All New Toyota Kijang Innova Zenix masih jadi buah bibir. Sangat banyak artikel di OTO Media Group yang membahas kelebihan dan kapabilitas jempolan dimiliki. Mulai dari rancangan desain keren, kelengkapan fitur, kenyamanan berkendara, hingga performa hebat mesin baru. Namun terlepas dari hal itu. Sebagai produk massal pasti ada saja kekurangan yang dimiliki. Cek dulu poin-poin berikut sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli unit gres.
Kekurangan pertama, fitur voice command (power back door) Innova Zenix tipe Q Hybrid. Tak sedikit yang mengeluhkan susah dipakai. Dengan perintah suara, menggunakan logat serta pelafalan sama. Acap kali berhasil kadang juga tidak. Padahal semua kondisi sudah tertutup di semua pintu. Yakni menggunakan remote control, smart key, tombol kunci belakang, tombol central lock, pintu pengendara, kunci manual dan PBD reverse switch.
Padahal posisi smart key di kantong, berjalan ke arah pintu bagasi belakang dan mendekat ke microphone. Perlu dicatat. Jika kita tidak menjauhi kendaraan, setelah mengucapkan "Hai Innova" dan "Buka Pintu", selama lima detik. Maka pintu tidak akan terbuka atau dibatalkan. Hal ini ditandai dengan suara "Beep" dua kali. Agak repot. Sebetulnya kalau Innova Zenix punya kick sensor malah lebih praktis. Cuma kayuhkan kaki ke depan dalam hitungan beberapa detik, pintu belakang terbuka.
Baca Juga: Perbandingan Rasa Toyota Kijang Innova Zenix Gasoline dan Hybrid, Ini Bedanya
Yang kedua. Layar monitor di baris kedua sangat menonjol (di V dan Q). Walaupun posisinya fleksibel bisa ditekuk ke atas dan bawah. Tapi secara pandangan agak mengganggu. Terus kalau mau mengakses bangku di baris ketiga. Head rest (sandaran kepala) di baris kedua bertempelan dengan layar monitor. Kalau tidak hati-hati saat menggeser jok ke arah depan, bisa tubrukan.
Lalu arm rest atau sandaran tangan baris kedua di Kijang Innova V dan ke bawah. Entah kenapa, pemasangan tidak kokoh. Saat dibuka, posisinya malah letoy. Walau bukan masalah besar, namun hal ini jadi kurang nyaman. Kekurangan keempat. Meskipun Innova Q HEV Modellista sebagai varian tertinggi dilego Rp614 juta OTR Jakarta. Sayang, jok baris pertama belum menggunakan pengaturan elektrik. Buat mengatur ke depan masih tarik tuas.
Terakhir. Generasi terbaru Kijang Innova Zenix semua tipe menggunakan transmisi matik jenis CVT dan e-CVT. Tak ada lagi pilihan manual. Karena Toyota ingin mengejar efisiensi bahan bakar. Padahal masih banyak pengguna setia Kijang di penjuru nusantara lebih menyukai girboks manual. Karena mungkin medan yang kerap dilalui dan sistem gerak belakang mantap diajak melibas tanjakan terjal. Namun TAM masih menyediakan Innova Reborn MT. Baik diesel maupun bensin. (Alx/Odi)
Baca Juga: Beda Toyota Kijang Innova Zenix G CVT dengan G Hybrid Cuma Rp39 Juta, Ambil Mana?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.