Mazda CX-30 punya posisi yang unik. Mazda Indonesia sebenarnya menempatkan di ranah kendaraan premium. Namun bila menengok harga dan spesifikasi, ia tepat berada di atas HR-V 1,8 liter Prestige seharga Rp 424 juta on the road Jakarta. Sehingga sasaran pasarnya tetap cocok bagi konsumen kelas menengah ke atas yang suka kendaraan urban gaya crossover.
Banderol terbaru (2021) bagi Mazda CX-30 Touring Rp 479,9 juta. Sementara varian GT dijajakan di angka Rp 519,9 juta. Jika Anda membeli unit ini. Seluruh tipe mengandalkan mekanikal pacu Skyactiv-G 2,0 liter DOHC 16 valve. Ia memiliki kompresi mesin 13.0: 1 yang terbilang tinggi. Hasil ledakan empat piston memberi tenaga maksimal 155 PS pada 6.000 rpm. Kemudian dorongan torsi optimal 200 Nm pada 4.000 rpm. Mesin direkomendasikan menenggak bensin dengan oktan RON 90 hingga 95. Lalu distribusi tenaga dan torsi disalurkan melalui transmisi otomatis 6-speed Skyactiv-Drive. Jauh lebih bertenaga dari HR-V 1.8L yang menyuplai 139 PS di 6.500 rpm dan torsi 169Nm pada 4.300 rpm.
Perawakannya cukup besar. Mazda CX-30 punya panjang 4.395 mm, lebar 1.795 mm, tinggi 1.540 mm, wheelbase 2.655 dan ground clearance 180 mm. Filosofi desain Kodo yang bersih tapi tegas, terlihat di paras maupun sekeliling bodi. Grille trapezoid diapit lampu utama berdesain tajam. Atap rendah dan body moulding di spatbor juga pintu. Menegaskan kalau mobil ini merupakan perkawinan antara hatchback dengan SUV. Hal sama berlaku untuk buritan. Minim lekukan berupa lampu belakang yang terlihat mengerucut indah. Semua itu jadi aksentuasi sosok kendaraan premium.
Anda bisa lihat, sekeliling bodi bagian bawah CX-30 diberi aksen hitam. Garis menyambung bumper depan belakang. Bagian kaca samping berbingkai krom bagian bawahnya. Lekukan bodi samping menegaskan bahasa desain Kodo 2.0. Ukuran roda 18 inci. Desain kabin CX-30 didasarkan pada filosofi human-centric. Anda bisa lihat, setiap aspek pada kokpit diposisikan simetris secara horizontal. Lalu pengemudi sebagai pusatnya. Setiap elemen pada panel instrumen dirancang berwujud sudut yang menghadap pengemudi. Sehingga memberikan kesan menyatu dengan mobil.
Lapisan sekunder berbentuk sayap terpasang di area atas dasbor. Mengalir secara horizontal dari bagian atas panel instrumen ke ujung trim pintu di sisi penumpang. Terlihat lapang dan memberi kesan kabin luas. Konsol tengah, lokasi tuas transmisi mendapatkan desain baru two-layer molding. Mirip kepunyaan Mazda3, dengan kata lain ini versi SUV-nya.
Baca Juga: Pertimbangan Memilih Mazda6 Elite Daripada Toyota Camry atau Honda Accord
Kelengkapannya masih khas Mazda, termasuk layar infotainment 8,8 inci mengambang di tengah dasbor. Sistem MZD Connect didukung 8 speaker atau opsi 12 speaker lansiran Bose di kasta tertinggi. Sistem pemanja telinga ini punya kualitas yang bisa diandalkan. Pasalnya audio menganut sistem 3-way dengan subwoofer 3L terpasang di bagian dalam dasbor. Kemudian tweeter 2,5 cm di bagian kanan-kiri, serta squawkers 8 cm di atas trim depan dan belakang. Suguhan amat menarik.
