Optimisme 2021, Perlahan Kembali ke Jalur Semula

GIIAS

Pandemi Covid-19 memang meluluhlantakkan 2020. Dampak ekonominya begitu besar ke banyak sektor. Semakin meluas dan tak ketinggalan memberi efek buruk terhadap penjualan kendaraan bermotor. Jelas bukan kabar baik, namun seusai badai ini yakin bakal ditemukan secercah harapan. Dengan ketersediaannya vaksin, tentu harapannya kembali pulih.

Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setidaknya perlahan tapi pasti, trennya sedang menuju perbaikan meski belum signifikan. Seperti dipaparkan Group Editor In Chief & Publisher OTO media Group, Munawar Chalil dalam webinar OTO Media Group beberapa waktu lalu. “Tahun depan pasar otomotif Indonesia belum bisa kembali ke posisi 2019 tapi dari data-data Gaikindo dan beberapa keterangan dari pejabat di Gaikindo itu berharap angkanya di antara 700-800 ribu unit,” papar Chalil. Ia lanjut menambahkan, ”Mungkin baru 2022 kita akan kembali ke posisi tahun 2019 di sekitar 1 juta unit.”

Optimisme APM

Dari segi industri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri sempat merevisi proyeksi penjualan wholesales sebanyak dua kali. Perkiraan pengiriman dari pabrik ke diler dalam setahun diturunkan ke 600 ribu unit bahkan belakangan ditargetkan 525 ribu unit saja. Sebagai gambaran, di November baru tercatat total wholesales sebanyak 474.910 unit. Untuk itu, perlu sekitar 50 ribu unit lagi untuk mencapai target asosiasi.

Yusak Billy sebagai Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor mengaku optimis target tercapai. “Wholesales November itu kemarin sudah mencapai sekitar 53 ribu lebih. Jadi hanya mencapai 50 ribu saja sudah mencapai target wholesales Gaikindo di 525 ribu. Dan tentunya saya sangat optimis penutupan di 2020 nanti bisa mencapai target yang sudah ditetapkan yakni 525 ribu,” kata Yusak saat konferensi pers (10/12).

Harapannya besar melihat perbaikan di 2021. Disokong pula data Gaikindo bahwa penjualan kendaraan roda empat tidak stagnan berada di titik terendah. Penyerapan ritel memang menurun drastis di kuartal pertama dan kedua. Dari 81.059 unit di Januari lantas turun sampai ke titik 17.083 sebulan di Mei. Namun dari situ trennya justru terus meningkat. Selama November sendiri tercatat penjualan ritel sebanyak 56.106 unit, meningkat sekitar 21 persen dari Oktober. Dengan bertambahnya permintaan di pasar, logikanya secara Industri pun akan ikut membaik.

Baca Juga: Kemenperin Incar Investasi Manufaktur Hingga Rp 323,56 Triliun

Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi dalam acara virtual media gathering (16/12) mengatakan, “Tren kenaikan ini yang kami jaga dan kami harapkan merefleksikan recovery dari pasar otomotif Indonesia. Walaupun tidak bisa dalam waktu cepat, tapi setidaknya kami melihat bulan per bulan market ini akan semakin bertambah dan bertumbuh.”

Tren positif dari titik terendah Mei hingga November pun dirasakan setidaknya oleh lima pemimpin pasar. Sebut saja Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi. Capaiannya meningkat dari bulan ke bulan. Juga dari segi wholesales, jumlah pengiriman dari pabrik ke diler per bulannya terus meningkat. Pergerakan ini lah yang diharapkan terus berlanjut dan menjadi gambaran pemulihan pasar otomotif.

Segmen Primadona Baru

Di balik harapan pemulihan, diperkirakan pasar kendaraan penumpang masih akan didominasi salah satunya oleh LMPV 7 Seater. Namun, akan ada satu segmen primadona baru lantaran membawa nilai lebih dari harganya yang terbilang terjangkau. “Perkiraan kami juga, penjualan otomotif itu akan didominasi oleh LMPV 7 seater, itu termasuk LCGC maupun non LCGC itu masih dominan. Kemudian low SUV juga masih dominan tapi mungkin sedikit di bawah MPV. Kemudian juga compact SUV akan menjadi salah satu primadona baru pasar otomotif Indonesia tahun depan,” ungkap Chalil.

Ya, SUV/crossover compact boleh jadi menambah keseruan seleksi produk di tahun depan. Bertubuh mungil, relatif terjangkau namun fiturnya terbilang mewah. Dua pemainnya belum lama ini datang seperti Kia Sonet dan Nissan Magnite.

