JAKARTA – Sebenarnya memilih hatckback tak terlalu sulit. Pemainnya tak banyak. Jika dibatasi hatchback mungil bergaya sporty, lebih mudah lagi. Gambaran ini dimiliki Honda Brio RS dan Kia Picanto GT Line. Meski tidak benar-benar memiliki potensi performa ekstra, setidaknya mereka tawarkan keunggulan trim atas di kelas city car.
Dari proporsi tubuh, Kia Picanto tampak imut sekaligus lincah. Tidak salah kalau menilai ia lebih mungil dari Brio, dijelaskan oleh catatan dimensi. Picanto diukur 3.595 x 1.595 x 1.495 mm (PxLxT). Sementara itu, Honda Brio terlihat sebagai anak yang lebih gemuk, figur dimensinya 3.815 x 1.680 x 1.485 mm. Bisa dibayangkan city car Kia terpaut dari sisi memanjang dan melebar.
Untuk memberikan kesan sporty, Kia memainkan aksen merah di beberapa sudut. Dapat dilihat pada ornamen kanal udara sisi terluar bumper dan juga side skirt. Selain itu, sisi agresif dijelaskan oleh mata memicing dan dominasi apron hitam di bumper. Area sepatbor diisi penuh oleh sepatu 15 inci two-tone dengan patron tapal kuda.
Tampilan
Beda dengan Honda yang mengutamakan pemasangan bodikit. Side skirt, elemen diffuser di bokong, dan roof spoiler menguatkan nuansa atletis. Andai memilih baju kojo Phoenix Orange Pearl, atapnya berwarna hitam. Ia juga dibekali sepatu 15 inci dwiwarna dengan desain palang mengipas. Begitu kurang lebih perbedaan gaya visual antara city car merek Jepang dan Korea, suka lenggokan yang mana?
Picanto jempolan untuk sektor penerangan karena sudah mengadopsi rangkaian LED cantik. Tidak tanggung-tanggung. Strip positioning lamp, DRL, headlamp, rear combination lamp, bahkan foglamp bersumber dari cahaya dioda. Disokong sakelar otomatis pula. Bukan hanya pencahayaan full-LED, ia juga menjadi satu-satunya city car 1.200 cc dengan lubang kaca di atap alias sunroof.
Dapat dipastikan Brio ciut kalau membandingkan daftar kelengkapan Picanto. LED eksis sebagai positioning lamp saja. Sisanya, pencahayaan utama di malam hari atau saat berkabut berupa halogen reflektor biasa. Sama sekali tidak ada kesan spesial bila membandingkan daftar kelengkapan Picanto.
Baca Juga: Suzuki Ignis GX Lawan Toyota Agya TRD, Beda Kelas Apakah Imbang?
Interior
Isi kabin Picanto juga semenarik lenggokan eksterior, bak mobil kelas atas. Terasa dari bagaimana cara Kia menciptakan atmosfer berkelas lewat jok kulit hitam disertai aksen merah. Tidak membungkus bangku saja, pelapis kulit dapat ditemukan pada lingkar kemudi, door trim, dan armrest di konsol tengah.
Menggugah, begitupun urusan fitur. Sistem infotainment di tengah dasbor dilengkapi kemampuan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Kontrol audio berikut telepon bisa terlaksana melalui palang setir. Melirik instrumen panel, ada layar MID untuk menampilkan berbagai informasi ekstra.
Inteior Brio RS? Bukannya tidak menarik, hanya saja tidak sebaik eksekusi Kia. Jok dibungkus material fabric, pun lingkar setir telanjang tanpa bungkus. Sarana hiburan menganut head unit touchscreen berikut fitur USB, Bluetooth, Aux, dan handsfree telephone. Di samping itu, tombol setir baru sebatas pengaturan audio dan tidak ada MID berupa LCD di panel instrumen.
