Tahun ini saya pulang ke kampung halaman mengendarai Mitsubishi Xpander Cross Premium CVT. Sekaligus ingin merasakan, seenak apa MPV Crossover tujuh penumpang ini diajak perjalanan jarak jauh. Setidaknya perjalanan mudik akan menempuh sekitar 300 km. Bergerak dari Jatiwarna Bekasi menuju Margasari Kab. Tegal.
Racikan suspensi baru merupakan nilai jual utama produk tiga berlian. Rahasianya ada di sini. Sebagai penyangga roda depan, terpasang jenis suspensi MacPherson Strut. Sedangkan di belakang pakai Torsion Beam. Mitsubishi bilang, racikan dan diameter mirip kepunyaan Pajero Sport dengan sistem katup. Nah, valve seperti ini biasanya ditemukan di sedan mewah Eropa. Tapi Anda sudah bisa merasakan di kelas Xpander Cross berbanderol Rp339,65 juta.
Catatan kecil saja. Sebelum bergerak mudik, tekanan ban dibuat 32 PSI lantaran harus membawa cukup barang bawaan. Mobil ditunggangi tiga orang dewasa dan satu anak kecil. Saat mobil melindas jalan tak rata di jalan bebas hambatan. Sistem mampu mentranslasikan guncangan sebagai getaran lembut di kabin. Karakter bantingan suspensi seolah terasa sangat sesuai jumlah muatan. Mudah sekali menemukan keseimbangan dengan putaran setir.
Baca Juga: Kelengkapan Penunjang Berkendara Mitsubishi Xpander Cross Premium CVT
Jujur, ramuan baru suspensi ini bikin Mitsubishi Xpander Cross sedikit lebih keras dari tipe Ultimate reguler. Namun pengembalian pegas (rebound) saat mobil melindas gundukan polisi tidur (speed bump) terasa halus. Di model lama, cenderung kaku dan cepat membal. Ini yang bikin mobil lebih stabil walaupun dengan ground clearance setinggi 220 mm. Mengilat di jalan tol terasa nikmat, cenderung menurut alias gampang dikendalikan. Sedangkan saat melahap jalan agak kasar di daerah Brebes selepas Pejagan, tetap terasa nyaman. Guncangan masih dalam batas toleransi.
Di balik kap Xpander Cross, terpasang enjin berkode 4A91. Amat melegenda, dari tahun ke tahun terbukti keandalannya. Sempat juga dipakai Lancer 2007 dan Colt CZ3 2005. Namun sesuai regulasi Euro 4 di Indonesia, pemacu sudah dilengkapi exhaust gas recirculation (EGR). Hasil pembakaran empat piston MIVEC 1,5 liter DOHC. Didapat torsi tertinggi 141 Nm, pada 4.000 rpm dan tenaga 105 PS pada 6.000 rpm. Format sama dengan model lama. Namun respons berbeda.
Ini berkat transmisi baru jenis CVT, memberi penyaluran daya lebih mulus nan halus ke roda depan. Bahkan dibanding dengan model lama yang bertransmisi AT konvensional 4-speed. Dari kondisi diam, lantas pedal gas ditekan sedikit. Putaran mesin Xpander Cross berada di bawah 3.000 rpm. Speedometer bergerak cepat sekitar 40 km/jam dalam hitungan beberapa detik saja.
Umumnya kendaraan dengan transmisi jenis CVT kerap dikeluhkan lamban saat tarikan awal. Namun tidak berlaku di Xpander Cross. Begitu kita tekan dalam pedal gas, sontak mesin menyalurkan tenaga ke roda depan. Cekatan. Ya memang, raungan mesin pasti terdengar. Tapi tidak lama, selanjutnya mobil bergerak cepat sesuai bukaan throttle. Perubahan rasio (virtual gear) terasa mulus tanpa jeda. Formulasi enjin bareng sistem penyaluran tenaga dari Mitsubishi semakin mantap dibawa mudik. (Alx/Odi)
Baca Juga: Begini Perubahan Rasa Berkendara New Mitsubishi Xpander Cross Premium CVT
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.