Pabrikan Korea Selatan masuk dalam pertarungan segmen kelas atas Indonesia. Hyundai Staria membawa segala amunisi untuk menggoda konsumen level ini. Dengan banderol Rp888 juta sampai Rp1,020 miliar, ia berani menolak bergesekan langsung dengan Toyota Alphard. Tetap saja bukan sebuah kendaraan murah kelas menengah ke bawah.
Mahal atau murah memang relatif. Tapi di harga segitu Staria harus menghadapi ekspektasi soal kemewahan. Well, kalau melirik penawaran nilai, tampaknya itu bukan hal rumit. Sejauh mana potensinya? Mari berkenalan lebih dekat.
Ukuran XL dapat menandakan suatu kemakmuran. Itu mengapa MPV sekelas Alphard mungkin tidak dibuat semungil Avanza. Tapi untuk Staria, dalam hal ukuran ia bisa mencemooh pemain utama van mewah Jepang itu. Justru menawarkan nilai kelapangan di ranah Mercedes-Benz V-Class atau VW Caravelle dalam format long wheelbase.
Tampil mendominasi di atas aspal dengan panjang 5.253 mm. Sebagai gambaran, ini nyaris satu setengah kali panjang Agya. Lebar dan tingginya pun boleh dibilang 2 meter pas – paling banter kurang 1 cm lagi. Membuatnya semakin mencolok adalah aransemen desain bak kapsul ruang angkasa dengan jendela-jendela superbesar.
Sangat terlihat futuristis, komposisi elemen tubuh sama sekali tidak membuat Staria terkesan seperti van komersial. Bahkan tidak seperti mobil lain di jalan raya. Dalam kesederhanaan lekuk tersimpan permainan lampu unik. Contoh saja strip DRL melintang di ujung kap mesin. Di bawahnya baru tersemat set lampu berisi visualisasi susunan kotak pixel dalam kluster grille kasa elegan. Lampu belakang tak kalah mencolok, berisi grafis kubus senada lampu utama yang tersusun vertikal bak mengambil bagian dari layar megatron.
Nuansa masa depan lantas berlanjut ke kabin. Area kokpit layaknya mengusung dasbor modular untuk kemudian ditempel komponen berkendara seperti tablet layar instrumentasi dan fungsi lain di center stack. Tak ketinggalan selektor transmisi Hyundai masa kini berbentuk sepaket tombol, bukan tuas. Melantangkan aura premium, Hyundai bungkus seluruh bangku dengan premium leather. Sementara rasa lapang dan bergengsi ditegaskan dua kaca di atap. Ini semua boleh dibilang menjadi modal kuat Staria untuk bisa dipandang glamor sebelum bicara soal fitur penunjang lainnya.
Nilai tambah bagi Staria adalah tersajinya personalisasi gaya yang cukup fleksibel. Ada sentuhan penyesuaian aksen visual selain sekadar seleksi warna. Anda bisa memilih antara Creamy White, Abyss Black Pearl, dan Shimmering Silver Metallic dengan aksen bodi Brass Chrome atau Graphite Gray Metallic berhiaskan Dark Chrome. Lebih dari itu, atmosfer kabin dapat disesuaikan kemauan baik itu two tone jok Brown Embroidered Leather dan panel gelap atau single tone Black Embroidered Leather.
Baca Juga: Inilah Hyundai Custo, Medium MPV yang Cocok Jadi Lawan Toyota Kijang Innova
Sebagaimana kemewahan saat ini sering didefinisikan lewat peranti canggih, Hyundai Staria punya amunisinya. Di sisi paling moderat terpasang unit pendar full LED di sekujur tubuh. Mulai dari DRL, lampu aksen penghubung DRL, penerangan utama, sampai tail lamp.
Lalu soal kemudahan akses, fungsi smart entry ditemani kemampuan membuka pintu geser samping dan bukaan bagasi elektris. Tapi bukan itu saja, Smart Power Sliding Door dan Smart Power Tailgate akan membuka secara otomatis tanpa perlu sentuhan apalagi tombol. Buka atau tutup secara otomatis, ia menentukan semua itu dengan mendeteksi keberadaan pemegang kunci pintar. Sedikit gimik lain ditambah yakni Remote Engine Start untuk menyiapkan kendaraan sebelum memulai perjalanan.
Masuk kabin, visualisasi layar digital mendominasi. Instrumentasi memanfaatkan komponen bergaya tablet dengan monitor 10,25 inci. Lirik ke center stack terpasang head unit touchscreen 8 inci komplet Bluetooth dan fungsi integrasi smartphone. Di bawah itu pusat kendali AC otomatis hadir untuk mengatur suhu di depan dan belakang. Penumpang belakang pun memiliki pusat kendali tersendiri.