Baca Juga: Sambut Zaman Elektrifikasi, Pemerintah Siapkan Ribuan SPKLU

Ambil contoh Kia Sonet, dapat digambarkan tubuh sebesar hatchback sekelas Jazz/Yaris hanya saja berpostur jangkung. Dengan banderol Rp 193 – 289 juta (OTR Jakarta), ia lebih murah dari crossover mainstream di pasaran. Paket produk menarik terutama di varian tertinggi, misal penyematan sunroof, AC otomatis, bahkan ventilated seat dan banyak keunggulan lainnya. Fitur Nissan Magnite juga tidak kalah menarik di titik harganya.

Pun ring tinjunya boleh jadi semakin sesak pada 2020. Pasalnya, Daihatsu Rocky berpotensi kuat mengaspal tahun depan. Sebuah model global yang pertama mendebut di Jepang, menarik bukan? Punya kembaran, Toyota Raize, tentu pertarungan semakin seru kalau ikut didatangkan. Di samping itu, ada wacana Renault Kiger dengan basis serupa Nissan Magnite diboyong masuk. Yang jelas, untuk Kiger harus tunggu dulu debut globalnya.

Elektrifikasi

Boleh dibilang era kendaraan listrik adalah sebuah keniscayaan, cepat atau lambat akhirnya teknologi setrum akan diadopsi juga. Pelatuk peluncuran produk satu per satu bahkan sudah ditekan. Cukup fenomenal adalah kehadiran dua kontestan dengan banderol relatif terjangkau. Wakilnya, Hyundai Ioniq dan Kona Electric seharga Rp 600 jutaan. Di samping itu telah hadir pula seleksi produk premium seperti Tesla, BMW i3s, hingga Lexus UX300e. Belum lagi seleksi bejibun dari jajaran sepeda motor listrik.

Regulasi tampak semakin mendukung, misal lewat Pergub DKI Jakarta no 3 tahun 2020. Dari Pergub itu diketahui kendaraan listrik di Jakarta berbasis baterai dibebaskan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Belum lagi insentif lain dari Permendagri terkait biaya perpanjangan STNK. Pun di 2021 akselerasi pergeseran akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2019 akan berlaku mulai Oktober 2021 yang menetapkan besaran PPnBM tergantung emisi.

Kendati begitu, dinilai Chalil bahwa minat publik untuk membeli mobil listrik belum banyak. Namun setidaknya ada minat besar untuk mendapatkan informasi terkait kendaraan listrik. “Soal membeli itu soal lain lagi karena itu banyak faktor. Misalnya infrastruktur, penting, tidak semua orang Indonesia paham bagaimana charging station itu bekerja,” jelasnya. Di samping itu, harga mobil listrik masih relatif mahal ketimbang model konvensional. Dengan adanya segala regulasi diharapkan dapat menekan harga jual pada akhirnya.

Langkah cukup realistis untuk saat ini boleh jadi diawali pengenalan melalui armada transportasi umum. Biarkan publik merasakan lebih dulu tanpa perlu membeli. Selain itu, sepeda motor listrik tampak mudah dan terjangkau untuk diadopsi lebih dulu. Sembari pengenalan ini lah pemerintah harus gencarkan pembangunan infrastrukturnya agar pergeseran tidak terjadi ‘setengah-setengah’.

Tidak tinggal diam, ambisi pemerintah sudah tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada 2025. Ditargetkan produksi sejumlah 2.200 unit mobil listrik dan 2,13 juta unit motor listrik. Semakin meningkat menjadi 4,2 juta mobil dan 13,3 juta motor di 2050. Dalam agendanya, turut ditetapkan target pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Bermotor Listrik Umum (SPKLU) mencapai 2.400 titik hingga 2025. Tidak perlu jauh-jauh, kita lihat saja bagaimana realisasinya di tahun depan. (Krm/Odi)

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Membaik, IIMS 2021 Mundur Lagi

Baca Semua

Artikel Unggulan

Artikel yang direkomendasikan untuk anda

Baca Semua

Mobil Unggulan

  • Yang Akan Datang

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Chery Ekspor Perdana dari Indonesia, Omoda 5 Dikirim ke Vietnam
    Chery Ekspor Perdana dari Indonesia, Omoda 5 Dikirim ke Vietnam
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Kia Bakal Debut Modifikasi EV Bergaya Off-Road di SEMA 2024
    Kia Bakal Debut Modifikasi EV Bergaya Off-Road di SEMA 2024
    Muhammad Hafid . Hari ini
  • Dari Karawang, Daihatsu Sanggup Produksi 200.000 Mobil Setahun
    Dari Karawang, Daihatsu Sanggup Produksi 200.000 Mobil Setahun
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Mazda EZ-6 Resmi Meluncur di Cina, Sedan Listrik Mewah Rp300 Jutaan
    Mazda EZ-6 Resmi Meluncur di Cina, Sedan Listrik Mewah Rp300 Jutaan
    Alvando Noya . Hari ini
  • Nissan Kembangkan EV Murah Berbasis Renault, Masuk Segmen Micra
    Nissan Kembangkan EV Murah Berbasis Renault, Masuk Segmen Micra
    Muhammad Hafid . Hari ini

