Pemerintah Resmi Perpanjang Diskon PPnBM DTP Kendaraan Bermotor 2022
Pemerintah resmi perpanjangan diskon PPnBM DTP buat mobil. Per 2 Februari, mereka terbitkan PMK Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah. Regulasi ini berisi desain baru insentif yang disesuaikan dengan kondisi pemulihan sektor otomotif ke depan. Dan masih berada dalam koridor keberlanjutan program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022.
KEY TAKEAWAYS
Periode insentif untuk LCGC
Diberikan pada kuartal pertama, kedua, dan ketiga 2022 dalam bentuk potongan PPnBM sebesar 100 persen, 66,66 persen dan 33,33 persenSegmen kedua untuk mobil 1.500 cc dengan harga antara Rp200-250 juta
Diskon PPnBM sebesar 50 persen pada kuartal pertama sehingga konsumen membayar tarif PPnBM hanya 7,5 persen“Insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor telah banyak dimanfaatkan masyarakat kelas menengah di tengah pandemi. Dengan berlanjutnya insentif PPnBM DTP. Kinerja sektor otomotif yang strategis bagi perekonomian diharapkan terus menguat dan mampu kembali mencapai tingkat penjualan. Juga produksi di level sebelum pandemi, atau bahkan lebih baik selama 2022,” ungkap Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, dalam rilis resmi (8/2).
Menurut pemerintah, insentif fiskal yang tajam dan terukur diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi. Perekonomian nasional melaju dengan kuat hingga triwulan IV. Sebagaimana ditunjukkan pada tingkat pertumbuhannya pada triwulan IV 2021, tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy). Putaran ini, kata Kemenkeu, perlu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Baca Juga: Diskon PPnBM Diperpanjang, Cek Kandidat Mobil Penerima Potongan Pajak
Apalagi, peran insentif fiskal selama ini krusial dalam menstimulus pemulihan itu. Termasuk insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor. Tingkat pertumbuhan perdagangan kendaraan bermotor mampu bangkit dari kontraksi 14,1 persen pada 2020. Lantas menjadi bertumbuh 12,1 persen pada 2021. Begitu juga dari sisi produksi, industri alat angkutan melonjak dari terkontraksi 19,9 persen pada 2020. Kemudian meningkat signifikan 17,8 persen pada 2021. Febrio menilai, kebijakan insentif PPnBM DTP penjualan mobil telah berhasil mendorong pemulihan sisi permintaan. Lalu diikuti dengan peningkatan sisi supply.
Tren positif yang sangat baik ini memang dipertahankan. Sektor otomotif nasional memiliki peranan strategis dalam mendorong industri yang memiliki nilai tambah dan efek pengganda tinggi. Serta menciptakan lapangan kerja berkualitas. Selain itu, sektor ini juga memiliki orientasi ekspor cukup baik, yaitu sekitar 15,6 persen dari total permintaan akhir merupakan produk ekspor. Di sisi lain, meskipun berhasil tumbuh tinggi, level PDB dari kedua sektor ini belum kembali ke masa prapandemi. Sehingga peluang pertumbuhan bagi sektor otomotif untuk meningkatkan kapasitas produksinya, masih terbuka lebar.
Selain dari sisi produksi. Potensi dari sisi permintaan juga masih baik. Kredit konsumsi yang diantaranya untuk kendaraan bermotor masih belum ekspansif dengan optimal. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) di perbankan masih menunjukkan tren peningkatan sejak 2020 awal. Hal ini memberi indikasi bahwa jumlah suplai pendanaan di dalam negeri masih tinggi. Bahkan cenderung ditempatkan di instrumen keuangan. “Mengingat bahwa kredit konsumsi belum mendekati level prapandemi. Maka diperlukan upaya untuk mendorong transmisi ke sektor riil untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi,” pungkas Febrio. (Alx/Odi)
Baca Juga: PPnBM DTP Dilanjutkan, Kemenperin Yakin Bisa Ungkit Kinerja Otomotif Nasional
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Mobil Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test