Sebagian boleh jadi beranggapan, menebus sebuah hatchback Rp 500 jutaan terasa berlebihan. Sebagian mungkin juga tidak, tergantung melihat dari sudut pandang sebelah mana. Yang pasti, ada ganjaran atas harga tersebut. Mazda3 Hatchback jelas tidak menduduki rantai makanan terbawah. Banderolnya Rp 508,8 juta (OTR Jakarta) dan membawa estetika terbaik antara desain dan enjiniring.
Dari luar ia sudah cukup menegaskan posisinya sebagai hatchback kelas atas. Dimensi berbicara, pengukuran 4.460 x 1.765 x 1.435 mm (PxLxT) suguhkan kelapangan ekstra dalam paket tubuh hatchback. Arahan desain pun cenderung elegan, terpahat alunan kontur permukaan tanpa banyak guratan tegas. Ibarat wanita yang mengenakan gaun satin, lekuk tubuh didefinisikan oleh permainan cahaya. Manis, disudahi sentuhan desain wajah Kodo termutakhir.
Terlepas dari kecocokan penampilan yang tergantung selera masing-masing, nilai jualnya ditegaskan oleh ragam fitur modern sekaligus mewah. Dalam mata memicing tertanam penerangan LED yang siap disebar lewat lensa proyektor. Tak perlu lagi interaksi pengemudi sebab sistem bekerja mandiri. Otomatis menyala dalam kondisi gelap dan juga mengatur ketinggian arah cahaya. Unit penerangan dioda ini turut menyudahi lenggokan tubuh dengan visual atraktif. Mengemban tugas sebagai lampu DRL, sein, hingga lampu kombinasi belakang.
Baca Juga: Mazda3 Hatchback 100th Anniversary Edition Dijual Sangat Terbatas
Masih di luar, esensi kelengkapan kelas atas dibawa dalam format smart entry. Mengakses kabin tak perlu lagi menyentuh anak kunci. Bukan komponen moderat pula sebab memanfaatkan sensor di handle pintu sehingga terlihat bersih. Di samping itu, sunroof elektrik mendongkrak gengsinya.
Eksterior terbilang pandai mempresentasikan gengsi kepada pengguna jalan lain – dan Anda pada pandangan pertama. Namun, intimasi penjelasan kemampuan akan didapat ketika sudah duduk dalam kabin. Langsung disuguhkan image kecanggihan masa kini. Di balik setir melekat layar TFT 7 inci memadukan instrumentasi analog dan digital. Tak hanya itu, Active Driving Display bantu sajikan informasi ke windscreen sehingga tak perlu memalingkan pandangan ke jalan.
Urusan sarana hiburan sudah pasti mengusung model monitor. Terpasang unit MZD Connect 8,8 inci sebagai pusat komando hiburan dengan pemanja telinga 8 speaker. Dapat diintegrasikan pula dengan smartphone. Tapi tak hanya itu saja, layar multimedia bisa menampilkan ragam informasi tambahan sekaligus mengontrol berbagai fitur berkendara - seperti banyak ditemukan pada mobil keluaran Eropa. Bukan touchscreen, pengaturan terlaksana via kenop rotari dan tombol di konsol tengah.
Gambaran sofistikasi turut diterangkan oleh komponen lainnya. Misal kontrol AC dual zone di depan, memberikan kebebasan pengaturan suhu antara penduduk sisi kiri dan kanan. Di samping itu, Electronic Parking Brake akan meringankan beban komutasi di tengah padatnya lalu lintas. Tanpa perlu mengaktifkan rem tangan, fungsi Auto Hold akan menahan posisi diam seketika mobil sudah berhenti.
Semua itu tadi terkemas dalam kabin berkelas bernuansa sporty. Didominasi warna hitam dan merah yang tercampur apik. Terpasang jok elektrik 10 arah dengan memory seat meski baru dikhususkan kepada pengemudi. Yang jelas material leather tersebar ke berbagai pelosok mulai dari jok, dasbor, hingga door trim. Tak terkecuali shift knob dan roda kemudi.