Terdapat perbedaan lain untuk memikat: kontrol AC Honda Brio menganut panel digital. Tidak serta merta jadi keunggulan hebat memang, lantaran sebatas memberikan sentuhan modern tanpa fungsi otomatis. Tidak ada perbedaan fungsi mendasar dibanding kenop putar.
Oke, fitur berlimpah ruah dan material menggugah, poin banyak buat Picanto. Namun kalau bicara akomodasi, tampaknya Honda Brio masih mengungguli. Meski keduanya memiliki wheelbase setara – Brio lebih panjang 5 mm – selisih dimensi luar menggambarkan bagaimana kelapangan kabin. Brio RS memiliki ruang kabin lebih lega di baris kedua, memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang.
Baca Juga: Daihatsu Sirion vs Kia Picanto GT-Line, Saling Adu Fitur dan Desain
Mesin
Berdasarkan data spesifikasi, keduanya memiliki karakter mesin berbeda. Torsi besar dihasilkan pemacu empat silinder Kappa 1,25 DCVVT liter Picanto. Sebesar 121,6 Nm dibarengi keluaran tenaga 84 PS. Putaran mesin kemudian diterjemahkan ke roda depan melalui seleksi girboks manual lima percepatan atau otomatis konvensional empat percepatan.
Untuk Brio, unit 1,2 liter SOHC gelontorkan tenaga besar. Tepatnya 90 PS, namun momen puntir tidak sekuat Picanto, 110 Nm saja. Opsi girboks manual sama lima percepatan, dan untuk pilihan otomatis Honda mengandalkan CVT. Jika mengedepankan kenyamanan dan kehalusan, CVT boleh dipertimbangkan. Sementara itu, girboks otomatis empat percepatan siapkan karakter responsif.
Fitur keselamatan dasar Picanto cukup komplet, begitu juga Brio. Keduanya dibekali peranti pengereman ABS serta dual SRS airbag. Tersedia empat safety belt tiga titik berikut satu sabuk dua titik di dalam kabin. Satu kelebihan Brio adalah penempatan tiga headrest di bangku belakang. Picanto? Hanya dua.
Walau tanpa headrest tengah di belakang, Picanto memiliki safety features ekstra. Layar infotainment dapat membantu pengemudi kala parkir dengan menampilkan imaji kamera mundur berikut dynamic parking lines. Terdengar berlebihan untuk sebuah hatchback mungil, tapi Kia sematkan itu.
Baca juga: Dua Pilihan Hatchback Bernuansa Sporty, Pilih Kia Picanto GT Line atau Honda Brio RS?
Harga
Secara fitur, Picanto melebihi ekspektasi sebuah city car mainstream. Hal ini tentu berkaitan dengan harganya. Ia dibanderol jauh lebih tinggi dari Brio RS. Picanto GT Line bertransmisi manual diberi label Rp 220,95 juta dan varian otomatis Rp 236,23 juta. Harga Brio RS manual Rp 184,3 juta, sementara CVT Rp 199,6 juta. Kalau dibandingkan berdasar jenis transmisi, selisih sekitar Rp 36 jutaan.
Bicara soal fitur berlimpah di Kia Picanto GT Line rasanya sulit untuk tidak terkesan. Tidak ditemukan diferensiasi seunik Kia dalam ring tinju hatchback 1,2 liter. Wajar punya harga setinggi itu karena berbanding lurus dengan apa yang didapat. Apalagi kalau sudah tertarik lenggokan imut sekaligus nakalnya. Tapi perlu diingat, ekstra fitur boleh dibilang non esensial, menjadi pemenuh kebutuhan sekunder atau mungkin tersier. Apakah Anda benar-benar perlu?
Di lain sisi, Honda Brio RS terlihat lebih bijak bila menimbang bujet. Meski menganut fitur moderat, ia menawarkan keseimbangan antara kelengkapan kabin dan kepraktisan pengangkutan. Kabin lapang dalam tubuh mungil, ditarik oleh mesin bertenaga. (Krm/Raju)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.