Banyak adaptasi teknologi canggih dari model listrik di generasi terbaru Mercedes-Benz E-Class. Desainnya pun mirip model EQ. Bisa dikenali dari grille bersudut lebih lembut. Komponen ini disajikan dalam beberapa opsi, ada motif bintang-bintang kecil bertebaran dan versi iluminasi. Kemudian headlamp persis model EQ dengan permainan daytime running light gemulai.
Desain kap mesin juga dibuat lebih sporty dengan guratan vertikal. Sementara bokongnya menawarkan nuansa elegan, bersih dan futuristis. Di mana stoplamp memiliki motif bintang bermata tiga layaknya logo Mercedes-Benz. List pada bumper mampu menyembunyikan ujung knalpot, seolah mobil ini tak bermesin konvensional.
Secara ukuran, ia lebih panjang dan lebar dibanding model terdahulu. Jarak sumbu roda melar 22 mm menjadi 2.961 mm. Ini membuat mobil memiliki panjang 4.949 mm, dengan ruang lutut dan kaki menjadi lebih luas 10 mm dan 17 mm.
Walau begitu, Mercedes-Benz merancang tingkat aerodinamika terbaik dengan mengadopsi gaya EQ. Desain di sekitar bonnet, spoiler baru di tiap roda, kolong dibentuk lebih efisien mengalirkan udara, penggunaan material baru hingga kontur bodi yang dioptimalkan. Hasilnya, drag coefficient mobil mencapai 0,23.
Bukan cuma desain, jantung mekanis kini dilengkapi teknologi mild hybrid yang mengoperasikan Integrated Starter Generator (ISG) dan Plug-in Hybrid. Tentu ini bakal turut meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar. Adapun pilihan enjin, yakni 2,0 liter untuk E200 yang menghasilkan 200 hp. Kemudian E220d yang menggendong 2,0 liter diesel pencipta 195 hp ditambah opsi penggerak empat roda (4WD).
Lalu E300 e dan E400 e plug-in hybrid pengguna dapur pacu bensin 2,0 liter. Versi paling tinggi mampu memproduksi 376 hp dengan kemampuan akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 5,3 detik. Seluruh varian disandingkan sistem transmisi otomatis 9-speed terbaru yang lebih ringan dan responsif.
Untuk plug-in hybrid, dapat menggunakan baterai secara independen hingga dapat berjalan sejauh 100 km. Ini merupakan bagian dari penerapan teknologi hybrid generasi keempat Mercedes-Benz yang mengejar fleksibilitas berkendara. Baterainya sendiri berukukan 25,4 kWH dan ditopang sistem pengereman regeneratif untuk memanen energi kinetik untuk dijadikan listrik.
E-Class teranyar memanfaatkan setelan suspensi pegas baja. Setelan untuk E200 dan E200d lebih rendah 15mm dibanding plug-in hybrid. Meski ia bisa disetel dengan menggunakan air suspension sebagai opsional.
Area kabin lagi-lagi menyerupai model EQ. Dasbor masif berpenampilan lebih futuristis dan bersih, dilengkapi display besar di tengah dan depan penumpang depan, serta panel instrumen bergaya floating.
Perangkat bisa digunakan untuk bermain game seperti Angry Bird, atau mengeksplorasi feed TikTok. Mercedes-Benz menerapkan sistem keamanan berupa sistem monitor wajah, yang bisa mendeteksi bila pengendara terlalu lama melihat layar saat berkendara, kemudian secara otomatis mematikan layar. Makin kekinian lantaran dipasangkan kamera untuk melakukan selfie atau meeting online. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Sedan Listrik Mercedes-Benz EQS dan EQE Meluncur, Jangkauannya Tembus 700 Km
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.