Generasi terbaru Perodua Alza meluncur membawa banyak hal baru. Inilah kembaran Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia untuk pasar Malaysia. Termasuk MPV terlaris dan disukai. Terdapat tiga varian disuguhkan, yakni X berbanderol RM62.500 atau Rp210 jutaan, H seharga RM68.000 atau Rp229 jutaan dan AV senilai RM75.500 atau Rp254 jutaan.
Walau dikatakan kembar, tapi ia tak identik atau bukan sekadar mengganti logo. Penggunaan komponen memang cukup banyak yang sama. Ini tentu untuk menekan biaya produksi, sehingga pabrikan bisa menawarkan produk dengan spesifikasi dan harga kompetitif. Tapi Perodua turut mengaplikasikan hasil penelitiannya terhadap kebutuhan konsumen Malaysia.
Terlihat lebih rugged dengan banyak lekukan detail. Bisa dikatakan versi lebih garang dari Veloz yang juga banyak dihiasi garis-garis. Tapi jauh berbeda dengan Xenia yang menganut desain clean. Grille trapezium dengan aksen sisik hitam berpadu palang kromium besar yang menghubungkan lampu utama. Sektor penerangan punya rupa sama layaknya Xenia dan Avanza dan diimbuhkan Auto High Beam. Bukan tanpa sebab, soalnya Veloz juga dijual di sana. Dibutuhkan pembeda untuk menarik minat konsumen.
Kemudian bumpernya sudah kekinian dengan sisi mengotak dan dihiasi ornamen kompleks. Sementara bokongnya tidak jauh berbeda dengan produk Indonesia, terutama lampu kombinasinya. Begitu pula pelek.
Pembeda signifikan adalah ground clearance. Dibandingkan generasi terdahulu, Alza meningkat 45 mm atau kini menjadi 160 mm untuk varian tengah dan tertinggi. Sementara X setinggi 150 mm. Ini tentunya berbeda dengan versi di Tanah Air yang mencapai 205 mm. Tentunya konfigurasi itu akan mempengaruhi pengendalian, harusnya menjadi lebih sporty karena pusat gravitasi lebih rendah. Melihat hal itu, Perodua turut merevisi suspensi menjadi lebih kaku.
Roda memakai Hankook Kinergy Eco 2 berukuran 185/65 yang membungkus pelek 15 inci. Spesifikasi ini untuk tipe terbawah yaitu X. Sedangkan H dan AV lebih besar. 16 inci alloy wheel two-tone diselimuti karet bundar Toyo Proxes CR1 195/60.
Untuk mengakses kabin, Alza pakai teknologi keyless entry dengan tombol sentuh pada gagang. Ubahan lain adalah ruang kabin lebih lega, terutama bagasi karena bodi yang memanjang. Jok penumpang depan yang bisa direbahkan hingga sudutnya cukup besar. Bahkan sandarannya bisa dijadikan semacam ottoman bagi penumpang baris kedua.
Head unit berdimensi 9 inci dan sudah dilengkapi konektivitas Android Auto. Walaupun harus dihubungkan menggunakan kabel. Sayangnya Apple CarPlay belum dapat ditemukan di dalamnya. Mungkin pabrikan menyimpannya untuk facelift di masa akan datang. Layar sentuh disokong enam speaker termasuk tweeters. Penataannya tak jauh berbeda dengan eksterior. Kesannya garang dan sporty. Perangkat tersebut diposisikan menonjol dari dasbor. Bingkai samping segaris dengan tepian konsol tengah yang diisi panel AC display digital, menyambung tuas transmisi dan tombol fungsi pengendaraan.
Area pengemudi diwarnai panel instrumen digital TFT 7 inci. Setir palang tiga berbalut kulit dan ada sepuhan perak gelap. Kemudian jok perpaduan kulit dan fabric berwarna hitam dipadupadankan kelir coklat. Warna senada diterapkan pada dasbor dan trim. Sementara pilarnya mencolok sendiri dengan putih keabu-abuan.
Ia menganut basis Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang disandingkan mesin 1,5 liter baru. Bukan lagi 3SZ-VE tapi 2NR-VE yang mampu menghasilkan 105 hp dan torsi 138 Nm. Angkanya sedikit naik dari sebelumnya. Perodua mengklaim jantung pacu baru mampu meningkatkan efisiensi hingga 40 persen.
Transfer energi ke roda melalui sistem transmisi D-CVT yang menjaga tenaga tetap merata dari bawah hingga atas, sekaligus memaksimalkan konsumsi bahan bakar akibat power loss. Pengemudi disodorkan Drive Mode untuk mengatur performa kendaraan sesuai kebutuhan. Terdiri dari Normal, Eco dan power.
Fitur terkini turut dibenamkan. Sebut saja Electronic Parking Brake (EPB) dengan Auto Brake Hold. Kamera 360 derajat yang bisa diakses lewat tombol di kemudi untuk kemudahan parkir. Serta adanya Advanced Safety Assist (ASA), meliputi Pre-collision Warning, Pre-collision Braking, Front Departure Alert (FDA), Pedal Misoperation Control (PMC), Lane Keep Control, Blind Spot Monitor (BSM), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), enam kantung udara dan tak ketinggalan Adaptive Cruise Control (ACC) serta dashcam.
Cruise control adaptif mampu membuat mobil bergerak tanpa perlu dioperasikan pedal akselerasi atau rem. Ia aktif di selang kecepatan 30 sampai 125 km/jam dengan tiga level jarak antar kendaraan. Fitur itu juga ditambahkan fungsi Stop and Hold/Follow. Setingan yang membuat mobil bisa melakukan aksi stop&go secara otomatis. Sangat bermanfaat ketika tengah bermacet-macetan.
Alza mempunyai lima pilihan warna Ivory White, Glittering Silver, Elegant Black untuk tipe X. Sementara H dan AV ketambahan Garnet Red dan Vintage Brown. Wujud mobil bisa ditingkatkan lagi dengan penyematan aksesoris, seperti bodykit Prime berupa ekstensi bumper depan dan belakang bergaris kromium, DRL LED sequential yang aktif ketika mobil menyala daan spoiler belakang lebih kentara. Sedangkan bagian dalam, jok dapat dibungkus kulit faux two-tone, LED scuff plates, pencahayaan lantai, visor jendela dan insulasi kap mesin. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Tertarik Daihatsu Xenia Terbaru, Simak Harga dan Spesifikasinya
Hak Cipta © Zigwheels 2014-2024. Semua Hak Cipta Dilindungi.