 0,270 detik dari Marquez dan 0,155 detik dari Dovi.
Bagaimana dengan Rossi? Start dari P2 dia mampu memimpin pada lap ke-5. Juara Dunia sembilan kali itu hanya bertahan hingga lap 11, ketika Dovizioso dan Marquez mendorongnya kembali ke posisi ketiga. Dia kemudian harus puas di posisi empat ketika Viñales menyalipnya dan finish tanpa podium. Di klasemen pembalap, Rossi berada di tempat ketiga terpaut 99 poin dari Marquez. Viñales naik ke posisi keempat dengan selisih 26 poin ke rekan setimnya.
Menyikapi peningkatan Yamaha, Rossi berkomentar, "Selama akhir pekan ini kami banyak berkembang. Sayangnya, saya tidak cukup kuat untuk naik podium, tetapi itu masih merupakan balapan yang jauh lebih baik dari pada tiga atau empat seri terakhir. Saya selalu berada di depan, di semua sesi, saya start dari barisan depan - kami kompetitif, dan itu adalah akhir pekan yang baik, tetapi masih belum cukup. Saingan utama kami sedikit lebih cepat dan kami perlu memahami jika trek ini/Buriram membantu kami dan pada kenyataannya, kami membuat kemajuan."
Selanjutnya, Yamaha akan bertarung di Motegi, Jepang yang merupakan markas Honda. Akankah Yamaha mampu mempertahankan performa mereka?
REZA ERLANGGA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test