Mungkin Anda mengira, bodi yang lebih besar dari Mazda CX-5, membuat Mazda CX-8 tidak akan selincah sang adik. Menurut data spek, panjang SUV besutan Yokohama ini mencapai hampir 5 meter (4.900 mm). Lebarnya 1.890 mm dan tinggi 1.730 mm sudah sama antena model sirip hiu. Bobotnya mencapai 1.792 kg dalam kondisi 90 persen tangki BBM terisi. Kapasitas tangki BBMnya sendiri full 72 liter.
Bandingkan dengan panjang Mazda CX-5 4.575 mm, yang bobotnya 1.623 kg dalam kondisi 90 persen tangki BBM terisi. Lebarnya 1.845 mm dan tinggi 1.680 mm. Dari sisi mesin yang disandang tidak sama, pun hasilan tenaganya.
New Mazda CX-8 membopong mesin SkyActiv-G 4 silinder segaris DOHC 16 valve 2.500 cc. Menghasilkan tenaga 190 PS di putaran 6.000 rpm dan torsi puncak 252 Nm di 4.000 rpm. Sangat bertenaga untuk melajukan mobil yang bobotnya nyaris 1,8 ton. Makanya rasio antara tenaga dengan bobot kendaraan terasa pas. Ketika dikendarai di jalan raya, Mazda CX-8 terasa solid.
Bagian kabin didominasi lapisan kulit berpulas hitam. Terdapat sejumlah tombol pengaturan di bagian konsol tengah dan lingkar kemudi. Material yang terpasang terasa berkualitas dan mewah.
Setir tilt and telescopic terasa padat di dalam setiap putaran. Membaca permukaan jalan secara objektif sehingga pengemudi dapat dengan mudah memberikan input-input yang presisi. Tenaga terasa solid di setiap rpm dari mulai bawah sampai dengan atas. Apalagi ketika dikick-down, mesin langsung merespon cepat tarikan gas yang langsung diantarkan secara halus oleh transmisi otomatis 6 speed ke roda depan.
Pengendaraan terasa stabil apalagi ditambah dengan fitur G-Vectoring Control (GVC Plus), membuat pengemudi merasa percaya diri ketika masuk tikungan. Suspensi Macpherson Strut di bagian depan dan Multi-link di bagian belakang membantu meminimalisir gejala limbung yang timbul ketika mobil berbelok dengan cepat. Apalagi ketika mobil digeber di trek lurus, terasa lengket ke aspal.
Pengendalian ketika bermanuver menjadi lebih dinamis. Anda tak akan merasa seperti mengemudikan mobil dengan panjang nyaris 5 meter dan bobot 1,8 ton berkapasitas 7 penumpang. Dalam kondisi seluruh jok terisi penuh, Mazda CX-8 tidak terasa mengeluarkan effort berlebih. Dengan santai meladeni setiap injakan throttle di setiap kontur jalan.
Untuk mobil dengan dimensi sebesar itu, Mazda CX-8 terasa lincah. Anda akan tetap merasa percaya diri ketika harus berpapasan dengan mobil lain di jalanan yang cukup sempit. Pasalnya visualitas ke depan, samping atau pun belakang terasa luas. Sehingga meminimalisir titik-titik blind spot.
Yang saya suka dengan mobil ini adalah ketika mengendarainya di jalan tol. Saya terasa lebih rileks karena Lane Departure Warning System (LDWS) dan Lane Keep Assist System bekerja secara presisi sehingga membantu pengemudi ketika mengaktifkan speed limiter. Tangan kita di atas kemudi bisa lebih santai. Mazda CX-8 akan mengikuti marka jalan berupa garis lurus atau pun putus-putus. Kalau ban mobil menginjak garis di kiri atau pun kanan, setir akan meluruskan mobil agar tetap berada di dalam marka lajur. Tapi Anda tidak bisa melepaskan tangan dari setir, karena sensor akan berbunyi.
Ketika cruising di tol, saya lebih banyak memakai lajur tengah dengan kecepatan di setting pada 80 km/jam. Saya menjadi lebih rileks untuk menempuh perjalanan jauh sekaligus menambah kenyamanan berkendara.
Untuk menyeting speed limiter pun mudah. Tinggal tekan tombol yang berada di kanan lingkar kemudi lalu tanda speed limiter akan terlihat di Head Up Display. Kalau ada mobil yang secara tiba-tiba masuk di lajur Anda dan jarak yang dibaca oleh komputer mobil tidak aman, fitur Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW) akan secara otomatis memperlambat laju mobil. Fitur ini bisa mengurangi kepanikan pengemudi sehingga kita bisa menjaga jarak aman kembali dengan mobil di depan serta mengatur kembali ‘pembatas kecepatan’. (Eka/Odi)
Baca Juga: Hyundai Staria, Kenyamanan Paripurna untuk Keluarga Besar
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.