Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Diprediksi Tembus 5,1 Juta – 5,4 Juta pada 2022
Pandemi Covid-19 mulai reda. Putaran roda ekonomi 2021 perlahan membaik. Sehingga memberi harapan cerah pada tahun depan, termasuk di industri kendaraan roda dua. Dalam hal ini, Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) memprediksi pertumbuhan pada 2022. Permintaan sepeda motor baru di pasar domestik diprediksi meningkat menjadi 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Berikut jumlah perkembangan penjualan dari waktu ke waktu.
Tahun |
Penjualan |
2013 |
7,77 juta unit |
2014 |
7,86 juta unit |
2015 |
6,48 juta unit |
2016 |
5,93 juta unit |
2017 |
5,88 juta unit |
2018 |
6,38 juta unit |
2019 |
6,48 juta unit |
2020 |
3,66 juta unit |
OL 2021 |
5,00 juta unit |
2022P |
5,1 - 5,4 juta unit |
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menilai. Potensi peningkatan penjualan sepeda motor tahun depan dapat dilihat. Landasannya dari realisasi penjualan hingga September 2021 yang sudah mencapai 3.761.407 unit atau tumbuh hampir 31 persen dibandingkan periode Januari-September 2020. Kemampuan pemerintah mengendalikan pandemi dan dampaknya menjadi salah satu faktor penting. Kemudian mendorong membaiknya pasar sepeda motor domestik, mengiringi laju pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
“Memang sempat terjadi penurunan penjualan saat gelombang kedua pandemi meninggi pada Juli dan Agustus. Namun sejalan dengan terkendalinya Covid-19, pasar pun mulai membaik. Secara keseluruhan tahun ini kami perkirakan pasar motor akan mencapai 5 juta unit. Sebelumnya kami prediksi 4,3 juta sampai 4,6 juta unit. Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan yang kami prediksi akan tumbuh 2 persen sampai 8 persen atau 5,1 juta – 5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect positif buat industri terkait,” Sigit menjelaskan.
Walau pasar motor domestik belum pulih seperti sebelum pandemi pada 2019 mencapai 6,4 juta unit. Menurut Sigit, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 dan dampaknya, ditambah vaksinasi yang semakin meluas. Turut mendorong meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas. Kondisi ini diharapkan menjadi daya dongkrak pertumbuhan ekonomi semakin baik, sehingga berdampak positif ke daya beli masyarakat. Ada tapinya. Tahun depan industri sepeda motor tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen. Sehingga berpotensi menaikkan harga jual on the road kelak. Selain itu, harga komoditi juga harus tetap dipantau.
AISI memperkirakan tren kenaikan positif di pasar domestik ini juga bakal terjadi di pasar ekspor produsen sepeda motor anggotanya. Asosiasi memprediksi permintaan sepeda motor baru dari luar negeri dapat meningkat 15 persen hingga 20 persen dibandingkan tahun ini. Selain membaiknya ekonomi di negara tujuan ekspor.
Sepeda motor produksi domestik yang semakin kompetitif menjadi faktor penting dalam mendongkrak permintaan pasar ekspor ini. ”Kami harapkan ekspor tahun ini bisa menyamai angka pengiriman 2019 sebelum pandemi. Yaitu di angka sekitar 800.000 unit. Tentu ini akan memperkuat kontribusi industri sepeda motor ke devisa negara,” pungkasnya. (Alx/Odi)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test