Sekarang memiliki kendaraan menjadi pertimbangan utama. Lantaran alasan kesehatan sejak pandemi virus yang membuat transportasi umum cukup dihindai. Mobil menjadi barang primer, bukan hanya sekadar gaya atau alat transportasi semata. Pelanggan tentu pilih mobil yang memiliki harga jual kembali (resale value) baik. Artinya, saat terjual kembali, memiliki tingkat depresiasi yang rendah. Dan pabrikan Jepang seperti Daihatsu masih dipercaya punya mutu terjaga di lini produk. Tak terkecuali durabilitas Ayla.
Saat ini Astra Daihatsu Motor menyuguhkan 12 tipe Ayla. Jadi konsumen bisa makin leluasa memilih kendaraaan sesuai dengan ketersediaan dana di kantong. Penetrasi pasar yang mereka lakukan di segmen ini tergolong rapat. Anda bisa memboyong ke rumah. Cukup sediakan uang mulai dari Rp103,3 juta sampai varian termahal Rp161 buat R Deluxe AT OTR Jakarta. Begitu pula di pasar mobkas. Sangat variatif yang ditawarakan.
Daihatsu kali terakhir menyegarkan Ayla pada tahun lalu. Namanya barang facelift, ubahan paling kentara pada roman depan. Ayla kini memiliki grille lebih besar. Model 2020 melihatkan kisi-kisi dilabur cat hitam bersama garis horizontal. Pada tipe tertinggi diberi pelindung bumper bawah. Di atasnya tersisip sepasang panel kromium mirip bumerang sebagai pemanis lampu kabut.
Baca Juga: Masalah Pompa Bahan Bakar, Daihatsu Recall Puluhan Ribu Unit
Sorot mata kini memakai lampu LED proyektor di tipe atas. Tak ketinggalan lampu siang hari (DRL). Beralih ke samping, terpasang side skirt senada wana tubuh. Pelek belang dua warna dipasang sebagai pembaruan. Ukurannya 15 inci dengan motif delapan palang. Ada talang air di varian tertinggi. Anda juga bisa membelinya di diler sebagai opsional.
Kemudian kalau kita melihat di bagian belakang. Bentuk lampu ekor sedikit berbeda. Terlihat dipasangi garis LED dan tambahan reflektor di pintu belakang. Sepasang sensor parkir jua tersedia. Logo Daihatsu sesuai regulasi LCGC pun terpasang. Namun sebetulnya Anda bisa mengganti pakai lencana berbentuk S yang banyak dipakai Sigra di jalanan. Di pasar aftermarket banyak dijumpai. Bahkan beberapa diler juga menyediakan sebagai perangkat aksesori.
Beralih ke interior. Tatanan dasbor berikut jok tak banyak berubah. Namun tersemat layar monitor 2DIN 7 inci sebagai pusat hiburan. Zaman sekarang teknologi head unit sudah banyak berkembang untuk multikonektivitas. Jadi Anda bisa menghubungkan dengan perangkat seluler, gawai termasuk USB. Lalu di varian atas menggunakan keyless dan tombol start stop demi kepraktiksan berkendara.
Fitur keamanan berupa dual SRS Airbag plus Side Impact Beam untuk menunjang keselamatan. Selain itu, ditambahkan Pretensioner & Force Limiter Seat Belt yang ditempatkan untuk pengemudi serta penumpang depan. Sabuk keselamatan ini berfungsi melindungi ketika terjadi tabrakan dengan kendaraan lain. Sebagai penghela laju kendaraan. Daihatsu membenami ABS dan EBD hanya di varian R atau kasta paling atas saja. Ketambahan pula kamera parkir di trim ini.
Ayla senantiasa memiliki dua opsi mesin, sama dari model lawas. Yang pertama mekanikal pacu 1KR-DE 3-silinder 1,0-liter 12 katup. Tenaganya 65 PS di 6.000 rpm dan torsi 86 Nm pada 3.600 rpm. Selanjutnya dengan kubikasi lebih besar. Enjin 4-silinder berkode 3NR-VE, berkapasitas 1,2-liter persis dengan Toyota Agya. Teknologinya lebih maju dibanding 1KR-DE sebab pakai sistem Dual VVT-i, membuat pembakaran lebih optimal.
Ouput dihasilkan 88 PS di 6.000 rpm plus torsi puncak 108 Nm di 4.200 rpm. Opsi penyaluran tenaga tersedia transmisi manual lima percepatan serta otomatis empat speed. Semua disalurkan ke roda depan (FWD). Kalau Anda punya dana lebih, disarankan pilih mesin 1,2 liter. Kalaupun beli unit bekas tetap sama saja pilih mesin terbesar. Alasannya, tipe empat silinder lebih minim getaran. Daya tersembur juga lebih linear dan efisiensi tak kalah irit dari mesin tiga silinder. Sehingga tatkala mengajak jalan-jalan keluarga, kenyamanan lebih didapat.
