Tematis Electria kali ini berbeda. Tim OTO Media mengambil teknologi mobil hybrid sebagai bagian dari elektrifikasi digunakan untuk simulasi mudik, lantaran masih dalam bulan Ramadhan dan menyambut Lebaran. Alasannya, sebagai alternatif dari mobil listrik yang sepenuhnya menggunakan baterai, teknologi Hybrid menawarkan keuntungan dari dua teknologi, elektrifikasi dan mesin pembakaran internal.
Toyota menjadi pabrikan yang aktif menawarkan produk hybrid. Cukup banyak model yang masuk lini keluarga hybrid ditawarkan di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah Yaris Cross. Varian atas dengan menawarkan opsi dengan imbuhan Toyota Hybrid System. Menjadi model yang pas sebagai tes perjalanan jarak jauh sekaligus meninjau jalur mudik. Kami pun memutuskan membawa All New Yaris Cross HEV dari Jakarta menuju Surabaya dalam Electria: Mudik with Hybrid.
Tentu karena tema kali ini adalah Electria: Mudik with Hybrid, jadi harus kendaraan dengan sistem hybrid yang dicoba. Lalu kenapa Yaris Cross HEV?
All New Yaris Cross sendiri hadir dengan diferensiasi tawaran sistem hybrid dibanding pemain lain di segmen yang sama. Tentu saja berlaku sebagai varian atas. Terdapat juga varian non-hybrid untuk All New Yaris Cross. Namun, kembali lagi, pada perjalanan kali ini perlu pembuktian apakah mobil hybrid cocok untuk digunakan sebagai kendaraan jarak jauh. Dalam kesempatan ini sebagai kendaraan mudik. Kemudian dari perjalanan ini juga bisa dilihat keunggulan Yaris Cross HEV jika digunakan sebagai kendaraan jarak jauh dibandingkan mobil listrik maupun mobil yang tidak dilengkapi sistem hybrid.
Perjalanan kami menuju Surabaya tentu saja dengan rute tol Trans Jawa. Meski mayoritas perjalanan merupakan jalur tol, banyak kondisi yang bisa menjadi pembuktian keunggulan All New Yaris Cross. Pertama misalnya, saat memasuki Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Jalan tol ini sudah tersohor dengan permukaan yang bergelombang, menjadi medan uji kenyamanan suspensi dan pengendalian.
Apabila menggunakan kendaraan dengan bantingan suspensi keras, jaminan kenyamanan berkurang saat melintas Tol MBZ. Tapi tidak demikian saat menggunakan All New Yaris Cross. Jujur sedikit kaget saat mengetahui kalau mobil ini punya bantingan yang cenderung lembut. Biasanya, pabrikan cenderung menjadikan jenis SUV compact seperti Yaris Cross dengan setelan yang agak kaku dan sporty.
Meski empuk, bukan berarti mobil menjadi mantul-mantul saat melewati jalan bergelombang. Kombinasi platform TNGA, suspensi MacPherson Strut dan Torsion Beam pada All New Yaris Cross menawarkan racikan yang seimbang antara kenyamanan dan rasa sporty yang dibutuhkan untuk manuver lebih cekatan. Alhasil, kenyamanan terjamin selama melintas tol layang MBZ.
Selepas dari Tol MBZ, tak jauh ada Rest Area KM 57. Kami pun mampir sejenak untuk rehat. Selain itu, di sini ada Posko Siaga Toyota yang tersedia dari 5 April sampai 15 April 2024 untuk para pemudik dengan kendaraan Toyota. Fasilitasnya antara lain ada ruangan ber-AC, makanan dan minuman, tempat beristirahat, tempat bermain anak, WiFi dan layanan servis yang bisa dinikmati selama 24 jam.
Kembali ke perjalanan, dengan ruas Tol Palimanan - Kanci arah Cirebon. Mulai dari sini, melintas Jawa Tengah sampai ke Jawa Timur, jalan tol membentang. Menjadi medan untuk menguji performa mesin All New Yaris Cross.
Mesin yang digendong memiliki kode 2NR-VEX, dengan huruf X di akhir menandakan kalau ada sistem hybrid yang digunakan. Secara enjin, 4-silinder 1,5 liter Dual VVT-i punya tenaga 67 kW (89 hp) di 5.500 rpm dan torsi 121 Nm di 4.000 - 4.800 rpm. Tambahkan lagi tenaga dari dinamo motor elektrik sebesar 59 kW (79 hp) dan torsi 141 Nm. Figurnya kalau secara total, menjadi hampir dua kali lipat dari All New Yaris Cross tanpa sistem hybrid. Mobil ini menggunakan transmisi CVT dan penggerak roda depan.
