Peugeot Django Edisi Ulang Tahun Ke-210, Dijual Lebih Rp 60 Juta!
PARIS -- Peugeot baru saja merayakan usianya yang ke-210 tahun. Guna memeriahkan perayaan dua abad tersebut, divisi sepeda motor Peugeot melansir edisi khusus. Skuter asal Prancis itu memperkenalkan Peugeot Django 125 special edition. Harga versi anniversary ini dijual di atas Rp 60 juta.
Nilai jual Django 125 ini jelas terletak pada nilainya. Secara tampilan, ia bermain di warna yang dilaburkan pada tubuhnya. Pemilihan kelir di edisi ini merujuk kepada negara asal sang produk; Prancis. Jadi ada tiga warna utama merah, putih, biru.
Pada bagian jok model terpisah, mengaplikasi warna merah menyala. Sementara untuk Putih dan Biru berbagi tempat pada area tepong. Porsi keduanya juga sepadan, baik pada sisi muka atau dek. Sebagai pemanis, digoreskam pula list biru dan merah yang ditarik vertikal, mulai dari bagian atas tebeng hingga sepatbor.
Satu identitas pembeda lain, tentu saja mengenai keberadaan stiker khusus bertuliskan "Peugeot 210 810-2020" sebagai penanda edisi ulang tahun. Disebut oleh Young Machine maupun Motosaigon, kedua item (cat dan stiker) menggunakan bahan khusus.
Cuma itu saja diferensiasi Django 125 Anniversary. Walau pada kenyataannya, harga jual produk ikut terkerek mencapai 437.800 Yen atau sekitar Rp 61 jutaan. Banderol tersebut lebih mahal ketimbang pasaran Django 150 di Indonesia yang dilepas dari Rp 48,9 juta sampai Rp 50,9 juta. Basis mesin Peugeot Django adalah satu silinder 149,4 cc. Diameter silinder dibuat 57,4 mm, sementara langkah pistonnya adalah 58,2 mm.
Sejauh ini, pusaran tenaga mampu keluar di rentang cukup merata. Dalam catatan matematis, daya 11,3 Hp muncul di 8.000 RPM dan torsi 11,2 Nm keluar pada 6.000 RPM. Emisi gas buang juga telah memenuhi standar Euro 4. Catatan ini tentu lebih baik dibanding Django 125 anniversary edition ke-210. Sebagai informasi, varian Django 125 punya catatan output 10,2 Hp/8.500 rpm dan 8,8 Nm pada putaran 7.000 rpm.
Bagaimana kemungkinan ia masuk Indonesia? Kecil kemungkinan dia dirilis oleh PT Peugeot Motorcycles Indonesia, pemegang merek di Tanah Air. Kita tahu, tipe Django 125 sendiri tidak dijual untuk pasar dalam negeri. Namun, dari segi fasad tak ada perbedaan antar keduanya. Baik versi 125 cc maupun 150 cc tetap mengusung sajian klasik-modern.
Sama halnya dengan penggarapan lini Vespa sekarang ini. Bukan cuma wajah kembar, penempatan perangkat seperti kaki-kaki pun selevel. Sebutlah fork teleskopik dan suspensi tunggal di belakang. Lantas ground clearance rendah yang notabene identitas utama jenama berlambang Singa.
Pun halnya mengenai ketersediaan fitur. Ya, cukup sederhana lantaran menampilkan penampang analog-digital berisikan informasi bahan bakar, trip meter, odometer, jam, suhu, dan pengingat service. Ada pula tombol hazard guna memberi sinyal saat melakukan pengereman mendadak. Tak terlampau modern, namun ideal untuk penggunaan harian. Lagi pula, pembeli skuter ini pastilah berorientasi kepada nilai histori si merek.
Sebagai informasi, Peugeot berdiri pertama kali pada 1810. Namun, baru 88 tahun kemudian mereka memproduksi sepeda motor pertamanya, lebih tepatnya pada 1898.
Sejak saat itu, brand Prancis coba eksis lewat beberapa agenda otomotif. Termasuk berpartisipasi pada keikutsertaan Norton Motorcycle di ajang balap Isle of Man TT (Tourist Throphy). Kala itu Norton balapan menggunakan mesin V-Twin garapan Peugeot. Puncak kesuksesan Peugeot dicapai saat melahirkan Peugeot S55 yang kini menjadi inspirasi Django.
Sejarah itulah yang kini ditawarkan Peugeot melalui Django 125 ini. Meski begitu, peminat di luar sana harus berebut untuk memilikinya. Selain harga menjulang, Django 125 edisi spesial hanya diproduksi sebanyak 21 unit saja. Pemasarannya dikabarkan sudah berlangsung mulai bulan ini. (Ano)
Sumber: Young Machine, Motosaigon
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Mobil Peugeot Unggulan
- Populer
Artikel Mobil Peugeot dari Carvaganza
Artikel Mobil Peugeot dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test