Mercedes-Benz EQA Resmi Mendebut Sebagai Compact EV Pertama Pabrikan
Kurang lebih Mercedes-Benz EQA adalah versi listrik dari GLA. Menjadi anggota entry level yang dibangun memanfaatkan pengembangan platform Modular Front Architecture (MFA) eksis. Tentu bukan sekadar penanaman pemacu elektris. Pun perbekalan dan desainnya tak ketinggalan kebagian penyesuaian. Logikanya tak semudah melengserkan mesin konvensional dan tangki bahan bakar untuk kemudian diganti baterai dan motor listrik. Basisnya harus dirombak agar dapat menerima serdadu elektris tersebut. Barulah dari situ lahir anggota baru keluarga “EQ”. Paling pertama datang, varian rendah EQA 250.
Powertrain elektris EQA 250 sendiri mengandalkan satu synchronous motor di poros depan. Terintegrasi bersama transmisi, diferensial, sistem pendingin, dan komponen elektronik dalam satu paket kompak yang disebut eATS. Potensinya diklaim sanggup mengail tenaga sampai 188 hp (140 kW). Velositas dan jarak tempuh kemudian bisa tercipta atas eksistensi baterai 66,5 kWh di area kolong belakang hingga sebelum konsol tengah. Digadang mampu menempuh jarak hingga sejauh 480 km dalam klaim pengujian NEDC (New European Driving Cycle).
Efisiensi energi ditunjang ubahan pada bodi demi memaksimalkan daya tempuh. Memang sekilas terlihat begitu identik dengan SUV terbontot pabrikan yakni GLA. Tapi bisa kita lihat juga beberapa sudut penyesuaian seperti di fasad depan dan buritan. Di situlah mereka kembangkan lagi kemulusan aliran udara dari basis GLA yang sebetulnya sudah cukup baik. Menarik, disebut mayoritas penyempurnaan terjadi secara digital dengan sesekali pengujian demi mengonfirmasi hasil simulasi.
Koefisien hambat udara 0,28 Cd lantas diraihnya, berkontribusi atas jauhnya daya jangkau. Melibatkan penyesuaian aerodinamika seperti pada bumper dan penggantian sudut diffuser. Turut berimbas pula pada lenggokan spesifik model listrik EQA. Lampu dan grille tertutup seolah terintegrasi jadi satu bagian bak wajah kucing siam. Sementara itu, di area kolong lebih mulus tanpa keberadaan tunnel transmisi, knalpot, dan tangki bensin. Seluruh rancangan pembeda ini kemudian disudahi pelek besar berukuran 18 inci meski berstatus entry level.
Baca Juga: Mercedes-Maybach S-Class 2021 Meluncur, Sonderklasse dalam Level Kemewahan Berbeda
Bukan sebatas seberapa baik ia sanggup mengalirkan udara, efisiensi pemanfaatan energi juga menjadi sorotan. Contoh pada penghangat kabin canggih. Ia mencipta panas lewat buangan hawa dari powertrain elektrik untuk dibawa masuk ke kabin. Sistem ini dapat dimanfaatkan melalui sistem infotainment MBUX atau aplikasi Mercedes Me yang dapat mengaktifkan fitur sebelum berangkat.
Teknologi pendukung penghematan energi lain pun tersemat di dalam kemampuan MBUX. Sebagai standar, ia dilengkapi fitur Navigation with Electric Intelligence. Saat mengalkulasi waktu tercepat, ia mempertimbangkan kapan harus berhenti mengisi ulang daya berikut faktor lainnya seperti topografi dan cuaca. Mampu bereaksi dinamis pula sesuai perubahan pada kondisi lalu lintas dan gaya berkendara.
Langkah penyesuaian area interior EQA selaras aransemen desain eksterior. Secara keseluruhan tampak mirip GLA seperti layar lebar tak berbingkai di dasbor hingga detail kisi AC berbentuk turbin. Meski begitu, sudah dituangkan sentuhan khusus. Diferensiasi dalam kabin sendiri diramaikan oleh display MBUX dan settingan spesifik model elektrik.
Fitur yang dapat dinikmati pengguna terbilang berlimpah walau mewakili spek terendah. Termasuk di dalamnya lampu LED lengkap high beam assist, tailgate elektrik, pelek alloy 18 inci, ambient lighting, kamera parkir, dan lingkar kemudi terbungkus kulit. Personalisasi gaya dapat ditentukan sesuai paket Electric Art atau AMG Line. Trim Night Package juga disediakan.
Cukup spesial adalah trim Edition 1, hanya tersedia selama setahun sejak peluncuran EQA. Rancangan luar disematkan panel grille hitam, bumper depan dan belakang AMG, sampai striping kromium mengilap. Semakin nyentrik lewat pelek AMG multi spoke 20 inci dikelir rose gold nan ‘bling-bling’. Tak ketinggalan nilai spesial diterjemahkan ke kabin. Ada bangku kulit neva grey plus kombinasi unik fabric biru. Aksen biru bisa ditemukan pula pada berbagai sisi, bermain bersama ornamen istimewa lainnya.
Untuk saat ini Mercedes-Benz EQA mulai diproduksi di Rastatt, Jerman dan Beijing, Cina. Sistem baterai didatangkan dari anak perusahaan mereka, Accumotive di Kamenz, Jerman. Sementara itu, pabrik baterai di Jawor, Polandia juga sedang disiapkan untuk memulai produksi sistem baterai model kompak EQ. Baru mulai musim semi 2021, SUV elektrik termungil Mercedes ini bakal tersedia di Eropa. (Krm/Odi)
Baca Juga: Mercedes-Benz S-Class W223 Masuk Indonesia Tahun Depan
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Mercedes Benz Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Mercedes Benz dari Carvaganza
Artikel Mobil Mercedes Benz dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test