Pemerintah bakal meluaskan cakupan kendaraan yang terkena potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewan (PPnBM). Jika sebelumnya regulasi ini melibatkan hanya mobil-mobil berkapasitas mesin maksimal 1.500 cc dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70%, pada perluasan nanti, batasan mesin bisa hingga 2.500 cc.
Salah satu mobil yang masuk dalam klasifikasi baru nanti, adalah Toyota Kijang Innova. Mobil keluarga legendaris punya tingkat popularitas yang cukup tinggi. Sebelum COVID-19, pada musim dagang 2019, Innova bisa terjual (ritel) hingga lebih dari 50 ribu unit. Saat musim pandemi di 2020, Medium MPV ini hanya terdistribusikan ke konsumen sebanyak 29 ribuan unit.
Untuk diketahui, harga Innova saat ini adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Toyota Umumkan Recall Sejumlah Produk Terkait Masalah Fuel Pump
Harga itu sudah termasuk PPnBM yang saat ini masih berlaku, yakni 20%. Tentunya komponen pajak lain juga sudah termasuk di harga OTR (on the road) tersebut, sehingga sulit dipastikan berapa besar pengenaan PPnBM yang saat ini tengah berlaku. Misalnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang besarannya berbeda di tiap daerah dan tingkat kepemilikan. Belum lagi biaya lainnya seperti bea distribusi, hingga margin dealer.
Sekadar menggambarkan demi memahami konteks penurunannya, tak ada salahnya kita mensimulasikan secara sederhana dengan mengurangi PPnBM, dari harga OTR yang saat ini berlaku. merujuk pada harga yang ada, maka 20 persen dari varian terendah (Rp342,4 juta) adalah Rp68,4 juta. Jika diskon dikurangi dari harga OTR, maka banderol baru Innova termurah nanti mulai Rp273,8 juta. Pada varian termewah (Rp445,7 juta), dengan diskon 20%, banderolnya terpangkas Rp89 jutaan hingga hanyaRp 356 jutaan.
Besaran potongan ini secara persentase memang lebih terasa dibanding model-model MPV seperti Avanza ataupun Sienta. Pasalnya dua model ini basis PPnBM-nya hanya 10 persen. Ketika ada pemotongan PPnBM 100 persen, maka Innova menjadi MPV Toyota yang paling besar merasakan diskon harganya.
Tertarik membeli Innova yang lebih murah? Pastikan Anda menentukan pilihan dengan tepat, apalagi semuanya variannya jadi sangat terjangkau. Jika Anda masih bingung memilih antar varian mesin bensin atau diesel, berikut kami paparkan perbandingannya yang sempat kami ulas beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menakar Toyota Kijang Innova Bekas, Cari Varian Mana?
Harganya jelas lebih terjangkau, dan bakalan lebih murah lagi saat diskon PPnBM nanti. Saat ini banderoi OTR-nya mulai Rp342,4 juta, termahal tipe V Luxury A/T sebesar Rp416,8 jutaan. Selisihnya mencapai lebih dari Rp 30 juta dibanding Innova diesel di trim yang sama. Tapi varian bensin mendapat keistimewaan tersendiri lewat adanya trim Luxury. Bangku barus kedua jenis captain seat. Menambah rasa nyaman dan meningkatkan kesan mewah di dalam kabin.
Dapur pacu pengolah bensin adalah 1TR-FE 4-silinder 2,0-liter yang masih sama sejak Innova pertama kali lahir. Sempat meningkat sedikit dengan tambahan teknologi Dual VVT-i dan Mode Berkendara, namun tidaklah terlalu signifikan. Data teknis mesin jelas kalah dari diesel. Output tersalur ke roda belakang sebesar 139 PS dan torsi 183 Nm. Pilihan transmisi antara manual 5-speed atau otomatis 6-speed.
