Luhut Ajak Pabrikan Mobil Cina BYD untuk Tanam Modal di Indonesia
Ketika lawatan ke Negeri Tirai Bambu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan (LBP), saksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Yakni antara Republik Indonesia dengan produsen raksasa mobil listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok pekan lalu. Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara RI dan Tiongkok. Termasuk dalam bidang industri elektifikasi otomotif.
KEY TAKEAWAYS
Menkomarves saksikan MoU di Cina
BYD jajaki peluang investasi di RI"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia. Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut. Dengan sumber daya alam melimpah, lokasi geografis yang strategis dan dukungan pemerintah. Saya yakin Indonesia memiliki resep kunci dalam mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ungkap Menko Luhut, dalam rilis resmi.
Baca Juga: Chery Omoda 5 EV Debut di Shanghai Auto Show 2023
BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa. Mereda mencatat rekor pada 2022 dengan total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit. Angkanya mengalami lonjakan pesat dari penjualan 593.745 unit pada 2021. Sejak didirikan pada 1995, perusahaan dengan akronim Build Your Dreams ini telah memperluas operasi ke lebih dari 50 negara. Bahkan memiliki lebih dari 220.000 karyawan di seluruh dunia.
"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik. Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan. Bersama dengan mitra internasional seperti BYD, kita dapat menempatkan negara sebagai pemain industri terdepan dalam panggung kendaraan listrik global. Sekaligus mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau," pungkas LBP.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin. Lalu General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang. Selain Menko Luhut, Pimpinan dan CEO BYD, Wang Chuanfu, juga hadir untuk menyaksikan tonggak sejarah ini di kantor pusat BYD di kota Shenzhen, Tiongkok.
Untuk diketahui, bakal ada empat calon pemain baru di industri otomotif yang siap berkenalan di GIIAS Agustus 2023. Mereka adalah Haval, Neta, Ora dan Tank. Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat jumpa media. Keikutsertaan merek Cina ini untuk mengenalkan diri dengan potensi bakal berjualan di Tanah Air. Sedangkan produk mobil listrik BYD malah didatangkan dan dipakai oleh Blue Bird sebagai armada taksi. Kalau betul mereka jadi tanam modal di sini, maka bakal meramaikan industri otomotif nasional. (Alx)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test