Lama di Garasi, Coba Cek Kondisi Oli Mobil Anda
JAKARTA – Meski pandemi COVID-19 masih berlangsung, namun awal bulan ini, masa transisi sudah dijalankan. Artinya kendaraan yang selama ini lebih banyak di rumah, terparkir di garasi, sudah bisa digunakan seperti semula. Meski demikian tak ada salahnya cek berberapa hal di kendaraan agar berada dalam kondisi prima.
Amsal periksa kondisi baterai atau aki mobil, juga oli mesin. Apalagi jika kendaraan tidak bergerak atau tidak digunakan dalam waktu cukup lama. Ada peluang terjadi pengendapan pelumas mesin di bagian bak penampang oli atau carter. Demikian diungkapkan Boediarto, Head of Technical Service & CS Support Department Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Ia menjelaskan, jika oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin, maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang. Bila begitu, dampaknya terasa saat mesin dinyalakan. Komponen saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli. "Andai mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan. Sebaiknya ganti oli mesin terlebih dulu. Masalah ini sebenarnya bisa dicegah dengan rutin memanaskan mobil tiga hari sekali. Bertujuan menjaga sirkulasi oli di dalam jantung pacu," jelasnya.
Baca juga: Jaga Tampilan Mobil Bisa Cegah Banyak Masalah, Begini Tipsnya
Cek Volume Oli
Mobil yang terlalu lama tak dinyalakan, mengubah oli menjadi sludge (lumpur minyak). Paling gampang, cek dengan cara melihat dipstick oli. Anda bisa memastikan apakah jumlah serta kekentalan oli masih dalam kondisi normal atau tidak. "Sepanjang volume oli mesin antara maksimum minimum berarti aman. Tidak perlu dilakukan apa-apa. Tapi yang wajib diperhatikan, pengecekan harus dilakukan di tempat rata. Kalau garasi miring, tidak akurat, memengaruhi level oli," tambah Boediarto.
Contoh lagi, posisi ketinggian volume oli mesin berada di bawah titik minimum. Maka disarankan untuk dilakukan penambahan. Hanya saja tidak bisa sembarangan. Harus dengan oli sama. Wajib diketahui juga, jumlah volume pelumas mesin mobil itu harus pas. Tidak boleh kurang juga tak berlebihan.
Jika oli terlalu penuh dan mobilnya dipakai jalan, tekanan di dalam crankcase (area di kolong piston sampai oil pan) jadi terlalu besar. Dikhawatirkan seal oli malah bocor. Jangan dikira kalau berlebih membuat mesin lebih awet, karena oli lebih banyak dari maksimum. Justru sebaliknya, seal beserta bagian perekat bisa bocor.
Baca juga: 5 Komponen Untuk Mobil Ekstra Aman Anti Begal dan Maling
Ganti Baru
Oli mesin yang sudah membentuk lumpur atau bahkan sudah seperti gel. Anda tidak punya pilihan lain untuk dilakukan penggantian dengan pelumas baru. Tidak hanya itu, kondisi minyak mengental, mengharuskan mobil dilakukan engine flush menggunakan cairan khusus juga. Menurut Boediarto, dalam kondisi seperti ini sebaiknya tidak menjalankan atau menyalakan mesin mobil. Segera panggil bengkel resmi untuk datang ke rumah dan melakukan penggantian oli. Anda bisa memanfaatkan layanan Home Service. Lebih mudah melakukan perawatan berkala tanpa harus keluar rumah.
Walau kondisi oli Anda masih normal. Namun jika mobil terus parkir dalam waktu lama sebaiknya juga dilakukan penggantian oli mesin. Mengingat penggantian pelumas mesin ini tidak hanya berdasar jarak pemakaian. Tetapi juga waktu penggunaan, yakni maksimal enam bulan sekali harus diganti. Konsum dapat memanfaatkan layanan service booking melalui aplikasi. Atau langsung menghubungi diler terdekat. (Alx/Raju)
Sumber: Mitsubishi
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test