JAKARTA – Pilihan naked sport asal Jepang lumayan banyak di Tanah Air. Suzuki punya GSX-S150 dan kemudian ada Yamaha Vixion R. Keduanya menjadi yang paling kencang dalam kategori harga menengah. Bak menjadi rival abadi, keduanya layak disandingkan.
Performa mesin dan kelengkapan fiturnya sama-sama memukau. Kekampuan dan fiturnya juga saling bersaing. Tapi sebetulnya, jika dikupas lebih jauh, siapa yang lebih layak dibeli? Simak bahasannya:
Performa
Suzuki mengandalkan mesin satu silinder 147 cc DOHC empat katup berpendingin cairan. Diameter bore dan stroke-nya sendiri dibuat untuk agresif pada putaran tinggi, 62mm x 48,8mm (overbore). Sementara rasio kompresi dipadatkan sampai 11,5:1. Alhasil, mesin ini mampi memproduksi tenaga 18,9 hp @10.500 rpm dan torsi 14 Nm @9.000 rpm.
Berbeda dengan Yamaha Vixion. Ia memangku mesin jenis SOHC, dengan kubikasi bersih 155 cc empat katup. Diameter dan langkah silinder pun lain, ukurannya hampir setara (58 mm x 58,7 mm) alias square engine. Sementara rasio kompresinya sama-sama padat di angka 11,6:1.
Hasilnya ekstraksi output Vixion memang lebih optimal. Tercatat daya 19 Hp/10.000 rpm serta torsi puncak 14,7 Nm/8.500 rpm. Berikut ditambahkan sistem buka tutup katup (VVA), mendistribusikan tenaga lebih merata. Tapi sebetulnya, selisih angka tak begitu signifikan dengan GSX.
Soal penyalur tenaga ke roda belakang, sama-sama mengandalkan penggerek rantai. Juga girboks manual enam percepatan. Hanya saja Vixion bisa sombong berkat komponen assist dan slipper clutch, memudahkan perpindahan gigi sekaligus meminimalisir gejala ban selip saat down shifting.
Baca juga: Jarang Disadari, Tiga Naked Bike ini Bisa Ditebus dengan Budget Skutik
Fitur
Untuk fitur, Suzuki cukup inovatif memasang perangkat pendukung. GSX varian tertinggi dibekali perangkat keyless untuk menyalakan mesin. Remote itupun berfungsi untuk mengoperasikan answer back system. Ia menjadi satu-satunya naked sport 150 cc yang pakai sistem canggih semacam ini, malah banyak motor di atasnya belum punya.
Kalau soal panel meter digital sudah menjadi standar di keduanya. Masing-masing menyertakan data lengkap, namun Yamaha sedikit lebih unggul atas informasi konsumsi bahan bakar rata-rata. Sisanya kurang lebih mirip. Lampu hazard dan pencahayaan utama LED juga lengkap tersedia. Kapasitas tampung bensin pun sama-sama besar, mencapai 11 liter. Cukup untuk berkeliling kota dan menikmati performanya tanpa harus khawatir cepat kembali ke SPBU.
Baca juga: Pilihan Skutik dengan Bagasi Muat Dua Helm dan Power Outlet
Handling
Jika bicara dimensi, bodi GSX dirancang lebih besar ketimbang Vixion. Total panjangnya sampai 2.020 mm, lebar 745 mm dan tinggi 1.040 mm, sementara wheelbase 1.300 mm. Yamaha terhitung agak kompak sekeliling bodinya. Total dimensi (PxLxT) 1.950 mm x 720 mm x 1.025 mm. Tapi, jarak sumbu rodanya justru lebih panjang 2 cm. Meski bongsor, mestinya GSX bisa lebih sigap bermanuver sebab poros roda yang ringkas.
Suzuki GSX ditopang rangka diamond di mana posisi mesin menggantung. Yamaha pun sebetulnya mirip, tapi dengan model Delta Box kebangan mereka yang dikenal lebih rigid. Kalau pendukungnya sama saja, di depan pakai fork teleskopik, sementara di belakang monoshock. Vixion mengandalkan lengan aluminium nan kokoh. Area bawah benar-benar kembar. Pelek palang keduanya dibalut ban 17 inci 130/70 di belakang dan 90/80 depan. Berikut sudah disematkan disc brake di semua roda, namun milik GSX beralur wavy.
Baca juga: Mencari Motor Backbone Terbaik: Suzuki Satria F150 VS Honda Sonic 150R VS Yamaha MX King
Desain
Penilaian bagus tidak bagusnya tampilan tentu tergantung perspektif masing-masing. Tapi soal lebih sporty siapa, rasanya GSX-lah pemenangnya. Nuansa naked sport begitu kental, terutama dari pemisahan jok pengendara dan penumpang. Batok lampu, sampai sayap-sayap fairing juga merepresentasikan sesuatu yang agresif.
Yamaha Vixion terlalu lembut untuk dikatakan sporty. Hampir tak ada garis “berani” seperti GSX di sekeliling tubuhnya. Padanan ini tak begitu ekspresif, cenderung konvensional.
Kesimpulan
Jika disimpulkan, walaupun Vixion R memiliki catatan performa lebih unggul, perbedaan dengan dapur pacu GSX rasanya tak begitu besar. Selisihnya masih dalam hitungan desimal. Berikut memangku bobot kurang lebih sama. Tak perlu khawatir tertinggal jauh saat mencoba berpacu dengan naked sport Suzuki. Paling tidak, masih bisa mengekor dekat.
Dari sisi perangkat, GSX pun lebih lengkap. Ia punya fitur keyless, berikut mekanisme answer back system. Selain aman, remote itu turut memudahkan saat mencari lokasi parkir motor. Gap-nya pun tak jauh dengan versi standar, hanya ratusan ribu Rupiah.
Karena itulah, komparasi data kertas ini memberi hipotesis: Suzuki GSX-S150 lebih layak dibeli ketimbang Yamaha Vixion R. Dengan nilai jual Rp 27,4 juta – Rp 27,9 juta OTR Jakarta, Anda mendapat motor dengan performa baik, bahkan berfitur lengkap. Sementara Vixion tampak terlalu mahal meski banyak aspek unggul. Nominal Rp 31,6 juta OTR Jakarta justru bisa membuat konsumen merasa tanggung, untuk membeli Yamaha MT-15 senilai Rp36,9 juta. (Hlm/Raju)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.