Motor-motor Ini Lagi Naik Daun Lagi dan Jadi Barang Koleksi
Motor lawas incaran para kolektor harganya bisa meroket tinggi. Bahkan, ada yang mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah. Alasan lain motor jadul masih dibeli karena populasinya tak banyak sehingga punya kebanggaan tersendiri untuk memilikinya. Apalagi jika unitnya memiliki sejarah panjang di industri roda dua Tanah Air. Kami coba merangkum motor-motor jadul yang ada di Indonesia dan akan jadi buruan para kolektor.
Oh iya, harga yang disebutkan tidak mengikat. Bisa saja lebih murah atau mahal sesuai kesepakatan. Jika ingin membeli salah satu dari pilihan motor tersebut, ada baiknya membawa mekanik kepercayaan dan pastikan unit memiliki dokumen dan kelengkapan part yang sesuai. Happy hunting!
Yamaha Mio Sporty
Medio 2003-2008, Yamaha Indonesia panen penjualan berkat produk matiknya Yamaha Mio Sporty. Memang bukan jadi matik pertama di industri roda dua domestik, tapi saat itu kiblat dari motor bertransmisi otomatik tertuju pada Mio. Pada 2021, matik garapan garpu tala itu ternyata punya banderol yang bikin geleng-geleng kepala. Yamaha Mio lansiran 2004 dengan berkelir kuning dijual dengan banderol Rp35 juta atau lebih mahal daripada Yamaha NMAX tipe paling tinggi. Bila punya rencana memelihara Yamaha Mio Sporty, saran dari kami pilih unit warna kuning. Namun pastikan warna dan STNK sama alias bukan hasil dari pengecatan ulang.
Yamaha Mio generasi ini dibekali mesin berkubikasi 113,7 cc SOHC, 4-tak, 2 katup, pendingin udara, dengan pengabut karburator. Di mana Mio Sporty mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 9,5 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 7,8 Nm di putaran mesin 7.000 rpm.
Honda NSR 250
Honda NSR 250 juga jadi incaran kolektor bahkan unitnya amat terbatas di Indonesia. Kabarnya motor 2-tak dengan tampilan sport fairing ini masuk ke Indonesia adalah hasil dari orderan Importir Umum (IU) pada tahun 1990-an. Ia pernah viral lantaran dijual dengan harga Rp250 juta sampai Rp300 juta atau setara satu unit mobil baru.
Salah satu keunikannya adalah menggunakan kartu khusus atau smart card untuk menghidupkan motor. Selain itu performa mesin dan tampilan yang ikonik juga jadi alasan mengapa motor ini sangat diburu oleh para konsumennya.
Honda NSR 250 hadir dengan beberapa varian, namun yang paling dominan adalah tipe MC yang dibagi lagi menjadi 4 series yakni NSR 250 MC16, MC18, MC21, dan MC28. Di balik fairing bersemayam mesin 249 cc V-twin (2-silinder) dengan racikan bore x stroke: 54 x 54,5 mn, sementara untuk kompresinya adalah 7,4:1. Lantas dengan konstruksi itu dia mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 40 daya kuda pada putaran mesin 9.000 rpm dan torsi puncak 32,3 Nm di 8.000 rpm.
Suzuki RGR 150
Pada awal 90-an, Suzuki merilis RGR 150 yang saat itu cukup membuat gebrakan segmen motor sport 150 cc. Menggunakan bodi full fairing, ia menjadi produk yang sangat diperhitungkan oleh para kompetitornya. Pertama kali meluncur di Thailand, di sana lebih akrab dengan sebutan RG-V150. Kiprahnya di Indonesia mulai pada 1991 yang langsung dikapalkan dari Thailand oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Informasi yang kami rangkum, ada 3 generasi yang Suzuki Indonesia tawarkan untuk RGR 150 mulai dari tipe Sprinter, Crystal, dan Tornado. Harganya di pasaran motor bekas tembus Rp20 jutaan.
Bicara dapur pacunya, Suzuki RGR 150 dibekali dengan mesin 147 cc, 2-tak, dan berpendingin udara. Sementara racikan bore x stroke-nya adalah 59 mm x 54 mm dipadukan dengan karburator besutan Mikuni VM26SS. Klaimnya motor ini mampu memompa tenaga maksimal 26,1 daya kuda para 9.500 rpm dan torsi puncak 20,5 Nm pada 8.000 rpm.
Teknologi yang di-highlight oleh pabrikan adalah penyematan SIPC (Suzuki Intake Pulse Control) dan SSS (Suzuki Super Scavenging System). Fungsinya, SIPC dipasang untuk mengontrol masuknya bahan bakar sesuai kebutuhan mesin, sedangkan SSS memiliki tugas buat memberi asupan udara yang lebih besar ketika mesin digeber kencang. Keduanya dibenamkan untuk menunjang performa RGR 150.
Yamaha 125Z
Bicara motor bermesin 2-tak memang banyak opsi. Tapi yang satu ini terbilang istimewa. Dia adalah Yamaha 125Z. Motor ngebul yang mengisi kelas bebek ini pernah terjual Rp125 juta di Indonesia.
Yamaha 125Z memulai produksinya pada 1998 yang saat itu lebih dulu mengaspal di Malaysia, Singapura, dan kemudian diniagakan di Indonesia. Umurnya terbilang pendek di sini, hanya dijual antara 2000 sampai 2002 dan membuatnya sangat langka dan diincar para loyalisnya.
Secara spesifikasi enjin, menggendong mesin 2-tak berkubikasi 124,3 cc dengan transmisi manual kopling 6-percepatan. Tenaganya bisa dibilang besar untuk sekelas motor bebek yakni mencapai 17,26 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 16,1 Nm di 7.500 rpm.
Honda Nova Dash
Honda Nova Dash pernah meramaikan segmen ayago (ayam jago) di Indonesia pada era 2000-an. Harga bekasnya pun terus meroket cenderung stabil di angka Rp100 jutaan. Alasannya cukup masuk logika, selain performa dan tampilannya yang eksotis, populasinya bisa dibilang sedikit jadi nilai plus untuk meminangnya.
Saat itu Honda Nova Dash tak didistribusikan langsung oleh APM Honda. Jadi jika ingin memiliki motor ini harus membeli lewat jasa Importir Umum yang dikapalkan langsung (CBU) dari Thailand. Pada 2019 lalu, ada yang terjual dengan harga Rp110 juta. Peminatnya kembali mencuat tahun lalu, namun memang unitnya cukup langka lantaran para pemilik enggan melepas unit kesayangannya.
Nova Dash menggunakan rangka berbahan aluminium dengan mesin 2-tak, 1-silinder, pendingin cairan, dan berpengabut karburator. Di atas kerta dia memiliki tenaga maksimal 21,56 daya kuda (pada 9.000 rpm dan torsi puncak di 18,3 Nm pada 8.000 rpm. Output tersebut dikombinasikan dengan berat total yang ideal hanya 102 kilogram. (Kit/Odi)
Baca Juga: Kiprah Dua Dekade Yamaha Aerox, Skutik Bergenre Sporty yang Dulunya 2-Tak
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test