Era mesin naturally aspirated lambat laun menuju kepunahan. Pergeseran ke kapasitas mesin kecil plus induksi pendongkrak tenaga semakin meluas. Belum lagi zaman elektrifikasi tidak bisa lagi dibendung. Terbukti banyak model yang beralih. Mulai dari city car harian sampai hypercar sudah mulai umum pakai turbo dan hibrida. Hanya segelintir yang tetap mempertahankan enjin alami, meski tak akan lama lagi.
Lamborghini salah satunya. Namun dipastikan telah sampai pada masa peralihan. Terutama kedigdayaan enjin V12 yang sangat perkasa menopang jajaran supercar flagship mereka. Masa itu akan berakhir namun dengan cara elegan. Sebuah edisi istimewa mengaspal sebagai penanda itu, sekaligus pengumuman masa pensiun. Yup, Lamborghini Aventador juga memasuki masa purnabakti.
Edisi terbatas Aventador LP 780-4 Ultimae mendebut dalam jumlah terbatas. Sesuai namanya "Ultimae" yang dalam bahasa Italia berarti "terakhir". Sementara kode LP 780-4 menandakan besaran tenaga dan penggerak empat roda. Hanya dibuat sebanyak 350 unit untuk model coupe serta 250 roadster. Diyakini bakal cepat terjual semuanya.
Karena sekaligus juga menjadi mesin V12 terbuas dari Lambo. Total 780 PS keluar dari mesin 6,5-liter V12 NA beserta torsi 720 Nm. Paling besar sejauh ini. Torehan itu melebihi 40 PS dari Aventador S dan 10 PS lebih besar dari SVJ. Ingat, Aventador SVJ sempat memegang rekor tercepat di sirkuit Nurburgring Nordschleife. Sekarang urutan ketiga setelah digusur Mercedes-AMG dan Porsche.
Seluruh daya tersalur ke sistem all-wheel drive via transmisi Independent Shifting Rod (ISR) 7-speed. Kecepatannya diyakini menyamai SVJ karena memiliki rasio power-to-weight setara sebesar 1,98 kg/PS. Belum lagi bobot yang hanya 1.550 kg atau 25 kg lebih langsing dari Aventador S. Klaim dari pabrikan, sprint 0-100 kpj cukup 2,8 detik saja. Ia akan terus berakselerasi hingga puncaknya di 355 kpj. Penghenti laju mengandalkan rem karbon keramik yang mampu deselerasi dari 100 - 0 kpj dalam jarak 30 meter.
Baca Juga: Dominic Torretto Tunggangi Muscle Car Monster Bermesin Tengah di Fast and Furious 9
Desain tidak dibuat seekstrem SVJ. Malah sopan seperti Aventador paling standar, namun tetap ada ciri pembeda sebagai edisi spesial. Lebih spesifik dari perangkat aerodinamika berupa splitter dan intake besar di bemper depan. Tanpa sayap besar di belakang, hanya mengadopsi lubang knalpot di atas bemper agar diffuser besar bisa bebas melancarkan udara. Turut aktif bersama sayap yang bisa diatur dalam tiga posisi. Memaksimalkan downforce kala terbang rendah di aspal.
"Aventador LP 780-4 menandakan berakhirnya produksi Lamborghini V12 yang murni. Memberikan sensasi 12 silinder yang tak ada bandingannya dan menawarkan berkendara paling emosional serta mengakhiri era yang luar biasa. Ini adalah yang terakhir, memberikan kekuatan maksimal dari mesin V12 Lamborghini saat ini, dikombinasikan DNA desain unggulan kami," kata Stephen Winkelmann, Presiden dan CEO Lamborghini.
Pihak perusahaan sudah merancang road map jelas untuk jangka panjang. Elektrifikasi adalah tujuan utama dan menargetkan semua line-up sudah memakai mengandung itu sampai akhir 2024. Ultimae mengakhiri masa-masa indah model non-elektrifikasi. Secercah harapan penerus Aventador tetap memakai format V12. Tapi tentu ada embel-embel sistem hybrid di baliknya seperti diperlihatkan Lamborghini Sian. (Odi)
Baca Juga: Chiron Super Sport Tawarkan Nilai Utuh Tradisi Bugatti yang Dikombinasikan Kecepatan Ekstrem
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.