JAKARTA – Ketika pabrikan Jepang dan Korea tak banyak bicara di masa New Normal, dua jenama asal Cina, DFSK dan Wuling justru melakukan pertarungan panas. DFSK baru saja meluncurkan secara resmi Glory i-Auto. SUV yang menjadi line-up tertinggi di jajaran DFSK itu dilengkapi perangkat pintar yaitu fitur perintah suara yang disebut i-Auto.
Kehadiran model terbaru DFSK ini jelas-jelas menjadi pesaing Wuling yang sudah lebih dulu memperkenalkan Almaz. Ia juga dilengkapi fitur perintah suara yang dinamai WIND (Wuling Indonesian Command). Perintah suara memang bukan hal baru di Tanah Air, banyak pabrikan yang juga sudah menggunakannya. Bedanya, mereka berada di jajaran mobil mewah, bukan kelas menengah seperti i-Auto atau Almaz yang dibanderol Rp 300-an juta.
Tentunya menarik melihat pertarungan kedua model ini. Apa saja kelebihan mereka?
Varian
Adanya varian dapat membantu pelanggan membeli unit. Soalnya, mereka bisa menyesuaikan kebutuhan atau budget dimiliki. Wuling Almaz berfitur WIND tersedia dalam dua varian : Smart Enjoy dan Exclusive. Masing-masing terbagi lagi berdasarkan sistem transmisi dan kapasitas angkut penumpang. Setelan ini terbilang cukup menarik, apalagi rentangnya harga cukup luas.
Adapun Smart Enjoy mampu menampung tujuh penumpang dengan opsi transmisi manual seharga Rp 266,8 juta dan CVT Rp 278,8 juta. Sementara Exclusive punya pilihan lima penumpang, dilego Rp 331,8 juta dan tujuh penumpang Rp 341,8 juta. Keduanya menganut pemindah gigi CVT. Lain halnya untuk Glory i-Auto cuma ada satu, Intelligence berbanderol Rp 329,699 juta.
Dimensi
Soal dimensi beda-beda tipis. Glory i-Auto lebih melar. Panjangnya 4.700 mm, lebar 1.845 mm dan tinggi 1.715 mm. Sumbu rodanya 2.780 mm. Sedangkan Wuling Almaz berteknologi WIND menganut panjang 4.655 mm, lebar 1.835 mm dan tinggi 1.760 mm. Wheelbase pun kalah panjang, yakni 2.750 mm. Keduanya sama-sama bisa mengangkut hingga 7 orang. Namun, mobil besutan Wuling tersedia pula pilihan lima penumpang, sehingga lebih eksklusif.
Performa
Bawah kap keduanya terbenam mesin yang konfigurasinya mirip. Empat silinder 1,5 liter disokong turbocharged. Guna menyempurnakan pembakaran, sehingga performa terdongkrak dan lebih efisien. Tapi output dihasilkan berbeda. Tenaga Almaz kalah besar di 142 PS, keluar saat putaran 5.300 rpm. Glory i-Auto menyentuh 150 PS saat 5.600 rpm. Sebaliknya, torsi mobil buatan DFSK lebih kecil mencapai 220 Nm dan menyembur sejak 1.800 hingga 4.000 rpm. Beda 30 Nm. Ya, Almaz memiliki momen puntir 250 Nm yang dihasilkan lebih dini, pada 1.600 sampai 3.600 rpm.
Pemindah gigi mengandalkan model otomatis CVT yang dapat dikontrol secara manual. Untuk memberikan pengalaman berkendara lebih menyenangkan dan responsif. Konfigurasi Almaz 8-speed dan Glory i-Auto 7-speed. Mobil berteknologi WIND ada pilihan manual 6-speed yang masuk sebagai opsi termurah. Ini menjadi keunggulan tersendiri, mengingat masih banyak masyarakat yang lebih mempercayai transmisi manual ketimbang otomatis.
Eksterior
Dua jempol patut diberikan pada keduanya terkait desain. Terbesit nuansa premium lewat penerapan gaya modern. Bedanya, Almaz turut memancarkan aura kokoh berkat desain yang sedikit mengotak. Grille berbentuk berlian berpadu apik Bersama penerangan utama sipit berteknologi LED. Bumpernya tak kalah dominan, rumah foglamp kaku mirip intak pesawat jet. Pada sisi tersemat velg 17 inci berpalang futuristik berbalut ban 215/60.
Bingkai jendela mengaplikasikan two-tone, menghasilkan kesan frameless hingga ke belakang. Ini masih ditunjang panoramic sunroof (tersedia di varian tertinggi), antena sirip hiu dan roof rail. Buritan dibuat bongsor dengan lampu kombinasi bergaris tegas. Bumper kontras meliputi seperempat bodi, dan diimbuhkan garnish muffler ganda pada kedua ujung. Almaz disuguhkan dalam enam warna : Pristine White, Dazzling Silver, Aurora Silver, Starry Black, Burgundy Red dan Carnelian Red.
Glory i-Auto mengedepankan rasa elegan. Lampu utama tidak tipis, tapi sudah menganut LED yang dipartisi. Grille menawan lantaran detailnya bukan berupa garis. Dinamakan Infinite Starlight, berupa titik-titik yang menyerupai pendaran cahaya. Bumper tampak galak, bak orang sedang menyeringai. Permainan siluet meliuk dengan garnish perak tebal membentang sepanjang lebar mobil.
