Tim Carvaganza berkesempatan menjajal All New Honda BR-V di tanah Kalimantan Timur. Dua kota menjadi destinasi kami, yakni Balikpapan dan Samarinda. Keduanya kami pilih karena menyajikan medan bervariasi dan menantang; mulai dari jalan tak rata, kontur berbukit, jalur bebas hambatan panjang hingga trek tak beraspal.
Bertolak dari Samarinda, kami dibekali All New Honda BR-V varian teratas, yaitu Prestige dengan Honda Sensing. Bukan tanpa alasan, mengingat selain punya kelengkapan fitur mumpuni. Ia dipasangkan sistem transmisi otomatis CVT yang memudahkan penggunanya dalam berkendara. Namun, sering dianggap berkontribusi dalam penurunan efisiensi konsumsi bahan bakar. Kami jadi tergoda untuk membuktikannya.
Sebelum bergerak menuju Balikpapan melewati Jalan Tol Balsam (Balikpapan-Samarinda), mengatur posisi mengemudi menjadi langkah awal penting. Berkat jok yang punya pengaturan sliding, height dan reclining mampu mengakomodasi berbagai postur tubuh pengemudi. Ini masih disokong penyetelan kemudi bisa dinaik-turunkan (tilt), sehingga semakin praktis mencari posisi berkendara yang pas.
Kami tak butuh waktu lama untuk mulai bergerak ke Balikpapan. Fitur Start/Stop Button membuat akses menyalakan mesin lebih praktis, sembari tetap menyimpan kunci kantong celana. Selang 10 menit perjalanan menyusuri dan menyeberang Sungai Mahakam, kami tiba di pintu masuk Tol Balsam. Posisinya cukup menarik lantaran menanjak dan cukup curam. Kami lantas beranggapan nantinya trek bakal diwarnai kondisi sama.
Ya benar saja, setiap kilometer kami disuguhkan aspal dan beton membentang di perbukitan. Benar-benar menguji performa jantung pacu 1.5 liter DOHC i-VTEC + DBW yang mencurahkan daya maksimum 121 PS di putaran 6.600 rpm dan torsi 145 Nm sejak 4.300 rpm. Rasanya tak perlu usaha keras untuk melibas jalan tersebut. Energi hasil pembakaran tersampaikan baik ke roda depan melalui pengaturan transmisi CVT. Sistem secara otomatis mengatur formulasi tepat agar mobil bergerak mudah.
Arus lalu lintas yang terbilang sepi membuat kami percaya diri dengan penggunaan Adaptive Cruise Control (ACC) yang merupakan bagian dari Honda Sensing. Kecepatan kami set di batas tertinggi sesuai aturan berlaku. Kaki pun dapat melenggang bebas, meskipun tetap stand by di dekat pedal rem. Mobil pun berjalan stabil di kecepatan yang telah diatur. Tak jarang kecepatannya berkurang mengikuti laju kendaraan di depan. Kemudian meraung lagi untuk mengejar batas kecepatan terpatok. Ini menjadi fungsi paling membantu kami, karena tak perlu sibuk memainkan pedal rem.
ACC milik All New BR-V beroperasi memanfaatkan sensor kamera yang ada di balik kaca depan. Saat ACC aktif, maka sensor akan terus membaca kondisi jalan terutama posisi mobil lain yang ada di depan. Fitur ini bisa diaktifkan via tombol yang ada di sisi kanan setir.
Harus diakui kami memang tak banyak mengeluarkan tenaga untuk mengontrol kendaraan. Fitur Honda Sensing lainnya yaitu Lane Keeping Assist System (LKAS) sangat membantu mobil tetap di lajur. Walau sesekali mobil mengarah keluar batas marka, secara otomatis kemudi diarahkan kembali ke treknya berkat Road Departure Mitigation System (RDM).
Kurang lebih waktu 2 jam kurang dibutuhkan untuk melintasi Tol Balsam sepanjang 99 kilometer. Setibanya di Balikpapan, ujian medan menantang kembali tersaji. Kota besar di pinggir pulau ini memiliki geografis berbukit. Belum lagi arus lalu lintas yang cukup padat, mengakibatkan kami sering kehilangan momentum sampai terhenti di tanjakan. Tapi tak masalah ketika mau melaju lagi. Perpindahan kaki dari pedal rem ke akselerasi tidak butuh buru-buru. Ada Hill-Start Assist (HAS) yang membantu kami sehingga mobil tak mundur. Perjalanan kami lanjutkan sedikit keluar Kota Balikpapan, untuk mengetahui cerita seluruh perjalanan kami, nantikan di artikel selanjutnya. (ADV)
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.