Hasil pengujian model terdahulu, tidaklah terhitung boros juga. Konsumsi bahan bakar paling irit untuk transmisi manual hanya didapat 11,6 kpl. Itu didapat dari pengujian di tol dengan kecepatan rata-rata 62 kpj. Itupun pakai bensin RON 90. Versi matik biasanya lebih boros. Memang harga jual lebih murah daripada diesel, tapi harus ditebus biaya bahan bakar lebih banyak.
Terlepas dari itu, menurut kami Kijang Innova bensin tetaplah pilihan aman. Dalam kaitan pemakaian jangka panjang. Mesin lawas yang sudah ada sejak lebih dari 10 tahun, belum mengalami perkembangan pesat dari sisi teknologi. Justru meninggalkan rekam jejak bersih tanpa pernah terdengar permasalahan yang berat. Sepanjang perawatan rutin, mesin ini sangat kuat dan ‘bandel’ dipakai ratusan ribu kilometer. Perawatannya tergolong mudah dan murah dengan suku cadang berlimpah ruah. Keluhannya, hanya soal performa dan konsumsi BBM boros.
Kehadiran Kijang diesel, awalnya untuk melawan Isuzu Panther. Terkenal sangat irit, tapi berisik dan getarannya sangat kuat. Maklum, teknologi diesel masih kuno. Peralihan teknologi terjadi pada era Kijang Innova mulai 2004. Teknologi commonrail dan turbocharger, jadi kunci atas performa diesel dan kehalusan yang jauh lebih baik. Unit 2KD-FTV 2,5-liter langsung mendapat tempat di hati para penggemar diesel.
Perkembangan teknologi diesel berhasil mengungguli bensin dari segi performa. Efisiensi sudah jelas irit. Apalagi sanggup menenggak solar murah, dengan catatan rajin mengganti filter bahan bakar. Daya tahannya sudah teruji selama 14 tahun belakangan. Performanya pun mudah ditingkatkan hingga di luar batas kewajaran. Saat beregenerasi ke Kijang Innova Reborn, mesin 2KD-FTV pensiun. Perkenalan enjin kode baru 2GD-FTV membawa teknologi lebih advance. Ditopang Variable Nozzle Turbocharger (VNT) serta intercooler, melonjakkan tenaga dan torsi walau kapasitas mesin lebih kecil 100 cc. Besaran tenaga 149 PS dan torsi 342-360 Nm, seketika mesin bensin langsung terasa loyo.
Akselerasi membuatnya jumawa dibanding bensin. Sangat nikmat saat diajak perjalanan keluar kota, torsinya terasa begitu berlimpah. Keiritannya pun jauh melampaui. Saat pengujian tol, angka 19,6 kpl dapat diraih dengan kecepatan rata-rata 86 kpl. Torsi besar mampu menggotong bodi bongsor Innova dengan mudah. Sehingga tidak perlu usaha banyak untuk berlari cepat maupun menyusul kendaraan lain. Lebih mumpuni juga kala kabin terisi penuh oleh keluarga.
Diesel terasa mengasyikkan ketimbang bensin dalam hal performa. Tapi harap diingat, mesin kian canggih belum tentu bertambah awet. Semoga isu seputar mesin dan transmisi yang dulu sempat bermasalah tidak ada lagi. Kehalusan makin membaik jauh seperti teknologi diesel jadul. Gemeretak saat langsam tetap ada, tapi ketika sudah berjalan hampir tak berbeda dengan mesin bensin. Butuh pula kualitas solar yang bagus agar sistem injeksi berbagai filter tidak mudah tersumbat. Berarti butuh perhatian lebih terhadap komponen penyaringan itu.
Terkait harga, Innova Diesel tentu jadi lebih terjangkau nantinya saat kena diskon PPnBM. Untuk diketahui, saat ini Innova diesel paling murah adalah tipe G MT diesel senilai Rp 342,4 juta. Termahal tipe V AT diesel Rp 445,7 juta. Pastikan Anda tidak kelewatan diskon ini jika nantinya pemerintah jadi meneken perluasan beleid insentif PPnBM. (Van/Odi)
Baca Juga: Toyota GR Yaris Benar Masuk Indonesia, Kuota Hanya 126 Unit!
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.