Benar saja, ketersediaan tenaga terasa lebih berkat penggunaan sistem hybrid. Tarikan menjadi lebih enteng dan sistem dengan pintar mengatur penggunaan baterai sebagai sumber tenaga atau menggunakan mesin. Dalam hal pengendaraan dengan kecepatan tinggi, mesin akan lebih banyak bekerja. Sementara jika berkendara cruising lebih santai dengan kecepatan rendah sampai medium, bisa merasakannya sebagai mobil listrik. Dengan kata lain, mesin tidak menyala dan hanya mengandalkan baterai sebagai penggerak roda. Dalam beberapa kondisi, pengemudi bisa memilih untuk tetap menggunakan mode EV sepenuhnya.
Performa yang berlimpah bikin lupa kalau mobil ini berada di kelas kendaraan dengan mesin 1.500 cc. Injakan pedal terasa ringan dan responsif dalam menyediakan tenaga. Jika butuh tenaga lebih, tambah tekanan pada pedal akselerasi, langsung tersedia. Belum lagi, ada tombol yang bisa mengganti mode berkendara. Dari Normal menjadi Eco atau PWR (power). Model PWR bakal meningkatkan kadar responsif menjadi lebih tinggi untuk ketersediaan tenaga yang lebih cepat.
Ketika suspensi sudah terasa pas dan tenaga mesin menyenangkan. Tinggal pengendalian yang menjadi penyempurna performa. All New Yaris Cross pun punya tawaran handling yang bikin pengemudi betah berlama-lama mengendalikannya. Bobot putar setir ringan, namun tetap presisi dan punya feedback yang baik. Input dari gerakan kemudi langsung diterjemahkan dengan sesuai. Memudahkan dalam bermanuver, misal menyalip kendaraan, bergerak penuh dinamika di kecepatan rendah atau saat parkir.
Saat bertemu Rest Area KM 207 A bisa mampir untuk istirahat sekaligus mengecek kondisi kendaraan. Karena di sini juga ada Posko Siaga Toyota.
Perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya memang didominasi jalan tol. Beberapa ruas jalan tol yang lurus, datar, monoton dan terasa membosankan, berpotensi menimbulkan bahaya karena bisa menyebabkan microsleep. Selain itu, ramainya pengguna jalan saat mudik tentu meningkatkan risiko kecelakaan. Makanya, selain kondisi diri dan kendaraan yang prima, fitur pendukung dari kendaraan juga diperlukan.
All New Yaris Cross pun punya daftar fitur yang bisa memberi keamanan, keselamatan dan kenyamanan selama di perjalanan. Terkhusus saat melintas jalan tol seperti Trans Jawa. Fitur standar seperti rem cakram di tiap roda, ABS+EBD+BA, 6 airbags. Ditambah lagi fitur Toyota Safety Sense (TSS) yang canggih dan dapat memberi proteksi lebih selama di perjalanan.
Pertama ada fitur seperti Blind Spot Monitoring yang akan memberi peringatan jika ada kendaraan di titik buta yang mendekat. Kemudian Pre-Collision Warning & Braking yang memanfaatkan kamera dan radar, akan memberi peringatan hingga pengereman otomatis jika mendeteksi potensi tabrak depan. Ada juga Lane Keeping Control yang disokong dengan Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention untuk menjaga mobil tetap di jalur yang sesuai.
Jika jalanan lengang tak ramai dengan kendaraan lain, bisa memanfaatkan fitur Adaptive Cruise Control. Maksimal kecepatan pada Cruise Control adalah 125 km/jam. Dan kadar adaptif bisa disetel jaraknya dalam tiga pengaturan. Fitur Automatic High Beam terasa sangat berguna saat melintas di ruas jalan tol yang minim penerangan ketika malam hari. Dengan fitur Automatic High Beam, bisa dengan otomatis mengaktifkan lampu besar sehingga visual pengemudi lebih jelas.
Masih banyak lagi daftar fitur TSS pada All New Yaris Cross S HV. Seperti Rear Cross-Traffic Alert, Pedal Misoperation Control, Front Departure Alert. Terlebih lagi dengan bekal kamera di sekeliling bodi serta fitur Panoramic View Monitor dapat memudahkan ketika parkir atau harus melewati jalanan sempit.
Karena perjalanan masih panjang, kami pun memutuskan untuk mampir dan bermalam di Surakarta. Memasuki ruas tol Semarang - Solo memang banyak persimpangan yang terkadang membingungkan. Solusi aman adalah memanfaatkan petunjuk navigasi digital. Melalui konektivitas Android Auto atau Apple CarPlay ke layar 10,1 inci, bisa dengan mudah menampilkan Google Maps. Mencari tujuan pun lebih mudah dengan tampilan yang lapang.
Sampai di Surakarta atau Solo, kami pun penasaran dengan hasil konsumsi bahan bakar All New Yaris Cross HEV. Sebelumnya, kami sudah mereset angka di MID dan melakukan pengisian penuh bahan bakar. Dua acuan itu untuk membandingkan konsumsi bahan bakar. Pertama, setelah menempuh jarak sekitar 483 km hasil di MID menunjukkan angka 19,7 km/liter. Sedangkan dari hasil hitung full-to-full, kami mendapatkan 18,9 km/liter. Tidak terlalu jauh perbedaannya. Jadi data dari MID termasuk akurat. Oh ya, kami menggunakan bahan bakar dengan RON 92.
