Konten komponen lokal Mitsubishi Xpander akan bertambah. Mesin 4A91 yang tadinya didatangkan langsung dari Jepang kini bakal diproduksi oleh PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia (MMKI). Dengan demikian, rasio kandungan lokal sang LMPV Mitsubishi diklaim menjadi sekitar 80 persen.
Ada harapan bahwa langkah ini memperbesar manfaat ekonomi bagi rantai pasokan lokal. Selaras dengan pernyataan Presiden Direktur MMKI, Shinji Matsumura. “Lokalisasi pembuatan mesin Mitsubishi XPANDER merupakan pemenuhan komitmen MMKI untuk memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Kami akan terus berupaya untuk turut berpartisipasi dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia,” kata Shindi Matsumura dalam keterangan resminya (22/12).
Fasilitas tambahan MMKI disebut mampu melahirkan 160 ribu unit enjin Xpander per tahun. Sebelumnya, kapasitas produksi MMKI sendiri secara keseluruhan telah ditingkatkan menjadi 220 ribu unit per tahun pada akhir tahun fiskal 2019. Sedangkan di periode sebelumnya dicatatkan kapasitas produksi sebanyak 160 ribu unit per tahun.
Baca Juga: Xpander Tetap Jadi Tulang Punggung Penjualan Mitsubishi di Indonesia
“Dengan dimulainya produksi mesin Mitsubishi XPANDER, kami berharap dapat memperkuat bisnis produksi dengan meningkatkan daya saing dan mempergunakan fasilitas produksi secara efektif,” ungkap Shinji Matsumura.
Indonesia masuk dalam kawasan ASEAN sebagai sasaran pendorong pertumbuhan dalam Rencana jangka Menengah Mitsubishi Motors. Untuk itu, peran MMKI sangat signifikan mengingat menjadi pabrik induk Mitsubishi Xpander berikut mesinnya. Pun keuntungannya bukan untuk pasar Indonesia saja, turut mendukung market ekspor.
Dalam Mid-Term Business Plan untuk tahun fiskal 2020-2022, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) umumkan strategi khusus. Bertajuk “Small but Beautiful”, mereka bakal konsentrasikan sumber daya manajemen kepada wilayah dan teknologi inti. Tidak bernafsu menggarap seluruh belahan dunia melainkan hanya memusatkan perhatian ke daerah tertentu. Fokusnya adalah rasionalisasi atau penghematan biaya sekaligus meningkatkan profitabilitas.
Salah satu gagasan utama, MMC bakal memusatkan perhatian sumber daya manajemen ke ASEAN. Dianggap sebagai tempat paling kompetitif, targetnya meningkatkan pangsa pasar sampai 11,4 persen. Di samping itu, MMC akan meluaskan profit lewat teknologi mutakhir seperti PHEV, HEV, dan 4WD sekaligus mengenalkan model baru melalui pengembangan teknologi dari rekan aliansi.
Baca Juga: Mitsubishi Tebar Promo Akhir Tahun, Bunga 0 Persen dan Cashback
Tak mengherankan bila akhirnya produksi mesin Xpander terlaksana di Indonesia. Boleh dibilang sebagai salah satu wujud pemusatan gerak dan perkembangan di wilayah ASEAN. Persis salah satu rencana di regional ini untuk “menciptakan struktur komplementer yang saling menguntungkan lewat penguatan operasional produksi”.
Klarifikasi fokus mereka di pasar ASEAN sendiri akan diwakilkan oleh ragam produk gres mulai dari tahun fiskal 2022. Merupakan bagian dari strategi produk fase kedua. Tidak gamblang disebutkan tapi siap-siap saja kedatangan produk teranyar Mitsubishi. Paling pertama datang adalah Triton baru dan kemudian dilanjut Xpander hybrid di FY2023. Setelah itu, Xpander dan Pajero Sport teranyar siap mendebut diikuti dua model misterius – disebutkan sebagai “all-new model”.
Lain cerita pada fase pertama strategi produk yang tengah berlangsung, dari FY2020 sampai FY2022. Mereka akan lebih dulu mengenalkan jajaran kendaraan ramah lingkungan untuk memenuhi regulasi emisi di pasar global. Realisasi rencana jangka menengah ini tampak nyata lewat kehadiran Eclipse Cross PHEV awal Desember. Selanjutnya pada FY 2021 datang Outlander baru. EV teranyar spesifik market Cina hasil pengembangan bersama GAC juga dicanangkan hadir di periode sama. Setelah itu pada periode fiskal berikutnya Outlander PHEV siap melihat dunia. Tak ketinggalan rencana untuk mengembangkan kei-car EV bersama Nissan. (Krm/Odi)
Baca Juga: Xpander Tetap Jadi Tulang Punggung Penjualan Mitsubishi di Indonesia
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.