Baca Juga: Daihatsu Sirion, Pilihan Selain Honda Brio RS yang Juga Pantas Direkomendasikan
Kelebihan Ayla sebagai mobil kota lumayan banyak. Ukurannya kompak, enak dipakai di jalan perkotaan dan kemacetan. Untuk parkir di mall atau gedung tak terlalu repot. Mesin sudah pasti irit bahan bakar, sesuai regulasi pemerintah menyoal kendaraan LCGC. Selain itu perawatan mudah lewat jaringan purnajual Daihatsu tersebar merata di tiap daerah. Jadi pelanggan tak perlu repot cari suku cadang orisinal
Kekurangan tentu saja ada. Mulai dari tenaga yang biasa saja di level hatchback LCGC. Bentuk atau rancang bangun tubuh cenderung normatif, kelengkapan fitur sederhana, pilihan transmisi khususnya otomatis masih konvensional 4-speed. Padahal rival sepadan sudah pakai CVT yang lebih nyaman dan halus
Kalau memang harus ambil unit LCGC bekas, bermerek Daihatsu. Dianjurkan pilih New Ayla 1.2 X dan R. Terserah, mau beli transmisi manual 5 percepatan atau otomatis konvensional 4 percepatan. Jujur saja, tipe D atau bahkan X kurang cocok bagi pecinta keluarga. Fitur yang sekadarnya saja, membuat tipe ini pas hanya untuk fleet market. Soalnya cuma tersemat sabuk pengaman tiga titik serta dua titik di baris ketiga. Betul, tanpa ada airbag apalagi sistem pengereman Anti-lock Brake System (ABS). Hanya pakai cakram biasa di depan dan drum di belakang.
Ya, masih ada kelebihan sedikit. Ia dibekali Electronic Power Steering (EPS), Air Conditioner (AC) dan power window. Kemudian ban tipe D hanya 13 inci model kaleng dan X sudah 14 inci alloy. Sementara tipe 1.2 X dan R pakai lampu depan projector + LED position lamp, pelek 14 inci dual tone, dual SRS Airbag. Lanjut pretensioner, side impact beam, immobilizer serta front and rear stabilizer.
Tipe Ayla D 1.0 sebagai unit termurah. Tampilannya polos tanpa ada aksesori. Bahkan tidak ada lapisan kromium di bodi. Bentuk bumper dan kisi-kisi depan jauh berbeda dari. Hanya saja, tidak disertakan lampu LED. Peleknya pakai model kaleng 13 inci, minus wheel cap. Bagian belakang juga belum dibekali wiper. Begitu Anda masuk ke kabin, semuanya serbabiasa. Sektor hiburan mengandalkan head unit 1-DIN. Bisa memutar CD, MP3 dan Radio yang disalurkan lewat dua speaker di pintu. Kelengkapan panel meter berupa indikator ECO, layar MID dan tachometer. Jadi, kurang cocok dijadikan mobil keluarga.
Kemudian mesin satu liter tiga silinder memang bisa menggerakkan mobil lima penumpang ini. Tapi jangan berharap lebih, misal ingin respons tangkas dan kenyamanan. Sebab konfigurasi tiga silinder kerap menimbulkan getaran yang lumayan terasa. Apalagi kala Anda berhenti di lampu merah dan mesin langsam alias idle. Bukan salah pabrikan juga menyodorkan opsi murah. Karena memang masih ada permintaan. Terutama untuk perusahaan yang membutuhkan kendaraan dengan harga sangat terjangkau. Jadi sebaiknya ambil tipe X dan R dengan mesin 1,2 liter.
Harga jual di pasaran mobkas bervariatif. Tapi sudah sangat terjangkau dengan rata-rata tidak sampai Rp100 juta untuk model 2018 ke bawah. Paling murah tentu angkatan pertama model 2013. Dana Rp70 jutaan sudah bisa membawa pulang tipe X dan M. Bahkan kalau beruntung bisa mendapatkan tipe tertinggi R tahun edar 2018-2019 juga tak sampai Rp100 juta. Hati-hati dalam memilih. Hindari unit bekas kecelakaan dan banjir. Pastikan juga riwayat perawatan tercatat lengkap. Niscaya memelihat Ayla tetap sama ekonomisnya seperti membeli baru. (Alx/Odi)
Baca Juga: Mempertimbangkan Daihatsu Terios Bekas? Pahami Ini Dulu
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.