Kemunculan Kia Sonet versi 7-seater pasti menimbulkan tanda tanya. Awalnya pasti mengira, ada perubahan drastis dari segi desain dan dimensi. Karena melihat ukuran versi 5-seater yang tergolong kompak, tentu berpikiran mustahil ketambahan kursi lagi. Namun sebelum resmi meluncur, tidak ada informasi jelas soal itu. Sebab memang belum ada di market lain. Ya, kehadiran di sini sekaligus debut global. Menariknya tanpa dibarengi ubahan dimensi tubuh. Terlalu memaksa?
Mungkin itu jadi pertanyaan paling utama. Dimensi eksterior sama sekali tidak berubah. Versi “keluarga” mencatatkan hasil pengukuran eksterior sama persis dengan model 5-seater. Diukur memanjang 4.120 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.615 mm. Jarak antarsumbu pun tak dihiasi diferensiasi dengan figur 2.500 mm.
Kehadiran model 7-seater sendiri didasari preferensi konsumen di Tanah Air. Seperti diakui Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo di sela konferensi pers digital (8/4). “Kami melihat bahwa segmen terbesar di market Indonesia itu 7-seater MPV sebenarnya. Tapi kami juga melihat adanya perubahan pergerakan dari MPV ini kepada SUV yang juga terbesarnya adalah compact SUV,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa Sonet sudah disiapkan dan dikembangkan sekaligus bakal menjadi tulang punggung penjualan Kia Indonesia. "Karena itulah kami pilih Kia Sonet untuk ditambahkan varian 7 seaternya," tegasnya.
Ario pun tidak menampik kalau Sonet 7-Seater bukanlah sebuah 7-seater berukuran besar. “Memang bukan full 7-seater yang besar, tapi ini bisa memuat tujuh orang dewasa – asal tidak terlalu besar - di tiga baris. Kami juga mempelajari bahwa 7-seater itu adalah suatu kebutuhan yang disenangi kalau ada tapi juga sebenarnya tidak dipakai 100 persen all the time. Jadi itulah kenapa kami pilih Kia Sonet."
Baca Juga: Data Teknis Diungkap, Crossover Listrik Kia EV6 Menjanjikan Performa Impresif
Jangan langsung meremehkan tubuh mungilnya yang tak berubah itu. Sebab di balik kemiripan dengan model 5-seater, diklaim terdapat penyesuaian rancangan. Denah lantai dirombak ulang. “Yang direka ulang oleh para insinyur Kia itu adalah floorpan-nya. Jadi, terjadi perubahan sangat besar di floorpan di lantai. Lantainya itu diturunkan dan ban serep dipindahkan. Itulah salah satu fitur yang membuat Kia Sonet 7 Seater ini sangat berbeda,” ujar Ario.
Penurunan posisi lantai sendiri disebut agar memungkinkan baris kedua dapat diatur pergeserannya. Bisa sliding maju dan mundur berikut pengaturan sudut rebahan. Bukan hanya itu, lantai lebih rendah menyiapkan ruang paling belakang untuk dapat ditanam bangku sekaligus tetap memberikan ruang kaki. Well, bisa disimpulkan hal ini memang tidak bisa menjadikan 7 seater seutuhnya. Minimal memberikan amunisi cadangan bila ternyata perlu mengangkut penumpang lebih.
Ubahan pada model 7 seater jelas tidak sebatas merendahkan lantai dan pasang jok baris terakhir. Ada upaya agar memberikan kenyamanan dan kepraktisan menyeluruh. Paling kentara penggantian bangku tengah. Kini dapat dilipat terpisah dengan pembagian 60:40 berikut pengaturan sudut rebahan dan pergeseran maju-mundur. Akses ke belakang semakin mudah pula dengan one touch tumble seat. Sekali tarik bisa melipat penuh.
Di samping itu, melekat ventilasi ekstra untuk mengalirkan udara dingin dari depan ke belakang. Berdiam di antara baris pertama dan kedua sehingga melengserkan sunroof. Kendati begitu, blower AC dari konsol tengah tidak dihilangkan. Tetap mejeng dari belakang boks konsol.
Revisi lain terletak di sektor kaki-kaki. Sanggup mengangkut penumpang ekstra menimbulkan kekhawatiran seperti awal LCGC 7-Seater eksis: suspensi belakang amblas saat terisi penuh. Hal ini disebut tidak akan terjadi pada Sonet sebab sektor kaki-kaki turut turut disentuh. Tak ada detail sejauh mana letak diferensiasinya namun setidaknya disebutkan telah dikalibrasi ulang.
“Kami tahu bahwa dengan adanya 7-seater akan ada penambahan berat dari kendaraan itu sendiri. Yang sudah dilakukan adalah penyempurnaan, kalibrasi dari suspensi bisa memastikan bahwa dengan isi tujuh penumpang itu mobilnya tidak akan berat ke belakang atau dive,” papar Ario. Ditegaskan pula bahwa urusan kenyamanan tidak ikut berubah.
Baca Juga: Kupas Tuntas Kia Sonet Smart MT, Varian Tengah yang Tak Kalah Menarik
Untuk diketahui secara mekanikal pacu tidak ada ubahan spesifik. Memang tidak menjadi masalah sebab enjin empat silinder Smartstream Gamma II berkapasitas 1.500 cc terbilang bertenaga. Potensi berada di atas rata-rata kebanyakan unit 1.500 cc dengan output 115 PS di 6.300 rpm. Momen puntir juga begitu, sanggup gelontorkan 144 Nm pada 4.500 rpm. Seluruh putaran tersalur ke roda depan via transmisi manual enam percepatan atau otomatis iVT.
Yep, keberadaan Sonet 7-seater menambah jumlah varian dari nameplate crossover mungil ini. Tak tanggung, terdapat lima pilihan model khusus yakni Standard M/T, Smart M/T, Smart iVT, Dynamic iVT, dan Premiere iVT. Tampak bermain di ranah LSUV pula dengan banderol mulai Rp199,5 – Rp296 juta OTR Jakarta. Pada akhirnya konsumen tinggal memilih. Mau kelengkapan maksimum dengan kapasitas angkut lima orang atau akomodasi ekstra dengan beberapa penyesuaian perbekalan. Tidak sampai polosan juga, masih berkelas. (Krm/Odi)
Baca Juga: Kia Sonet 7-Seater Debut Global di Indonesia, Akomodasi Ekstra Tanpa Mengubah Dimensi
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.