Opsi Mobil Bekas Fun to Drive, Honda Civic Hatchback RS atau Mazda3 Hatchback?
Kalau sedang mencari mobil menyenangkan untuk pelampiasan adrenalin Anda, ada dua mobil bekas yang kami rekomendasikan. Keduanya berjenis sedan hatchback dengan karakter fun to drive. Pertama Honda Civic Hatchback RS. Harga bekas keluaran 2020 sekarang sekitar Rp410 jutaan. Civic tetap mempertahankan karakter leluhurnya yang sporty. Ia selalu menjadi pilihan tepat bagi para petrolhead. Kondisi standar saja sudah enak dikemudikan. Dimodifikasi pun mudah dan banyak komponen pendongkrak performa.
Pilihan kedua Mazda3 Hatchback. Ya, mobil yang sangat ganteng. Harga di pasaran mobil bekas mirip Civic. Tahun 2020 berkisar Rp415 juta sampai Rp420 jutaan. Masing-masing tentu punya keunggulan tersendiri. Kami coba bahas dan menarik kesimpulan mana yang harus Anda pilih.
Desain
Secara ukuran tubuh, maka Civic hatchback RS punya dimensi lebih besar. Honda mencatatkan hasil pengukuran 4.501 x 2.075 x 1.421 mm (PxLxT). Dari ukuran tadi diketahui panjang dan tinggi Mazda3 cukup identik namun tidak untuk lebarnya. Sebagai perbandingan, Mazda3 diukur 4.460 x 1.765 x 1.435 mm. Jadi jika dibanding Civic, tubuh Mazda3 lebih langsing sekitar 30 cm. Jika membandingkan jarak antarsumbu roda, selisihnya tidak begitu signifikan. Wheelbase Honda 2.700 mm lebih pendek 25 mm dari Mazda3 (2.725 mm).
Rancangan eksterior menampilkan dua rasa berbeda. Maklum, keduanya pasti punya konsumen yang dibidik. Honda Civic hatchback RS mainkan lenggokan sporty nan agresif, menyiratkan hubungan darah dengan model performa Type R. Paling kentara ditunjukkan oleh rancangan bumper dengan ornamen hitam bak kanal udara besar. Lebih kental lagi di buritan. Dua lubang knalpot mejeng di tengah, dipayungi elemen sirip diffuser.
Sementara Mazda3 mengusung desain Kodo yang mengedepankan kesan elegan tanpa pahatan tajam agresif. Eksekusi desain bodi manis, utamakan perubahan kontur guna mendefinisi lekuk lewat arah cahaya dan bayangan. Rasa sporty eksis meski gaya keseluruhan cenderung dewasa dan bersih dari hiasan gimmick, Yep, bukan rongga udara tapi mata memicing dan dominasi grille besar kuatkan aura intimidatif.
Boleh jujur, peranti bawaan eksterior Mazda mungkin lebih menggugah. Pertama tersedia lubang pencahayaan di atap alias sunroof. Lalu, LED memberikan pencahayaan utama lewat lensa proyektor. Pun lampu dioda tidak sebatas berperan sebagai pencahayaan utama. Dapat ditemukan juga pada DRL dan lampu kombinasi belakang.
Fungsi penerangan utama komplet meliputi sakelar dan pengaturan ketinggian otomatis. Istimewanya, ia memiliki Adaptive Front Lighting System dan High Beam Control. Dua fitur tadi bertujuan meningkatkan keselamatan di malam hari. Pasalnya, lampu sanggup menghasilkan cahaya terang dari LED tanpa menyilaukan pengguna jalan lain.
Kelengkapan Civic memang bukan berarti kalah. Headlamp serta DRL juga berasal dari sumber LED. Bahkan fungsi Auto Leveling dan auto on/off hadir di hatchback Honda. Bedanya, pendar cahaya dipancarkan lewat pantulan reflektor. Jangan harap ada sunroof. Untuk urusan akses setidaknya Honda bisa pamer kemampuan Remote Engine Start. Lainnya, fitur smart entry berikut tombol ignition dimiliki kedua petarung.
Interior dan Fitur
Desain dan nuansa kabin sewajarnya dibuat selaras tema tampilan luar. Ruang Mazda3 tampak kalem dan terasa eksklusif bak mobil Eropa. Material soft touch dan leather mendominasi dasbor, setir hingga door trim. Desain dasbor bersih dari kesibukkan tak perlu dengan permukaan melebar penuh hingga ke sisi. Di tengah bertengger layar hiburan MZD Connect 8,8 inci yang dikontrol melalui selektor di konsol tengah atau setir.
Beda dari langkah Mazda, Honda menuangkan lekuk agresif dalam kabin. Ya, sporty sudah jelas tapi layout tampak menyerupai Honda lain di kelas bawah. Contoh kisi AC trapezoidal di tengah menjadi topi dari layar infotainment dan kontrol AC di bawahnya.