Kala dibandingkan, kompetitornya memang tidak jauh lebih payah. Tak lain dan tak bukan adalah Honda Civic Hatchback RS. Meski punya kecenderungan tema yang lebih sporty, setidaknya ia juga sanggup menegaskan harga Rp 500 jutaan, tepatnya Rp 499 juta (OTR Jakarta). Kalau dikomparasi, kelengkapan utama boleh dibilang ‘sebelas-duabelas’ dengan tawaran keunggulan masing-masing. Sebut saja LED headlamp otomatis, smart entry, jok kulit elektris, AC otomatis, hingga layar instrumentasi full TFT.
Baca Juga: Minat Mazda CX-5? Kenali Harga dan Kelengkapan Fiturnya Dulu
Namun, satu senjata utama dari Mazda3 tampak membuat sang rival terkesan usang. Adalah peranti keselamatan i-Activsense, mengadopsi teknologi sensor dan radar untuk menjaga keselamatan berkendara. Termasuk di dalamnya Smart City Brake Support-Forward (SCBS F), dan Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW). Paket tadi merupakan fitur pre-collision system yang siap membantu pengereman secara otomatis di kecepatan rendah maupun tinggi. Meminimalisir risiko sundul bokong lewat penambahan kekuatan daya menghela laju hingga melakukan emergency braking otomatis. Berikut tak ketinggalan peringatan sebelum terjadinya celaka.
Deret kemampuan lain ikut tercantum dalam kemampuan i-Activsense. Misal Mazda Radar Cruise Control (MRCC) yang sanggup mengatur jarak dengan kendaraan di hadapan – bukan sekadar menjaga laju konstan. Lanjut ditanam Lane Departure Warning System (LDWS) komplet Lane Keep Assist System (LAS) sebagai alat bantu kendali sesuai arah marka jalan. Belum selesai sampai di situ, tersemat pula fungsi aktif meliputi Blind Spot Monitoring (BSM), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), dan Driver Attention Alert (DAA), Adaptive Front-Lighting System (AFS), dan High Beam Control (HBC).
Mereka semua meramaikan daftar penjaga keselamatan bermanuver yang dipastikan lengkap. Peranti pengereman seperti ABS+EBD+BA tak perlu ditanya lagi, sudah ditambah Dynamic Stability Control (DSC) berikut Traction Control System (TCS). Bantuan manuver lainnya didukung oleh Hill Launch Assist (HLA) di tanjakan, kamera parkir, dan sensor parkir depan belakang. Airbag tujuh titik eksis melengkapi daftar safety features.
Kendati begitu, keunggulan Mazda3 tidak mutlak saat bertarung dengan Honda Civic Hatchback. Oke, fitur Mazda3 jauh lebih canggih dan boleh jadi membuat Civic terlihat tradisional. Pun selisih harga tipis – meski lebih tinggi – tampaknya lebih layak dipinang andai mengutamakan keselamatan. Namun ketika membahas kemampuan memacu, Mazda3 terlihat ciut.
Faktanya, enjin Skyactiv-G 2.0 Mazda tidak sekuat unit empat silinder 1,5 liter turbo Honda. Di atas kertas, torehan mesin empat silinder 2.000 cc DOHC 16 katup naturally aspirated dicatatkan sekuat 155 PS pada 6.000 rpm. Sementara itu, ekstraksi torsi tercatat sebesar 200 Nm di 4.000 rpm. Semua tersalur ke roda depan via transmisi otomatis 6 percepatan. Sebagai perbandingan, Civic mampu memuntahkan 173 PS/220 Nm ke roda depan melalui penyalur CVT.
Well, output mesin terbukti tidak lebih besar. Namun minimal sisi keseruan berkendara tetap tersaji lewat perpindahan paddle shift dan juga mode berkendara. Toh untuk keperluan sehari-hari, mesin Skyactiv Mazda dipastikan cukup untuk dipakai wara-wiri. Disandingkan perlindungan komprehensif nan canggih, Mazda3 tampak menawarkan nilai lebih dari selisih Rp 9,8 jutaan. (Krm/Odi)
Baca Juga: Pertimbangan Memilih Mazda6 Elite Daripada Toyota Camry atau Honda Accord
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.