All-new Honda CB150R Streetfire mendapat perubahan cukup signifikan dibanding pendahulunya. Pabrikan melakukan penyegaran pada bagian eksterior dan peningkatan beberapa fitur. Selain bodi dibuat lebih besar, ada beberapa komponen baru yang membuat tampilannya kian menarik. Bahkan bila Anda memboyong varian tertinggi ada penambahan peranti keren.
Ubahan paling signifikan terdapat di bodi, khususnya bagian tangki. Penampung bensin itu sekarang dilapisi cover. Jadi makin kekar dan besar. Tidak seperti generasi pertama dan kedua. Penggunaan pelindung dari plastik itu dapat memudahkan konsumen ketika mau memodifikasi motor. Jika rusak atau pecah, cukup beli satu bagian saja. Jelas menghemat biaya perbaikan, ketimbang tangki besi yang harus diperbaiki atau mengganti baru utuh. Kemudian meminimalkan risiko bocor karena benturan.
Lekukan tegas dan tarikan garis tajam pada bagian cover fuel tank membuatnya tampak lebih gemuk dan kokoh. Berikan kesan gagah dan manly bagi siapapun yang mengendarainya. Apalagi kalau dilihat dari depan. Depan mengembung padat, bagian belakangnya mengecil sehingga paha pengendara lebih nyaman menjepit tangki. Tak bisa dipungkiri pula kalau dirinya mengadopsi tampilan moge look.
Tak hanya itu, area shroud pada CB150R streetfire baru boleh dibilang mirip dengan CB500F. Melebar dan aerodinamis. Menyatu dengan tangki hingga menjulang ke depan. Dan yang sekarang menutupi rangka teralis yang menopang mesin. Bagian bawah penampung bahan bakar jadi terlihat padat. Selain itu, memberikan kesan gagah dan agresif layaknya big bike.
Baca Juga: Diferensiasi Honda CB150R Streetfire Baru dan Lama, Kenapa Tidak Pakai Slipper Clutch?
Pemakaian setang model lebar tentu saja memberi kesan gagah. Dari segi kenyamanan saat dipakai juga bisa didapat. Posisi berkendara lebih rileks. Kemudahan handling untuk digunakan perjalanan jarak dekat maupun jauh juga bisa tercapai.
Berkat penggunaan setang lebarnya juga membuat berbelok jadi sigap, sehingga lebih mudah dikontrol dan terasa lebih ringan. Meski disematkan cover tangki besar, radius beloknya cukup banyak. Model ergonominya pun benar-benar beda dari yang lama. Visibilitas juga jadi lebih baik.
Setang fat bar tadi didukung raiser lumayan tinggi. Posisinya membuat lebih dekat ke pengendara. Ketika kedua tangan menggenggam setang, punggung tidak terlalu membungkuk. Pas untuk ukuran naked bike.
Untuk memberi rasa nyaman, pabrikan kasih karet damper di antara segitiga atas sokbreker depan dan raiser pemegang setang. Dampaknya bisa mengurangi getaran. Lumayan buat mereduksi agar tangan tidak mudah lelah.
Penggunaan teknologi karet damper yang ada di CB150R Streetfire baru mirip dengan yang ada di PCX 160 ataupun ADV 150. Sebetulnya ini sudah ada sejak Honda CB150R versi sebelumya. Tapi yang sekarang sedikit berbeda. Goyangan setang maju-mundur lebih terasa. Boleh jadi karena menggunakan raiser setang lebih panjang. Saat melakukan pengereman keras, ayunannya makin terasa kuat. Tangan dan badan seperti terdorong ke depan secara otomatis. Bagi yang belum terbiasa mungkin kurang nyaman. Tapi jangan khawatir, memang didesain seperti itu. Semua aman, karena pabrikan sudah melakukan serangkaian ujicoba.
Ini merupakan fitur baru yang terdapat di All-new CB150R. Desain spidometernya anyar. Kini sudah dilengkapi dengan tampilan gear position. Tentu berfungsi untuk memudahkan pengguna mengetahui posisi gear saat riding. Jadi tidak hanya posisi N atau netral saja, posisi gear 1 sampai 6 langsung terbaca.