Kala berbicara soal kelengkapan, agaknya diferensiasi cenderung ‘sebelas-duabelas’ dan punya setitik kelebihan sendiri. Automatic Climate Control serta kisi AC ekstra bagi penumpang belakang suguhkan kenyamanan dalam perjalanan. Layar instrumen digital hadir, Mazda punya panel TFT berwarna sementara Honda menganut model monokrom.
Pengaturan bangku elektrik, masing-masing punya. Setelan 10 arah dan kapabilitas memori spesifik sokong pengemudi Mazda. Lawannya lebih adil, dibekali kontrol motorized 8 arah (pengemudi) dan 4 arah (penumpang depan). Yep, seperti disebut di awal, satu barang nihil di interior Honda: sunroof.
Powertrain
Bagai dua dunia berbeda kalau membahas senjata di balik bonnet. Hatchback Mazda menggendong mesin Skyactiv-G 2,0 liter DOHC 16 katup murni tanpa forced induction. Mesin N/A sanggup menghasilkan tenaga hingga 155 PS pada 6.000 rpm dibarengi torsi 200 Nm pada 4.000 rpm. Kemudian, seluruh putaran diterjemahkan ke roda depan melalui girboks otomatis 6 percepatan.
Efisiensi bahan bakar jadi pertimbangan utama tiap pabrikan. Kalau Mazda diperankan teknologi Skyactiv, lain cerita di Honda. Mesin berkubikasi kecil jadi solusi, lalu disokong turbocharger agar performa tetap mumpuni. Di situlah letak perbedaan mendasar. Juga menjadikan keunggulan sebab ekstraksi lebih besar dari kompetitor – Identik citra Honda yang seringkali unggul dalam hal performa mesin mobil mainstream.
Honda mengandalkan unit 1.5 liter turbo DOHC VTEC yang bersemayam di balik kap mesin Civic. Berlimpah, hasil keluaran tenaga bisa sampai 173 PS di 5.500 rpm. Ditambah lagi, buncahan torsi 200 Nm mejeng sejak putaran 1.700 rpm hingga 5.500 rpm. Distribusi daya ditugaskan kepada transmisi CVT dengan paddle shift.
Fitur Safety
Nah, boleh saja Mazda3 tampak ciut bila menyoal performa, tapi pabrikan Yokohama itu boleh berbangga di sektor keselamatan. Sangat lengkap untuk standar Indonesia. Airbag 7 titik siap melindungi dari celaka. Urusan pengereman, standarnya sudah dijaga geng pengereman ABS+EBD+BA. Garda perlindungan manuver pun diisi Dynamic Stability Control (DSC), Traction Control System (TCS), dan Hill-Launch Assist (HSA). Pengemudi lantas dibantu sensor parkir depan-belakang berikut kamera mundur.
Tapi tak hanya itu, paket keselamatan aktif i-Activsense ikut meramaikan. Alat bantu peringatan dan pengereman aktif tersedia bila pengemudi kurang awas terhadap situasi. Saat melaju, sensor selalu mengawasi keadaan. Sebut saja Smart City Brake Support System (SCBS), Smart Brake Support (SBS), dan Forward Obstruction Warning. Peringatan lain diberikan ketika terdeteksi rintangan di area blindspot (Blindspot Warning System) dan dari sisi samping buritan saat mundur keluar dari parkiran (Rear Cross Traffic Alert).
Cruise control tidak sekadar menjaga kecepatan konstan. Mazda Radar Cruise Control turut memantau mobil di hadapan dan menyesuaikan kecepatan secara otomatis. Sistem perlindungan disudahi oleh Lane Keep Assist System. Berguna untuk menjaga posisi mobil selalu berada di dalam jalur melalui peringatan dan sedikit gerakan korektif.
Standar keselamatan Honda tak kalah komplet, hanya saja tidak secanggih Mazda. Airbag 6 titik saja. ABS+EBD+BA tentunya tak perlu ditanyakan lagi. Honda boyong ekstra berupa Vehicle Stability Assist (VSA) dan Hill Start Assist (HSA). Paling banter kelebihan berupa Brake Override System yang mengutamakan pijakan rem ketika pedal gas dan rem ditekan bersamaan.
Kesimpulan
Melihat penjelasan lebih mendetail, tentu bakal membuat bingung. Urusan desain dan rancangan kembali lagi menyesuaikan selera Anda. Bebas pilih lenggokan sporty atau elegan. Tapi Honda unggul dari sisi performa berkat mesin turbo bertenaga besar. Sementara Mazda tawarkan paket fitur istimewa dalam sebuah hatchback. Terutama menyoal peranti keselamatan aktif. Keputusan akhir kembali ke tangan Anda. Perlu diingat, teliti dulu kondisi sebelum membeli. Periksa ke bengkel resmi kalau perlu dan juga kelengkapan surat-suratnya. Selebihnya, selamat bersenang-senang. (Odi)
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Beli Mobil Listrik Bekas
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test