Desas-desus kedatangan penerus Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia belum padam. Santer beredar kabar kalau generasi lanjutan bakal diproduksi akhir 2021. Kode D27A diusung menjadi LMPV baru. Kalau di Malaysia vendor (Perodua Alza) Sapura Industrial Berhad (SIB), sempat mengungkap tengah mengembangkan suku cadang baginya. Sedangkan di Indonesia niscaya bukan sekadar isapan jempol belaka. Veloz GR Limited hanya dijual 3.700 unit, sangat mungkin sebagai edisi perpisahan.
Berdasar informasi dihimpun Zigwheels. Baik Avanza maupun Xenia memiliki banyak varian. Dan poin menariknya ialah penggunaan transmisi CVT plus penggerak roda depan di kedua model. Artinya Toyota serta Daihatsu menanggalkan tipe matik konvensional. Tak lagi memakai bonggol gardan belakang (di versi otomatis) yang bikin tonjolan di tengah kabin. Nah, berikut ini merupakan kisi-kisi varian kedua model. Lebih detail lagi, nanti usai peluncuran.
Varian Toyota Avanza | Varian Daihatsu Xenia |
1.3 E M/T 1.3 E CVT 1.5 G M/T 1.5 G CVT 1.5 G TSS CVT 1.5 Veloz M/T 1.5 Veloz CVT 1.5 Veloz Q CVT 1.5 Veloz Q TSS CVT |
1.3 M M/T 1.3 X M/T 1.3 X CVT 1.3 R M/T 1.3 R CVT 1.5 R M/T 1.5 R CVT 1.5 R ASA CVT |
Baca Juga: Toyota Avanza Veloz GR Limited Dijual Terbatas, Apa yang Beda?
Sistem penyaluran Continous Variable Transmission memiliki bobot relatif ringan nan kompak dibandingkan matik biasa. Tentu punya korelasi dengan tingkat konsumsi bensin semakin sedikit. Faedahnya pun banyak, bila Avanza Xenia menggunakan itu. Sebab transmisi kerap digadang sebagai penentu besaran asupan bahan bakar. Bisa mengatur rasio gigi secara instan dan menjaga putaran mesin (rpm) lebih rendah. Tapi ya, kembali lagi ke karakter CVT yang tak bisa dibentak instan. Ia kerap ngeden saat pedal akselerator ditekan dalam.
Formulasi itu tetap sangat masuk akal, saat mereka menggunakan CVT. Teknologinya bisa pakai Raize maupun Rocky yang terbukti relatif nyaman untuk mobilitas harian. Bagaimana dengan mekanikal pacu? Jangan berkecil hati bila sang All-New Avanza-Xenia tetap mempertahankan enjin 1NR dan 2NR. Efisiensi maupun durabilitas masih oke. Kedua merek senantiasa menyediakan dua pilihan mesin.
Pertama power unit 1.329 cc (1,3 liter) yang memiliki tenaga 96,5 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 120 Nm pada 4.200 rpm. Pilihan kedua berkapasitas 1.496 cc (1,5 liter) 4 silinder. Ia menyuplai tenaga 104 PS pada 6.000 rpm dan torsi 136,4 Nm pada 4.200 rpm. Tapi tunggu dulu, output bisa berubah ketika sistem distribusi energi kinetik diganti ke CVT. Bisa saja resultan dibikin sedikit menonjok supaya mengimbangi transmisi anyar. Jadi tatkala dipakai, rasanya tak lemot-lemot amat. Nantikan informasi selanjutnya. (Alx/Odi)
Baca Juga: Penerus Perodua Alza Diperkirakan Muncul Akhir Tahun, Apakah Calon Avanza-Xenia Terbaru?
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.