Bukan PCX160, menu pembuka awal tahun PT Astra Honda Motor (AHM) justru diwujudkan lewat segmen sport fairing kompak. Adalah All New CBR150R, yang banyak berubah dari sang pendahulu. Malahan, unsur-unsur baru terkandung di dalam CBR membuatnya terlihat paling revolusioner di kelasnya. Dilihat dari serangkai revisi berikut.
Sesungguhnya tidak ada perubahan mesin sama sekali. Pun kalau ada diklaim hanya berupa perubahan jalur pembuangan serta hal soal pasokan udara. Tapi, di dalam transmisi terdapat teknologi baru. Yang bahkan jarang diterapkan pada kompetitor sekelas.
Girboks enam percepatan manual, tidak lagi bekerja sendirian. Cukup tak disangka, Honda membenamkan assist dan slipper clutch. Apa pentingnya? Assist, secara langsung berdampak pada pengurangan beban lever clutch sebanyak 15 persen. Baik menggunakannya di dalam kota, atau hendak menjajal sirkuit, pengendara bakal semakin nyaman. Enteng.
Baca Juga: Tantang Ducati, Honda Juga Kembangkan Motor Bermesin V4
Lantas slipper clutch, adalah komponen penting di jenis sport fairing. Fungsinya meminimalisir gejala selip gigi. Dan krusialnya lagi, ketika downshift dari putaran tinggi, ban belakang dijauhkan dari risiko terkunci. Anda mungkin tahu betul, saat sedang agresif-agresifnya bermanuver, waktu menurunkan gigi sering berpotensi roda mengunci bukan? Dengan adanya ini, jauh lebih aman. Meski biasanya berkorelasi dengan berkurangnya efek engine brake. Namun tak apa, toh relevan.
Kalau dapur pacunya sama-sama 149,16 cc DOHC 4-katup dengan pendingin cairan serta fan otomatis. Ini sama persis dengan yang lama, hingga ke ukuran bore dan stroke (57,3 mm x 57,8 mm). Tentunya beserta mekanisme injeksi elektronik, atau disebut Honda PGM-FI. Nah, jika ada yang berharap CBR meningkatkan output, perlu bersabar. Catatan atas kertas sama persis: 16,8 Hp/ 9.000 rpm dan torsi 14,4 Nm/7.000 rpm.
Aspek pengendalian, tidak hanya didukung oleh assist dan slipper clutch. Honda ikut memasang perangkat suspensi baru. Meski tadinya pun termasuk advance, sebab sudah ada pengaturan di fork maupun monoshock. Namun, demi memperkuat jargon Total Control bagian ini tetap kena revisi.
Fork ditukar jenis upside down. Tabungnya berdiameter 37 mm, dengan aksen emas pada pipa. Bukan soal penampilan saja. Rasa mengendara harusnya makin presisi. Apalagi waktu diajak menikung. Dengan dipasangkan inverted fork, artinya ia makin bersaing dengan rival ketat, Yamaha R15. Tadinya Honda kalah dalam variabel suspensi. Tapi sekarang, jadi sepantaran.
Bicara struktur utamanya tidak berubah. Tetap mengandalkan diamond (truss) frame, serta memakai lengan ayun dan suspensi tunggal di belakang. Tentunya pengaturan tetap bisa dilakukan. Demi kuaitas peredaman sesuai kebutuhan.
Sudah hilang bekas kosmetik wajah CBR150R lama. Honda benar-benar mengganti wujudnya, tak lagi pakai dua mata terpisah polos. Arah desain CBR250RR diaplikasikan penuh ke fasad CBR kecil. Malah hampir membuatnya identik.
Maksudnya, dual headlight itu tak didiamkan telanjang. Ada cover lagi yang membagi tempat DRL serta lampu utama. Seperti separator. Rasanya hal ini menjadi identitas baru sport fairing Honda untuk ukuran kecil. Dan kami kira positif. Mukanya jadi lebih agresif sekaligus intimidatif. Berikut memberikan nuansa kental modern sporty.