Yang menarik, angka itu bisa dikatakan sangat irit. Apalagi kalau menilai pengemudian kami yang tidak eco-driving. Bahkan kerap melakukan eksplorasi tenaga pada All New Yaris Cross HEV. Belum lagi beberapa area jalan yang menanjak di daerah ruas tol Semarang - Solo. Benar saja kalau All New Yaris Cross dibilang punya keunggulan dari segi performa tanpa mengorbankan soal bahan bakar. Di sini letak kehebatan mobil hybrid!
Melanjutkan perjalanan dari Solo menuju Surabaya. Kembali masuk Tol Trans Jawa. Jarak pun masih cukup jauh sehingga kenyamanan sangat penting. All New Yaris Cross tawarkan kenyamanan ekstra bagi penghuni kabinnya. Baik pengemudi maupun penumpang. Pertama dari penggunaan material kulit yang membungkus jok dan bagian lain dari kabin, membuat nyaman saat bersentuhan dengan kulit dan mewah dipandang. Pengaturan kursi depan juga sudah elektrik yang tidak bikin repot.
Kabin termasuk lega, khususnya di bagian leg room dan head room. Nilai lapang juga berlaku di baris kedua hingga bagasi untuk penyimpanan. Selain itu, banyak kompartemen seperti pada konsol tengah dan cup/bottle holder tersebar di kabin. Memberi kemudahan untuk menyimpan minuman dan makanan ringan sebagai bekal di perjalanan. Plus ada Wireless Charger yang bisa mengisi daya ponsel dengan cepat dan tanpa kabel.
Tak ketinggalan ada Panoramic Glass Roof yang bikin suasana di kabin terasa lebih mewah dan menyenangkan. Apalagi kalau diaktifkan saat suasana senja yang indah. Ketika malam menyambut, masih ada lampu ambient di kabin yang terlihat estetik.
Sesampainya di kota Surabaya, kami sengaja menyempatkan untuk mampir ke stasiun pengumpulan sampah yang didirikan Toyota. Lokasinya di Radial Road Citraland. Cukup ketik Rekosistem Waste Station Toyota Radial Road dalam pencarian navigasi di kendaraan atau smartphone. Di sini, bisa menyetorkan sampah untuk dikumpulkan dan nantinya diolah kembali. Bagi yang menyetorkan juga bisa mengumpulkan poin. Jadi sambil menjaga lingkungan, bisa tetap mendapat reward.
Penggunaan mobil hybrid Toyota pun masuk dalam kontribusi menjaga lingkungan. Memang kalau bicara emisi nol dari mobil listrik akan berbeda, karena hybrid masih menghasilkan emisi. Namun, pemangkasannya jelas sangat signifikan dibandingkan tanpa teknologi hybrid. Selain itu, teknologi EV yang cenderung masih mahal menjadikannya lebih terbatas untuk bisa dinikmati lebih banyak orang. Beda dengan hybrid yang bisa diakses oleh lebih banyak masyarakat. Sesuai dengan jargon Toyota, yakni It's Time for Everyone! Semua orang bisa berkontribusi menuju netralitas karbon.
Menempuh jarak sekitar 800 km dari Jakarta sampai Surabaya. Terasa menyenangkan ketika ditemani All New Toyota Yaris Cross. Poin pembuktian dari misi Electria dengan mobil hybrid kali ini pun bisa dipaparkan. Hybrid yang masih masuk dalam kategori elektrifikasi karena mengandalkan baterai dan motor penggerak, menjadi solusi ramah lingkungan yang paling mudah dijangkau saat ini. Dalam arti, pengguna tak perlu merasakan kecemasan dari keterbatasan stasiun pengisian daya listrik, maupun menunggu untuk mengisi baterai.
Dengan teknologi hybrid, ketenangan selama menggunakan masih bisa dirasakan berkat pengisian bahan bakar. Namun, efisiensi yang lebih baik dari mobil dengan mesin pembakaran internal biasa menjadikannya lebih ramah lingkungan. Plus, pengalaman melaju dengan tenang menggunakan baterai dan penggerak listrik juga bisa didapatkan. Sambil menunggu ekosistem kendaraan listrik yang lebih matang, hybrid jadi solusi tepat bagi yang ingin berkontribusi terhadap lingkungan.
Di sisi lain, All New Toyota Yaris Cross HEV sendiri merupakan produk yang solid. Desain yang sangat mudah diterima, beragam fitur pendukung, safety yang melebihi standar dan yang pasti performa serta efisiensi hebat berkat teknologi hybrid. Jaminan nama Toyota juga tak bisa dilepaskan dari nilai plus. Bahkan, Toyota memberi garansi untuk baterai pada model HEV sepanjang 8 tahun. Sebuah jaminan yang bikin tenang pemilik, bahkan ketika mobil ingin dijual kembali. Sehingga tidak menjatuhkan resale value. (ADV)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.