Mazda jagokan CX-5 di kelas medium SUV Indonesia. Paras Kodo desain begitu menggoda publik, cukup membuat konsumen Honda CR-V berpaling. Meraba kualitas dan kelengkapan dimiliki, seolah satu kelas di atas pabrikan Jepang lain. Mazda ingin naik kelas melawan pasukan Eropa. Entah itu sebagai strategi dagang belaka, perlu juga mengupas kapabilitas yang ada. Sebelum Anda memutuskan membeli, tak ada salahnya mengenal lebih dalam agar tambah yakin.
Total ada tiga varian yang dijual untuk pasar Indonesia. Paling murah CX-5 Touring berbanderol Rp 509,8 juta. Varian tengah Grand Touring dijual Rp 549,8 juta dan Elite senilai Rp 589,8 juta.
Unit bekas bisa dijadikan alternatif untuk pembanding. Tipe GT keluaran 2017 dihargai Rp 400 jutaan – Rp 410 jutaaan. Lansiran 2018 dipatok kisaran Rp 440 juta – Rp 460 jutaan. Varian Grand Touring 2019 sebesar Rp 475 juta – Rp 490 jutaan dan Elite Rp 495 jutaan. Keluaran tahun lalu memiliki selisih (pembulatan) Rp 50 juta dari varian Touring. Di pasar mobkas, pilihan warna cukup berpengaruh pada tawaran angka. Biasanya kelir red soul khas pabrikan punya nilai termahal, sama seperti unit baru.
Model terakhir keluaran 2017 masih enak dilihat. Bahasa Kodo sudah mendapat update terbaru yang mengedepankan kemewahan dalam kesederhanaan. Fitur keselamatannya pun tergolong lengkap. Airbags komplet (front, side & curtain), rem ABS, EBD dan BA, dynamic stability control plus traction control dan hill start assist. Diimbuhi pula dengan emergency stop signal, kursi ISOFIX juga sensor dan kamera parkir. Keamanan kendaraan dijamin oleh kunci pintar yang didukung immobilizer dan alarm.
CX-5 Elite pantas dipilih jika Anda butuh perangkat paling banyak. Ia punya sistem i-Activsense, paket keselamatan terdiri dari Blind Spot Monitoring (BSM) and Rear Cross Traffic Alert (RCTA). Fungsinya mendeteksi keberadaan kendaraan lain saat berpindah jalur atau keluar dari parkir. Driver Attention Alert (DAA) berguna memantau kondisi pengemudi. Lantas Smart City Brake Support (SCBS) Forward & Reverse, mencegah risiko tabrakan dengan mengaplikasikan rem otomatis.
Kesan premium bukan hanya didapat dari eksterior, interior maupun fitur. Pengendaraan dan pengendalian termasuk paling diperhatikan sehingga dianggap cocok melawan merek Eropa. Mazda CX-5 punya fitur andalan, G-Vectoring Control. Sistem sigap bekerja, saat mobil masuk dan keluar belokan. Tugasnya mendistribusikan torsi untuk menyeimbangkan bobot melawan gaya gravitasi. Sehingga mampu menikung lebih responsif dan stabil bak mobil sport.
Nah, pada tipe Touring (varian bawah) ada head unit 7 inci plus enam speaker. Tersedia dukungan Apple CarPlay dan Android Auto untuk infotainment. Tak ketinggalan, tersisip MZD Connect, bagi penghuni kabin bila ingin integrasi konektivitas smartphone. Gawai Anda dapat disambung melalui AUX, USB atau Bluetooth. Sementara pada tipe GT dan Elite punya sistem sama, namun pakai 10 speaker lansiran BOSE.
Sayang sekarang hanya diberi pilihan satu mesin saja. Yaitu unit Skyactiv-G berkonfigurasi 4-silinder 2.488 cc. Ukuran bore 89 mm dan stroke 100 mm dengan rasio kompresi 13:1. Hasilnya memiliki daya maksimal 190 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 251 Nm pada 3.250 rpm. Kemudian disalurkan melalui transmisi otomatis 6-speed ke roda depan (FWD). Hingga saat ini hanya tersedia naturally aspirated. Belum mendapat Dynamic Pressure Turbo (DPT) seperti di Negeri Siam.
Di segmennya, performa mesin CX-5 mendapat saingan berat dari Honda CR-V Turbo. Tapi masih bisa dianggap seimbang melawan Nissan X-Trail 2.5 dengan konfigurasi mirip. (Alx/Odi)
Baca Juga: Kelebihan Mazda2 yang Tak Dimiliki Toyota Yaris 2020
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.