Fitur standar lain termasuk pengaturan jok elektrik untuk baris depan. Tapi lebih dari itu, terpasang penghangat dan ventilasi di kabin depan untuk seluruh varian tanpa pandang bulu. Juga sunroof depan disisipkan kemampuan sliding dan tilt serta kesenyapan disokong oleh soundproof laminated glass di baris pertama. Dalam hal kenyamanan mengemudi, disiapkan cruise control dan electric parking brake plus auto hold agar meringankan beban. Dengan demikian, tidak ada pengurangan kenikmatan kalau memang mau dikemudikan sendiri. Berusaha menggugah pula secara visual lantaran dipasang ambient mood lighting.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memasarkan Staria dalam dua varian berbeda yakni Signature 9 dan Signature 7. Perbedaan paling mendasar terletak di kapasitas angkut penumpang sesuai nama trim. Opsi Signature 9 cocok kalau mau memaksimalkan ruang, dapat dipinang dengan tebusan Rp888 juta (OTR DKI Jakarta). Sementara itu, model Signature 7 berselisih cukup jauh sampai tembus semiliar. Lebih tepatnya, Rp1,020 miliar.
Ya, tipe paling murah dapat dipilih kalau memang ada kecenderungan perlu mengangkut ekstra penumpang. Total 9 orang dapat dimuat dalam kabin berkonfigurasi 2+2+2+3. Bangku baris kedua bisa diputar untuk menghadap ke luar agar memudahkan akses atau dibikin berhadapan dengan baris ketiga. Sementara untuk versi 7 kursi terkesan lebih eksesif dalam utilitas ruang. Menyisakan begitu banyak bagian kosong dalam mobil sepanjang 5,2 meter ini.
Kendati begitu, Signature 7 bakal melantangkan atmosfer lounge premium. Misal dari pemanja telinga, kebagian 12 speaker Bose Premium Sound System sebagai pengganti standar Signature 9 berupa enam pengeras suara. Ia dilengkapi kapabilitas Dynamic Speed Compensation untuk menyesuaikan volume terhadap laju kendaraan secara otomatis.
Akan lebih nyaman ketika duduk di bagian tengah. Sepasang Premium Relaxation Seat siap memberikan kenikmatan perjalanan. Dapat diatur jadi posisi paling rileks lewat satu tombol. Sementara itu, ada pengaturan elektrik 8 arah komplet penyangga betis guna mendapatkan posisi paling ideal.
Selisih Rp132 juta tentu akan terasa sangat hambur kalau perbedaan terletak di bangku dan sistem audio saja. Tenang, Signature 7 punya senjata lebih hebat di sisi teknologi berkendara. Adalah kehadiran asisten berkendara aktif yang dapat memberikan peringatan sekaligus intervensi otomatis dalam kondisi tertentu.
Lewat sederet fitur Advance Driving Assist System (ADAS), Hyundai Staria Signature 7 bisa berikan perlindungan ekstra. Termasuk di dalamnya Forward Collision-avoidance Assist (FCA) guna mendeteksi risiko tabrak depan lalu berikan peringatan serta pengereman otomatis bila diperlukan. Sama halnya seperti Blind-spot Collision-avoidance Assist (BCA) dan Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist (RCCA). Ia deteksi objek di area blind spot samping saat berpindah jalur atau melirik arah objek mendekat dari samping saat keluar mundur. Jika peringatan tidak digubris, mereka bakal lakukan tindakan korektif seperti mengembalikan arah atau lakukan pengereman.
Di samping itu, ada asisten penjaga dalam jalur berupa Lane Keeping Assist dan Lane Following Assist. Bertugas menyelaraskan posisi mobil di tengah jalur. Diramaikan pula Driver Attention Warning (DAW) with Leading Vehicle Departure Alert Function untuk memantau dan merangsang atensi pengemudi di jalan.
Bukan berarti versi 9-seater polosan dalam urusan asisten berkendara. Ia juga memiliki bantuan berupa Surround View Monitor dan Blind-spot View Monitor sebagai alat bantu memantau kondisi di sekitar kendaraan. Untuk diketahui, ini juga mejeng di Signature 7. Dalam hal asisten aktif, model termurah masih menyiapkan berbagai peringatan seperti area blind spot, Rear Cross Traffic Alert, dan Safe Exit Assist.
Punya kelengkapan sebanyak ini maka tak perlu diragukan lagi soal fitur keselamatan bawaan. Seluruh model dibekali dengan 6 airbags serta berbagai penjaga stabilitas seperti ABS, Electronic Stability Control (ESC), dan Vehicle Stability Management (VSM).
Urusan pemacu tak kalah menarik ketimbang sederet fitur canggih Hyundai Staria. Memang bukan merupakan unit paling halus sedunia sebab mengadopsi mesin diesel. Meski begitu, keluaran tenaga patut diapresiasi untuk mendukung pergerakan tubuh gambotnya.
Total puntiran 430 Nm dapat diekstrak dari jantung turbo diesel empat silinder 2.200 cc DOHC 16 katup. Keluar mulai dari 1.500 - 2.500 rpm. Baru setelah itu, tenaga 177 PS memuncak di titik 3.800 rpm. Seluruhnya tersalur ke roda depan via transmisi otomatis 8 percepatan. Dibanding kontestan MPV mewah seharga, tampaknya tidak ada yang sanggup gelontorkan torsi sekuat Staria. (Krm/Odi)
Baca Juga: Hyundai Staria Meluncur, 7-9 Penumpang, Diesel Bertorsi Besar dan Lebih Murah dari Toyota Alphard
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.