Samping mobil juga dihiasi jendela frameless, tapi tak sampai menyambung ke belakang. Malah dikerumuni list kromium. Di bawah terdapat velglebih besar. 18 inci berpalang gelap yang menebarkan aura agresif dan sporty. Terbungkus ban 225/55. Atap sama dengan Almaz komposisinya. Begitu juga belakang yang gemuk. Namun, lampu kombinasi mampu mencuri perhatian. Desain stoplampnya membentuk palu, dengan imbuhan sein tipis di bawah yang menyala secara sequential. Bumper lebih membulat dengan muffler ganda kromium. Soal pilihan kelir, hanya ada empat : Champagne Silver, Phantom Black, Glorious Metallic Red dan Elegant White.
Interior
Ruang Almaz diwarnai kombinasi hitam dan putih, serta sedikit aksen silver. Menghasilkan aura elegan. Pada sisi pengemudi diimbuhkan kemudi berlapis kulit dengan sedikit flat bottom dan dipenuhi tombol. Jok bisa diatur secara elektrik, tapi yang lain masih manual. Untuk instrument panel gabungan analog dengan Multi Information Display berwarna 7 inci. Head unit masif 10,4 inci yang diposisikan vertikal di tengah dasbor jadi primadonanya. Tak hanya dapat memutar multimedia, tapi juga fungsi kendaraan seperti membuka sunroof, jendela dan AC.
Imaji sekitaran mobil hasil tangkapan kamera turut ditampilkan di sini. Baris belakang terbilang lapang. Jok dapat dilipat rata lantai, guna menciptakan ruang bagasi lebih besar. Untuk menunjang kenyamanan penumpang di baris kedua, ventilasi AC ditempatkan di tengah-bawah. Nuansa dan fitur hampir sama tersemat pada interior Glory i-Auto. Cuma ketambahan panel bermotif kayu mengilap di dasbor. Head unit ditempatkan horizontal dan mencuat di tengah. Mirip gaya-gaya mobil Eropa. Walau juga bisa mengontrol fungsi kendaraan, khususnya AC, DFSK tetap memberikan tombol pengaturan perangkat itu. Lalu pengaturan jok penumpang depan sudah elektrik dengan empat arah, bukan enam.
Kelengkapan Fitur
Teknologi menjadi poin kuat pada kedua mobil. Paling menonjol adalah voice command. DFSK hadir dengan i-Talk, sementara Wuling membawa WIND (Wuling Indonesian Command). Pada dasarnya punya fungsi sama, dapat mengaktifkan beragam fitur lewat suara. Baik mengatur multimedia, melakukan panggilan telepon sampai membuka-tutup jendela dan sunroof. Meski begitu, ada perbedaan. i-Talk membutuhkan perintah dalam Bahasa Inggris, sedangkan WIND dapat menerima kalimat Bahasa Indonesia. Selain itu, teknologi DFSK bisa dipakai untuk membuka GPS.
Urusan fitur lain, sebelas-duabelas. Masing-masing mempunyai akses keyless dan start/stop button. Kemudahan berkendara jauh disokong Cruise Control. Kemudian akses ke kabin mengandalkan keyless. Pastinya menyalakan-mematikan mesin pakai start/stop button. Spion bisa dilipat secara elektrik dan otomatis, Electric Parking Brake, serta Auto AC. Khusus untuk Glory i-Auto diimbuhkan Vehicle Running Recorder, Auto Lighting dan Auto Wiper. Almaz lebih kepada fungsi Auto Vehicle Holding yang menahan mobil saat diam, tanpa perlu menginjak pedal rem. Opsi jumlah speaker diungguli SUV Wuling. Ada pilihan enam speaker untuk varian bawah. Tertinggi lebih banyak, sampai sembilan dan bermerek Infinity lansiran Herman.
Safety
Kelengkapan pada kedua mobil asal Cina terbilang lengkap. Padahal banderolnya sangat kompetitif. Glory i-Auto dibekali kamera 360 derajat. Sangat bermanfaat ketika parkir atau melewati jalan sempit. Masih diperkuat sensor parkir di belakang. Soal pengendalian ditopang Electronic Stability Program (ESP) untuk memastikan tetap stabil. Sudah pasti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA) tersedia.
Sistem pengereman makin mumpuni, dapat menghela laju lebih pakem atau mencegah terjadinya selip. Lantaran bekerjasama dengan fitur ESP. Ketika mendaki jalan terjal, pengemudi tak perlu khawatir. Hill Hold Control (HHC) membantu mobil tetap diam, meski kaki dilepas dari pedal rem. Sistem keselamatan pasif disempurnakan empat airbag (depan dan sisi), serta Crash Auto Unlocking yang membuka kunci secara otomatis ketika mobil terlibat insiden membahayakan. Makin menarik lantaran ada Tyre Pressure Monitoring System (TPMS), mampu menginformasikan tekanan ban. Sehingga terhindar dari risiko kecelakaan, dan memperpanjang usia roda.
Fitur keselamatan pada Almaz tak jauh berbeda. Tersedia ABD, EBD, BA, HHC, ESC dan Traction Control System. Begitu pula empat airbag dengan posisi sama. Termasuk kamera 360 derajat dan TPMS. Namun, parkir sensor ditambahkan, menjadi depan-belakang. Serta Emergency Stop Signal, berfungsi menyalakan hazard ketika mobil mengalami insiden. Baik berhenti mendadak atau kecelakaan sekalipun.
Kesimpulan
Cukup sulit memang untuk memilih antara keduanya. Mobil Wuling punya keunggulan di voice command yang bisa diakses pakai Bahasa Indonesia. Ditambah varian lebih banyak. Di lain sisi, Glory i-Auto walau perintah suara menggunakan Bahasa Inggris, tapi punya kelengkapan fitur lebih banyak dan performa mumpuni. Untuk desain, ini kembali ke selera. Meski Glory menawarkan konsep lebih segar. Ada baiknya mempertimbangkan ketersediaan purna jual, sehingga Anda puas ketika membelinya. (Hfd/Raju)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.