Fitur ini memang minus di CB150R hingga versi terakhir sebelum varian terbaru diluncurkan. Banyak pengguna CB150R generasi lawas mengeluhkan tidak adanya indikator gigi di motor mereka. Sehingga banyak yang memasang indikator gear aftermarket.
Selain itu, diberi penambahan indikator fuel consumption. Bermanfaat buat pengendara untuk mengetahui rata-rata konsumsi bensin saat riding.
Baca Juga: Honda Rilis All New CB150R Streetfire, Kini Pakai Fork Upside Down
Komponen baru ini merupakan salah satu keunggulan ditawarkan CB150R Streetfire. Tak seperti model lama yang menggunakan teleskopik konvensional. Upside down yang terpasang menggunakan vendor dari pabrikan Showa asal Jepang. Meski begitu, suspensi motor ini sudah diproduksi di Tanah Air. Sementara SFF-BP adalah akronim dari Separate Function front Fork Big Piston.
Suspensi ini identik dengan kepunyaan All-new Honda CBR150R, hanya saja ada perbedaan pada ukurannya. Ini karena disesuaikan dengan gaya motornya. Si full fairing lebih panjang karena ada pegangan untuk setang.
Diameter tube yang dipakai CB150R baru ini serupa dengan CBR250RR yakni berukuran 37 mm. Bedanya ia hanya memiliki satu piston, satu silinder, dan tak memiliki tube dalam Catridge. Bagian per juga tidak sama.
Untuk varian Special Edition (SE), ada sedikit perbedaan dengan versi reguler. Tipe tertinggi terdapat emblem 3D yang menempel di tiap sisi tangki. Berwujud logo sayap kepak dan tulisan Honda warna silver, cukup kontras dengan cover plastik berkelir matte. Tentu bisa memberikan kesan mewah. Didesain tiga dimensi, sementara untuk versi standar hanya berupa stripe.
Bagian setang dan pelek di varian SE dicat Burnt Titanium. Penyematan warna itu mampu menegaskan kesan eksklusif dan tangguh. Sangat selaras dengan bodi berkelir matte.
Piranti selanjutnya di varian SE yaitu undercowl. Fungsi utama untuk menjaga bagian bawah depan mesin tidak mudah kotor. Dapat melindungi pula dari terpaan kerikil atau batu-batu kecil. Selain itu tampilan motor jadi lebih padat dan berisi. Keren.
Honda CB150R anyar sudah tak ada lagi komponen kick starter alias tuas engkol. Penghilangan alat ini juga agar mengurangi bobot. Pabrikan lebih memfokuskan pada kenyamanan berkendara. Dengan begitu, beban dapat terpangkas 1 kg sampai 2 kg.
Seperti diketahui, kick starter memiliki beberapa rangkaian sistem di dalamnya. Misalnya poros engkol, pegas, hingga roda gigi penghubung. Jika ditotal bobotnya cukup berat dan meniadakan fitur itu diklaim bisa memangkas berat dari motor.
Namun hilangnya tuas engkol tak diikuti dengan penambahan indikator voltmeter. Otomatis pemilik tak bisa memantau berapa tegangan aki yang ideal.
Selain damper di setang, peredam getaran juga dipasang di footstep. Ya, diberikan karet yang terlihat tebal tapi kopong. Padahal model sebelumnya yang berupa karet padat cepat terkikis jika keseringan diinjak atau bergesekan dengan sepatu saat mengoperasikan persneling atau rem belakang. Meski demikian, sudah cukup untuk mencegah kaki tergelincir dan memberikan efek berbeda dibanding motor lain.
Rear fender didesain agar mudah dilepas atau bahasa kerennya plug n play. Model buritan yang sudah lancip dengan stoplamp LED, makin keren ketika dicopot sepatbor belakangnya. Kesan tajam dan agresif terasa lebih kental. Memang, tidak semua penggunanya menyukai itu. Lantaran kegunaannya cukup penting. Salah satunya dapat menahan cipratan air. (Bgx/Odi)
Baca Juga: Seperti Apa Amunisi All New Honda CB150R Streetfire Dibanding Rivalnya?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.