Nah, di CX-30, Mazda melakukan penelitian baru yang komprehensif tentang bagaimana suara ditransmisikan ke dalam kabin mobil. Hasilnya berupa penempatan speaker bass di sudut-sudut tepat. Sehingga frekuensi rendah lebih akurat jatuh ke telinga kita. Speaker mid-range dan sebaran gelombang tinggi diposisikan pada bagian dasbor kiri dan kanan. Lalu bagian atas trim pintu, tempat suara disalurkan langsung ke penumpang, tanpa diganggu resonansi atau pantulan gelombang.
Penempatan ini menghasilkan dentuman yang lebih kuat. Secara alami menghasilkan suara lebih natural, meningkatkan kedalaman dan kejernihan saat diterima telinga. Rasanya jadi lumrah bila pabrikan membanderol unit di atas rata-rata. Nilai premium dan penyatuan dengan mobil, jadi sorotan utama. Untuk sekadar info tambahan. Di pasar Amerika Serikat, CX-30 2.5L Turbo Premium Plus Package dilepas US$ 33,900 atau sekitar Rp 479 jutaan. Harganya mirip di sini. Bisa saja masuk Indonesia, namun tentu tidak dalam waktu dekat.
Baca Juga: Menilik Mazda CX-5 Bekas Usia 5 Tahun, SUV Berkelas yang Makin Murah
Ia memiliki peranti mutakhir bernama G-Vectoring Control (GVC). Fungsinya, mengatur keseimbangan torsi saat mobil Anda menikung. Menurut Mazda, berkat sistem itu, usaha pengemudi dalam bermanuver menjadi lebih mudah. Mobil seakan lengket terhadap aspal, meski harus banting setir ke kiri atau kanan dengan keras. Juga membantu Anda menjaga pergerakan seraya memperhalus perpindahan gaya gravitasi. Tapi pabrikan memastikan menjaga fun to drive alias keasyikan berkendara.
GVC Plus menambahkan kendali yaw moment langsung melalui rem. Hal ini memungkinkan mobil untuk dapat mengatasi manuver penghindaran darurat lebih baik. Termasuk menawarkan pengendalian yang meyakinkan di berbagai situasi. Amsal bila Anda mengubah lajur dengan kecepatan tinggi dan berkendara di jalan licin.
Ongkos relatif mahal itu sepadan dengan sisipan teknologi di dalam tubuh CX-30. Ia dibekali i-Activesense (varian atas), yang jadi pengendali semua fitur keselamatan kendaraan Mazda. Terwujud dalam sistem driver monitoring. Fitur ini pakai kamera dan LED infrared dan dapat mengobservasi kondisi pengemudi saat berkendara. Sehingga mampu mengetahui tingkat kelelahan pengemudi.
Jika fitur mendeteksi kondisi berkendara bahaya, sistem segera mengeluarkan bunyi peringatan. Lalu Smart Brake Support (SBS) bekerja, mengantisipasi kebutuhan pengereman yang lebih baik. Semua varian CX-30 dibekali: ABS, EBD, Brake Assist (BA), Dynamic Stability Control (DSC) and Traction Control System (TCS), Hill Launch Assist (HLA). Lanjut tujuh kantung udara, Emergency Stop Signal (ESS), Front & rear parking sensors dan Back-up monitor.
Untuk varian Grand Touring, makin komplet lagi. Anda mendapatkan Adaptive front-lighting system (AFS), High-beam control (HBC), Smart City Brake Support Front (SCBS-F), Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW). Kemudian tersuguh Mazda Radar Cruise Control (MRCC), Lane Departure Warning. Lane Keep Assist System, Driver Attention Alert, Blind Spot Monitoring (BSM) plus Rear Crosstrac Alert (RCTA).
CX-30 bermesin 2.0 liter di Eropa mengantongi hasil uji tabrak sempurna. Ia dihadiahi peringkat lima bintang Euro NCAP. Kalau menilik spesifikasi mekanikal dan peranti keselamatan sangat identik dengan yang ada di Indonesia. Jadi tak perlu ragu soal kenyamanan dan keamanan berkendara bersamanya. (Alx/Odi)
Baca Juga: Mengorek Keunggulan Mazda3 Hatchback dalam Rivalitas Hatchback Kelas Atas
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.