Mengenal Daihatsu New Global Architecture (DNGA), Bawa Potensi Keunggulan Rocky dan Raize
Konsumen Indonesia sedang menanti dua SUV mungil terbaru. Kandidatnya sudah jelas, Daihatsu Rocky dan Toyota Raize. Saudara kembar yang terlahir dari rahim sama dengan Avanza-Xenia, Rush-Terios, Calya-Sigra dan Agya-Ayla. Tapi ada yang baru dibandingkan beberapa pasangan itu tadi. Yaitu platform anyar berbasis Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Kedatangan mereka sekaligus mengenalkan konstruksi terbaru untuk model-model selanjutnya.
Menarik kembali sejarah, DNGA telah dikembangkan sejak 2017 di Jepang. Merupakan jawaban atas semakin cepatnya gerak perubahan kebutuhan konsumen di pasar. Memungkinkan respons kilat dalam proses pengembangan atau perubahan desain setiap model. Dasar konseptualnya sendiri mengandalkan tiga pilar yakni “kualitas tinggi dengan harga terjangkau”, “menguasai detail terkecil”, dan “menyediakan teknologi mutakhir bagi semua orang”.
Bicara soal kecepatan pengembangan, Daihatsu telah mengenalkan tiga model anyar berbasis DNGA dalam kurun waktu dua tahun. Fokusnya memang mengarah ke mobil berdimensi mungil dan terjangkau. Papan konstruksi modular pabrikan pertama kali ditemukan membangun Tanto yang dirilis Juli 2019. Tak berselang lama, Rocky lakoni debut global sekitar Oktober dan mengaspal di Jepang November. Keduanya pun terakhir disusul kei car bernama Taft sekitar awal 2020.
Baca Juga: Harga Baru Mobil Daihatsu yang Turun Setelah Terkena Relaksasi PPnBM
Sanggup berevolusi dengan cepat bukan berarti dibikin asal tempel. Klaimnya, segala aspek sudah dipertimbangkan. Mengusung konsep (1-1-1-1) yang memiliki filosofi 1 gram, 1 milimeter, 1 sen, dan 1 detik. Ini dapat diartikan bahwa setiap pengembangan produk berbasis DNGA telah memperhitungkan hingga ke titik mendetail. Meliputi dimensi, bobot, harga, dan waktu demi menghasilkan kendaraan efisien.
Pemanfaatan platform berbagi juga memudahkan penerapan kecanggihan teknologi dari saudara satu rangka. Seluruh fitur teknologi pada mobil Daihatsu dapat diimplementasikan ke model lain berbasis DNGA. Ya, tentu hal ini menyesuaikan dasar konseptual agar kecanggihan teknologi tersedia bagi semua orang.
Tak hanya itu, penerapan DNGA menjanjikan pengalaman dan sensasi berkendara berbeda. Sebut saja mesin halus dengan performa maksimal, kenyamanan berkendara, stabilitas kendaraan, serta efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan. Tak ketinggalan dibungkus dalam paket stylish dan modern dengan harga terjangkau. Jika semua ini menjadi nilai inti dari DNGA, sewajarnya bisa turut kita harapkan Rocky/Raize memikat dengan cara serupa.
Baca Juga: Daihatsu Altis 2021 Mendapat Penyegaran Ringan
Potensi Terpendam Rocky
Dari basis DNGA, ada harapan setidaknya Rocky memenuhi karakteristik sebagai mobil murah yang berkualitas sekaligus canggih. Murah atau mahal memang relatif, namun diprediksi ia akan ikut bermain di segmen crossover mungil nan terjangkau sekelas Kia Sonet atau Nissan Magnite. Ukuran tubuh mungkin mengindikasikan letak ring tinju sang crossover Daihatsu. Menorehkan angka dimensi 3.995 x 1.695 x 1.620 mm (PxLxT) yang berarti kurang lebih sepantaran para pemain eksis. Sebagaimana juga diketahui, ia bahkan berhak atas diskon PPnBM dari pemerintah sehingga dipastikan tampil seksi di pasaran.
Jadi nilai menarik, pabrikan konon mengandalkan pemacu tiga silinder 1.000 cc turbo 1KR-VET. Yep, jantung dengan ruang bakar ganjil mungkin dikenal sebagai unit yang kurang balans - bergetar. Soal kualitas berkendara harus dibuktikan nanti. Namun kalau bicara performa memacu, dipastikan kemampuan Rocky pas untuk berbagai kebutuhan komutasi. Berkekuatan setara mesin 1,5 liter NA untuk tubuh mungil, torehkan angka 98 PS/140 Nm di atas kertas. Di samping itu, konon akan tersedia pula opsi lebih loyo 1,2 liter NA yang boleh jadi mengandalkan tarian tiga ruang bakar.
Kecanggihan pemacu turbo dibarengi pengantar daya mutakhir D-CVT. Memainkan sinergi gerakan sabuk pemutar dan split gear demi efisiensi BBM, respons akselerasi cekatan, serta suguhkan kesenyapan berkendara. Tidak ada harapan kalau ia datang dalam format 4WD. Dengan begitu, besar kemungkinan seluruh putaran mesin diantar ke roda depan saja.
Baca Juga: Perodua Ativa Segera Meluncur, Kembaran Daihatsu Rocky dengan Fitur Menggiurkan
Sisi kecanggihan juga boleh jadi mejeng di sektor keselamatan. Ada probabilitas ia lompat jauh dari batasan kata moderat sebagai penunjuk diferensiasi dari kompetitor. Adalah penerapan teknologi Advanced Safety Assist (A.S.A.). Memanfaatkan ragam sensor dan kamera untuk mendeteksi objek sekitar mobil. Lewat peranti ini, Rocky sanggup memberikan peringatan bagi pengemudi bahkan bantu melakukan tindakan korektif otomatis.
Termasuk di dalamnya adalah fitur Pre Collision Brake (PCB) dan Lane Departure Warning (LDW). Mirip seperti kita kenal dalam jargon sejenis Honda Sensing atau Toyota Safety Sense. Tersemat teknologi untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir dampak benturan lewat peringatan hingga pengereman otomatis. Juga kemampuannya dapat membantu pengemudi untuk mempertahankan posisi di satu jalur. Tentu dipastikan bukan itu saja, masih ada peran asisten lainnya.
Detail kemampuan dan potensi mungkin masih prediksi. Namun seminimalnya bisa dipastikan Rocky akan lahir dan dipasarkan di Tanah Air bila mengacu pada daftar mobil yang berhak atas diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah. Akankah Rocky memenuhi ekspektasi sesuai nilai dasar platform DNGA? Tinggal tunggu tanggal main. (Krm/Odi)
Sumber: Daihatsu
Baca Juga: Daihatsu Rocky Segera Meluncur Manfaatkan Relaksasi PPnBM
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Daihatsu Unggulan
- Populer
Artikel Mobil Daihatsu dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test