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test
  • Cocok untuk Keluarga, Cek Kelengkapan Daihatsu Xenia 1.5 R CVT dan Cicilannya
    Cocok untuk Keluarga, Cek Kelengkapan Daihatsu Xenia 1.5 R CVT dan Cicilannya
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Suzuki e Vitara Debut Global, Model Produksi eVX Concept
    Suzuki e Vitara Debut Global, Model Produksi eVX Concept
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Mobil Hybrid Tetap Wajib Rutin Ganti Oli, Ini Alasannya
    Mobil Hybrid Tetap Wajib Rutin Ganti Oli, Ini Alasannya
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • DFSK Gelora E Dukung Upaya Konservasi JSN di TMII
    DFSK Gelora E Dukung Upaya Konservasi JSN di TMII
    Setyo Adi Nugroho . Hari ini
  • Pabrik Daihatsu Karawang Sanggup Produksi 200 Ribu Mobil Setahun
    Pabrik Daihatsu Karawang Sanggup Produksi 200 Ribu Mobil Setahun
    Anjar Leksana . Hari ini
  • Sama-sama SUV Hybrid, Komparasi Hyundai Santa Fe Vs Honda CR-V
    Sama-sama SUV Hybrid, Komparasi Hyundai Santa Fe Vs Honda CR-V
    Setyo Adi Nugroho . 30 Okt, 2024
  • Alasan All New Mitsubishi Triton Tangguh Buat Kerja, Tapi Juga Asyik Buat Gaya
    Alasan All New Mitsubishi Triton Tangguh Buat Kerja, Tapi Juga Asyik Buat Gaya
    Ardiantomi . 29 Okt, 2024
  • Menilik Kembali Ragam Keunggulan Mitsubishi Xforce
    Menilik Kembali Ragam Keunggulan Mitsubishi Xforce
    Ardiantomi . 29 Okt, 2024
  • Fakta Menarik dari Supercar Terbaru Ferrari F80 yang Sarat Kecanggihan
    Fakta Menarik dari Supercar Terbaru Ferrari F80 yang Sarat Kecanggihan
    Alvando Noya . 22 Okt, 2024
  • Perangkat Nissan Serena e-Power yang Mendukung Perjalanan Luar Kota
    Perangkat Nissan Serena e-Power yang Mendukung Perjalanan Luar Kota
    Anjar Leksana . 21 Okt, 2024
  • Jangan Disepelekan, Ban Serep Juga Butuh Perhatian
    Jangan Disepelekan, Ban Serep Juga Butuh Perhatian
    Setyo Adi Nugroho . 04 Nov, 2024
  • Tips Perawatan Ban Mobil Memasuki Musim Hujan
    Tips Perawatan Ban Mobil Memasuki Musim Hujan
    Setyo Adi Nugroho . 18 Okt, 2024
  • Perhatikan Jenis Barang Saat Memanfaatkan Bagasi Depan Mobil Listrik
    Perhatikan Jenis Barang Saat Memanfaatkan Bagasi Depan Mobil Listrik
    Setyo Adi Nugroho . 02 Okt, 2024
  • Tips Menghadapi Kemacetan Horor seperti di Puncak
    Tips Menghadapi Kemacetan Horor seperti di Puncak
    Setyo Adi Nugroho . 18 Sep, 2024
  • Cara Berkendara Mobil Listrik Secara Hemat dan Tingkatkan Jarak Tempuh
    Cara Berkendara Mobil Listrik Secara Hemat dan Tingkatkan Jarak Tempuh
    Anjar Leksana . 06 Sep, 2024
  • Road Test BYD M6: MPV Listrik Pertama Buat Boyong Keluarga
    Road Test BYD M6: MPV Listrik Pertama Buat Boyong Keluarga
    Muhammad Hafid . 21 Okt, 2024
  • Road Test Honda Accord RS e:HEV: Lebih Irit dari LCGC!
    Road Test Honda Accord RS e:HEV: Lebih Irit dari LCGC!
    Wahyu Hariantono . 16 Okt, 2024
  • First Drive Rolls-Royce Spectre: Puncak Strata Kemewahan
    First Drive Rolls-Royce Spectre: Puncak Strata Kemewahan
    Wahyu Hariantono . 08 Okt, 2024
  • Test Drive Seres E1: Paket EV Menarik Buat Dipakai Aktivitas Harian
    Test Drive Seres E1: Paket EV Menarik Buat Dipakai Aktivitas Harian
    Ardiantomi . 01 Okt, 2024
  • First Drive Neta X: Godaan Desain Sporty dan Fitur Komplet
    First Drive Neta X: Godaan Desain Sporty dan Fitur Komplet
    Anjar Leksana . 27 Sep, 2024