Di satu sisi gembira, tapi sisi lain curiga. Itulah yang lagi dirasakan Toyota. Pemesanan jip legendaris Toyota Land Cruiser generasi terbaru langsung membludak. Padahal dijadwalkan baru mengaspal awal Agustus, tapi pesanan sudah puluhan ribu unit. Alhasil timbul kecurigaan dari Toyota sampai calon pelanggan harus menandatangani perjanjian khusus.
Seperti dilansir dari Creative311, Toyota sendiri sudah menerima sekitar 22 ribu pesanan untuk seri 300. Mayoritas merupakan tipe ZX bermesin bensin, mengusung perpaduan baju Precious White Pearl dengan jeroan beige, dan full option. Namun dengan banyaknya orderan diterima, Toyota saat ini malah mewajibkan pembeli untuk menandatangani perjanjian bahwa kendaraan yang dibeli tidak untuk segera dijual kembali. Tidak spesifik dijelaskan berapa lama pembeli unit baru boleh melepas lagi ke pasaran. Namun, secara informal disebut perjanjian berlaku selama satu tahun.
Tampak begitu ketakutan akan dilepas lagi ke tangan yang salah. Sumpah dalam perjanjian sendiri memastikan transaksi bukan untuk keperluan ekspor atau penjualan kembali. Hal ini dikarenakan adanya risiko pelanggaran hukum devisa atau berpotensi mengancam keamanan global.
Baca Juga: Toyota Aqua Generasi Terbaru Mengenalkan Teknologi Hybrid Paling Inovatif
Well, jip dan pikap Toyota mungkin terkenal dengan produk tangguh dan dapat diandalkan. Namun nahas, ketangguhan itu tampaknya dipercaya para teroris sehingga cukup identik dengan tunggangan ekstremis. Tampak jelas alasan di balik ini semua adalah demi mencegah pembelian yang dapat memperburuk citra pabrikan. Mereka sendiri sudah menghadapi isu sebagai kendaraan pilihan teroris di Timur Tengah sampai US Treasury pun mempertanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Kendati begitu, laporan lain mengindikasikan alasan veto hak konsumen ini dibuat untuk mencegah spekulan menggoreng harga. Agar tidak langsung dijual kembali dengan banderol lebih tinggi. Sebab pasal ancaman keamanan tidak berlaku pada model lain, misal Hilux yang juga identik sebagai mobilnya ekstremis. Di samping itu, diperkuat pula upaya Toyota membatasi sementara pemesanan baru sebagai indikasi bahwa permintaan berpotensi melebihi suplai, menurut laporan Creative311.
Apapun alasan di balik semua ini, yang jelas pembatasannya tergolong ketat. Toyota bahkan bakal memberikan sanksi kepada diler serta ke pelanggan bila terjadi pelanggaran. Konon diler akan dilarang melakukan pemesanan untuk beberapa waktu. Sementara itu, ada kemungkinan konsumen masuk blacklist sehingga tidak dapat bertransaksi lagi di masa mendatang. Selain itu, disebut pula Toyota tengah mengulik siapa saja yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak dengan menyamakan data dari tiap prefektur. (Krm/Odi)
Sumber: Creative311
Baca Juga: Baru Mau Dijual, Beberapa Toyota Land Cruiser 300 Hancur Total
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.