Itu saja? Nyatanya belum usai. Bagian pembungkus muka hingga ke fairing pinggir ada dalam satu paket. Desainnya berubah juga. Garis-garis tajam terlihat lebih banyak. Berikut terdapat kisi-kisi angin di sekitaran situ. Cantik. Dan jika diperhatikan, model visor jadi lebih ringkas sekaligus enak dilihat. Lantaran ada bingkai menyangga hingga ujung atas. Beda dari yang lama, seperempat mika frameless. Karakteristik motor sport tentunya lebih keluar.
Secara dimensi, turut terjadi ubahan. CBR baru agak lebih besar, meski hanya selisih beberapa mm. Pastinya ini disebabkan oleh penggemukkan pipi dan revisi berbagai sektor. Tapi yang pasti, orientasinya makin tegas lagi: Sebagai sosok sport fairing.
Baca Juga: Diskon Honda CBR250RR Masih Berlanjut, Potongan Lebih dari Rp 8 jutaan
Misal, ground clearance motor berkurang 6 mm. Dari sebelumnya 166 mm ke 160 mm. Wajar dibuat begitu, karena semakin rendah ke tanah – untuk kasus motor sport – semakin bagus pula kendalinya. Seharusnya jadi makin mudah bermanuver, terutama ketika membalikkan posisi motor di tikungan.
Dari situ, otomatis joknya jadi rendah. Tercatat yang sebelumnya tinggi kursi ke tanah mencapai 787 mm, kini terpangkas ke angka 782 mm. memang seperti tidak signifikan. Namun kadang bisa terasa ketika punya postur pas-pasan. Memijak ke tanah, mestinya jadi sempurna. Relevan dengan ukuran orang Indonesia.
Kalau perihal dimensi total, tidak terganggu banyak. Panjangnya masih 1.983 mm, melebar sedikit ke 700 mm, serta tinggi 1.080 mm. Standar. Dan jarak sumbu rodanya justru sedikit meringkas, kendati cuma berkurang 1 mm. Tepatnya 1.310 mm. Lantas beratnya, bertambah 2-4 kg (tergantung tipe) dari generasi lama. Entah bakal ada rasa berbeda atau tidak dari berubahnya wheelbase dan bobot ini, tunggu saja di kesempatan pengujian langsung.
Urusan fitur elektronik sebetulnya soal tampilan saja. Misal kokpit, memakai panel digital yang lebih besar. Membuat pandangan pengendara jadi makin jelas. Perlu terjun langsung untuk mengecek adanya tambahan menu atau tidak. Tapi pun kalau tidak, informasinya sudah cukup menunjang.
Lantas untuk pengamanan, peranti deselerasi dilengkapi ABS pada tipe tinggi. Hal ini juga sudah ada dari seri lama. Dan sangat berfungsi ketika pengendara melakukan pengereman keras. Plus, bersinergi dengan emergency stop signal. Guna memberi tanda ketika berhenti mendadak. Soal pencahayaan, semuanya sudah berbasis LED.
Pembagian CBR150R dikerucutkan jadi dua saja: Non-ABS dan ABS. Varian tanpa sensor pengaman ini dijual dalam empat kemasan warna. Mulai dari Matte Black, Dominator Matte Black, Victory Black Red, serta Honda Racing Red. Sementara tipe ABS tak memiliki tema Matte Black, hanya saja spesial mendapat tema MotoGP.
Perihal kenaikan harganya masih tergolong masuk akal. Paling murah, mulai Rp 35,9 juta – Rp 36,6 juta OTR Jakarta. Lantas seri ABS dimulai dari angka Rp 39,9 juta sampai Rp 40,8 juta OTR Jakarta. Terdongkrak beberapa ratus ribu rupiah rasanya sangat layak dengan perubahan fundamental seperti ini. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Astra Honda Motor Rilis All New CBR150R, Harganya Mulai Rp 335,9 Juta
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.